Ratna melangkah masuk ke sebuah toko mainan dengan dekorasi warna warni. Matanya berbinar tatkala melihat deretan mainan-mainan itu tertata rapi di rak-rak. Jiwa anak kecil dalam dirinya seakan hidup kembali. Di salah satu sudut, ia melihat sebuah mainan berbentuk bulat dan kenyal, mirip seperti balon yang diisi udara atau cairan, dan bisa diremas-remas untuk menghilangkan stres. Ratna penasaran, lalu meraih Squishy itu dan mulai meremasnya dengan gereget.
"Asyik juga mainin ini," katanya sambil terus meremas mainan yang terasa kenyal di tangan. Rasanya begitu memuaskan, seolah menenangkan segala kegelisahan. Ia bahkan mulai tersenyum sendiri, larut dalam sensasi menyenangkan itu.
Ratna tercengang saat suasana toko mulai berubah. Dinding-dindingnya perlahan memudar, warna-warna cerah mulai berganti dengan kabut samar. Tangannya masih keasikan meremas Squishy. Ketika mainan itu tiba-tiba mengembang besar seperti balon, Ratna terperanjat.
Dia terdiam sesaat. Mengerjap beberapa kali, bingung dengan apa yang terjadi, sebelum akhirnya terbangun dengan terengah-engah di kamar hotel. Ratna menyadari bahwa apa yang barusan dialami hanyalah mimpi belaka. Wajahnya memerah, malu sendiri. "Ah, mimpi aneh."
Dia kembali menutup mata. Akan tetapi, Ratna baru menyadari satu hal. Ia merasakan tangannya masih menyentuh sesuatu, dan begitu Ratna sadar, matanya terbelalak. Tanpa disengaja, tangannya asyik meremas benda kenyal lain. Bukan Squishy, tapi payudara seseorang.
Pipinya memanas dan jantungnya berdegup heboh. Posisi Renata yang tidur menyamping memunggungi Ratna, memungkinkan janda muda itu memeluknya dari belakang. Tangannya masih betah meremas gunung sebelah kanan Renata dari balik piyama tanpa bra. Entah sejak kapan tangan laknatnya itu menelusup masuk ke dalam, sebab Ratna tidak sadar.
Hidungnya kemudian mengendus tengkuk Renata, mencium aroma tubuhnya. "Aaahhh ... Wangi," gumam Ratna dengan wajah berseri-seri, sembari jarinya mulai nakal memilin putingnya Renata.
Mendadak Ratna mulai terangsang. Area bawahnya berkedut-kedut, tubuhnya memanas. Hanya dengan mendekap dan memainkan payudara Renata membuat gairahnya bangkit begitu saja.
"Malah sange duh. Tahan, Ratna."
Tiba-tiba, pergerakan kecil dibarengi lenguhan terdengar dari mulut Renata, gegas Ratna menjauhkan tangan kanannya lantas merubah posisi telentang memandang langit-langit. Ratna menghela napas lega disaat menyadari Renata terlelap lagi. Ia menengok ke arah jam analog yang tergantung di dinding kamar.
"Masih jam dua pagi, ternyata." Matanya ia pejamkan kembali, sehingga tak terasa Ratna pergi ke alam mimpi lagi.
Beberapa jam kemudian, sinar matahari merangsek masuk melalui celah gorden menembus ke dalam kamar hotel, membangunkan Renata dari tidurnya. Tubuhnya terasa hangat dan nyaman, tapi ada yang aneh. Saat ia membuka mata, ia mendapati wajah Ratna begitu dekat, hampir bersandar di dadanya.
Mata Renata langsung melebar, hatinya berdebar-debar saat menyadari bahwa tangan Ratna melingkar di pinggangnya, sementara tangannya sendiri memeluk erat tubuh Ratna. Keduanya terbaring dalam posisi yang sangat mesra, seakan mereka telah tertidur sambil berpelukan sepanjang malam.
Renata menahan napas, berusaha tidak membuat gerakan mendadak. Dalam sekejap, ia panik. Bagaimana bisa mereka berakhir seperti ini? Pikirannya berputar-putar, berusaha mencari alasan yang masuk akal.
Ketika Ratna mulai menggeliat lalu membuka matanya perlahan, mereka berdua terkesiap, saling beradu tatap dengan rasa gugup dan salah tingkah. Ratna dengan gelagapan cepat-cepat menarik tangan dari pinggang Renata.
"Saya ... Saya nggak sengaja," ucap Ratna grogi, lantas segera menjauhkan diri dari Renata.
"Iya, nggak apa-apa." Renata berujar dengan suara yang sedikit gemetar, sambil bergegas bangun dari ranjang kemudian masuk ke kamar mandi. Sedangkan Ratna, masih duduk terpaku dengan jantung bertalu-talu.
KAMU SEDANG MEMBACA
JANDA MERESAHKAN
RomansaKisah seorang janda muda primadona desa, incaran pemuda lajang sampai pria paruh baya. Dia mempunyai daya tarik dan pesona yang memikat tak ayal membuat setiap lelaki yang melihatnya terpana. Akan tetapi, tidak ada satupun yang tahu rahasia seorang...