Chapter 38 Restart

136 22 2
                                    

Cynthia dan Gressel mengejar bola yang akan jatuh, namun bola lebih dulu menyentuh lantai lapangan.

Poin kemenangan SMA 48 berhasil diraih oleh Gita dengan pukulan spike sekuat tenaga. Gita berteriak kencang sambil mengangngkat kedua tangannya. Semua pemain menghampiri Gita memeluknya lalu Jessi dan Adel mengangkatnya keatas pundak mereka. Bu Feni tersenyum kearah anak didiknya dan merasa bangga dengan kerja keras mereka.

Berbanding terbalik dengan SMA 48, para pemain SMA Apsara tertunduk lemas bahkan Cynthia dan Gressel tetap terbaring dilantai lapangan. Mereka semua menutup wajah mereka untuk menyembunyikan wajah sedih mereka dan air mata mereka. Pelatih Zahra menunduk merasa bersalah kepada anak didiknya karena tidak bisa memberikan instruksi dengan baik bahkan sempat menampar Michie.

"Nice game" ucap Bu Feni yang sudah berjalan ke bench pemain SMA Apsara lalu memeluk Pelatih Zahra.

Pelatih Zahra membalas pelukan Bu Feni lalu menumpahkan tangisannya dalam pelukan Bu Feni.

Para pemain SMA 48berjalan menghampiri para pemain Apsara lalu memeluk mereka untuk menenangkan mereka. Gita dan Kathrina mengahampiri Cynthia dan Gressel yang masih terbaring dengan menutup wajah mereka.

"Semangat ya, pertandingan yang hebat" ucap Freya setelah memeluk Michie dan mengusap punggungnya agar merasa lebih tenang.

Semua pemain dari kedua tim saling berpelukan, Michie membalas pelukan Freya lebih erat lalu menangis semakin keras. Melihat yang dilakukan Michie tentu membuat Flora, Marsha, Yori dan Jessi menatap tajam Freya dan Michie yang masih berpelukan.

Kedua pemain berbaris lalu salin bersalaman dan meninggalkan lapangan pertandingan menuju ruang ganti masing - masing. Setelah bersalaman kedua tim menuju para pendukungnya masing - masing.

Para pemain SMA 48 berdiri dihadapan para pendukungnya lalu membungkuk dan mengucapkan terima kasih. Para pendukung SMA 48 berteriak dan bertepuk tangan.

Berbeda dengan perlakuan pendukung SMA Apsara, mereka menghina para pemain Apsara yang sudah menunduk dan mengucapkan terima kasih. Terlihat para pemain SMA Apsara menunduk dan meneteskan air mata mereka.

Melihat perakuan yang sangat janggal membuat Freya menatap tajam para pendukung SMA Apsara. Tentu para pemain SMA 48 juga ikut memandang dengan tajam para pendukung SMA Apsara.

"Apa liat - liat" ucap salah satu pendukung SMA Apsara tidak suka ditatap oleh para pemain SMA 48.

Semua pendukung SMA Apsara mencemooh dan mengejek para pemain SMA Apsara. Tentu para pendukung SMA 48 tidak tinggal diam meskipun mereka lebih sedikit mereka berteriak membalas sorakan pendukung SMA Apsara.

"Maju sini semu lu kampung" teriak Olla yang sudah berdiri dipinngir tribun pendukung SMA Apsara.

Situasi semakin panas sehingga kedua pelatih memutuskan untuk segera masuk keruang ganti. Para petugas keamanan akhirnya turun tangan untuk meredakan keributan antar kedua pendukung.

Didalam ruang ganti SMA 48 sangat hening tidak seperti tim yang baru memenangkan pertandingan dan lolos palyoff. Semua pemain langsung merebahkan tubuh mereka masing - masing ketika masuk kedalam ruang ganti. Mereka semua sudah mengerahkan semua seluruh tenaga mereka untuk mememnangkan pertandingan.

Bu Feni tersenyum dan memandangi para anak didiknya dengan raut wajah bangga. Bu Feni keluar dari ruang ganti karena mendengar suara berisik dari luar ruang ganti SMA 48.

"Kalo mau masuk jangan berisik" ucap Bu Feni yang sudah berjaga dipintu masuk ruang ganti SMA 48.

"Siap Bu" ucap Olla

Para pendukung SMA 48 satu persatu memasuki ruang ganti SMA 48. Ketika Floran akan masuk ia ditahan oleh Bu Feni.

"Ini ruangan khusus perempuan" ucap Bu Feni lalu masuk ruang ganti.

Flying High (FreFlo, FreCi, FreFio, FreSha, FreYor)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang