27. End.

8.6K 780 152
                                    

Kehidupan manusia akan terus terjalan, waktu berputar dan takdir tetap memiliki peran di setiap manusia. Bahkan ketika manusia merengek mengatakan bahwa takdir tak adil padanya, Takdir akan berlanjut sebagai mana ketetapannya.

Meskipun mengeluh pada waktu, dia tak akan duduk dan merangkul lalu mendengarkan keluhan. Dia akan tetap berputar sehingga waktu demi waktu akan berjalan tak peduli betapa keras manusia merasakan sakit.

Banyaknya alat yang terpasang di tubuh Reyhan, memperlihatkan bahwa anak itu dalam kondisi tak baik-baik saja. Terbaring sendirian dan tak ada yang menemani disana. Padahal ketika pasien koma, seseorang itu harus diajak bicara oleh keluarga maupun orang terdekat.

Namun sangat tak beruntung bagi Reyhan ketika keluarga bahkan tak perduli dan hanya memikirkan obsesi tak sehat milik mereka. Keegoisan manusia yang membawa kehancuran bagi orang lain. Kemunafikan yang tak berhenti dibawa hingga satu sosok mengalami kesialan sejak lahir.

Disatu sisi seorang anak merasa kesal atas ketidak berdayaan. Marah pada waktu karena dia masihlah anak kecil yang harus dipantau orang tua. Mengomeli diri sendiri tentang mengapa harus lahir di waktu tak tepat hingga dirinya harus menjadi yang termuda.

Tak memikirkan bahwa setidaknya dia harus bersyukur tetang kehidupan yang dia miliki. Bahwa dia menjalani hidup nyaman tanpa perduli pada kemalangan orang lain.

Bahkan sisi lainnya yang tak memikirkan hal lain selain satu sosok yang  seakan menjadi adik baginya. Perasaan ingin melindungi dengan cara tak sehat dan menjauhkan dari bahaya padahal dirinya sendiri jugalah merupakan bahaya tersebut.

Dia... Raka Arjuna. Sosok kecil yang menjadi pusat dari kehidupan banyak orang, tertidur damai. Menutup mata seolah tak terjadi apapun diluaran sana. Sosok yang tanpa disadari memiliki peran penting disetiap hidup orang sekelilingnya.

"Lebih baik kita biarkan dia istirahat." Claudia berucap demikian. Lalu mengecup dahi Raka dan pergi keluar. Dia perlu melakukan sesuatu. Diikuti oleh satu persatu nggota keluarga yang lain setelah mengecup kening Raka.

Meninggalkan Raka sendiri di kamarnya. Dengan senyuman miring terpatri diwajah manis pria itu. Senyum seringai yang muncul tak lama setelah Mavendra pergi dari sisi Raka.

Dia Bangun dan duduk, mengangkat tangan kemudian menutup sebelah mata. Raut mimik menakutkan serta kepuasan tertentu pada suatu hal. "Aku.. Akan membuat mereka menjadi milikku sepenuhnya!" desisan Raka terdengar menakutkan.

Sorot mata obsesi yang begitu terpancar membuat sisi manis Raka tertutupi oleh aura negatif tersebut. Dia berdiri dan turun dari ranjang. Untuk mencari cermin yang bisa memantulkan wajahnya.

Senyum kembali mengembang. Dia mengelus setiap sisi yang ada di wajahnya. Terkekeh pelan memikirkan banyak macam rencana yang akan dia lakukan kedepannya. Apakah ini jawaban atas kesabaran setelah bertahun-tahun dia diperlakukan tak adil.

"Raka, tubuhmu. Menjadi milikku!"





End.







Halo sobat.. Cerita ini sudah end. Kalau boleh tau.. Hal apa yang kalian dapatkan dari cerita ini? Boleh langsung dikatakan disini.

Sebutkan satu karakter yang kalian benci dengan alasan kalian.

Btw terimakasih telah membaca, men vote lalu berkomentar dilapak ini. Sejujurnya aku sangaaaatttttt senang hingga tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Tentang betapa aku bahagia memiliki kalian disisiku. Meski agak gila dan barbar, tapi tak apa.. Aku tetap sayang.

Jangan bosan sama aku ya. Karena adanya kalian, aku tekan segala rasa insecure karena tidak pandai menulis banyak kata dan hanya bisa menggunakan kata monooton. Aku tanpa kalian bagaikan kopi tanpa gula.

Tunggu aku dengan cerita baru milikku. Pokoknya sabar nungguin aku. Pembaca setiaku, yang terkeren sejagat wattpad.



Uncomfortable position - EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang