Chungdam Internasional High School
Jungwoo baru saja sampai sekolah saat tiba-tiba tas yang ada di punggungnya ditarik oleh seseorang. Pemuda itu terkejut karena tarikan yang dirasakannya. Ia dipaksa meninggalkan sekolah dan dilemparkan begitu saja oleh orang yang menariknya hingga jatuh tersungkur.
"Beberapa hari mendapat perlindungan, rupanya kau mulai tidak tau diri, huh?" Ucap seseorang yang Jungwoo kenali sebagai suara Kang Hyung Gu. Pemuda itu menghela napas. Seperti yang sudah ia duga, teman-temannya itu tidak akan pernah tenang jika belum merundungnya.
"Apa maumu, Hyung Gu-ya? Mengapa kau suka sekali menggangguku?" Tanya Jungwoo dengan dahi berkerut. Ia benar-benar sudah lelah menghadapi siksaan dari teman-teman sekolahnya.
"Oh ... sepertinya kau mulai banyak bicara. Kau berani padaku? Dasar sampah menjijikkan." Umpat Hyung Gu sambil mencengkeram pakaian Jungwoo dengan kedua tangan.
"Ige mwoya?" Tanya Shi Won tiba-tiba sambil memperhatikan sesuatu dari tas punggung Jungwoo. Pemuda itu berusaha menghindar. Tapi Yan An dan Hui justru memeganginya. Shi Won mengambil sesuatu dari dalam tasnya.
"Daebak. Ternyata sekarang kau sudah memiliki ponsel." Ledek Shi Won sambil memegangi tapi yang ada pada ponsel Jungwoo.
"Kembalikan, Shi Won! Kau tidak berhak mengambil barang milikku seperti itu!"
"Wow.... Bagaimana kalau kita hancurkan benda ini?" Tanya Hyung Gu sambil menatap Jungwoo.
"Kau akan merasakan akibatnya jika berani melakukan itu!" Gertak Jungwoo dengan kesal.
"Ouch! Takut...." Shi Won meledek lalu tertawa kencang bersama Hyung Gu. Hui dan Yan An juga ikut tertawa.
Jungwoo mencoba memberontak, tapi pegangan yang dirasakannya justru semakin kuat. Pemuda itu dengan sekuat tenaga melepaskan diri dari pegangan Hui dan Yan An.
Hui dan Yan An berusaha memukul Jungwoo saat pemuda itu berhasil melepaskan diri, namun pemuda itu tidak tinggal diam. Ia membalas pukulan yang diterimanya. Hui dan Yan An bahkan tersungkur saat Jungwoo memukul mereka.
"Brengsek!" Umpat Shi Won lalu meludah.
Hyung Gu dan Shi Won sangat geram melihat kedua sahabat mereka terkena pukulan. Keduanya nyaris bersamaan menyerang Jungwoo yang masih belum siap.
Jungwoo jatuh tersungkur. Kesempatan itu digunakan Hyung Gu untuk menendang perut pemuda bergigi kelinci itu dengan keras. Akibat tendangan itu, Jungwoo sampai memuntahkan darah.
Hyung Gu sangat kesenangan melihat Jungwoo yang kesakitan memegangi perutnya.
"Ouch.... Eohttokhae? Jungwoo terluka...." Tanya Hyung Gu sambil mencengkeram rambut Jungwoo. Ia bahkan menampar pipi pemuda itu berulang kali.
"Kalian benar-benar pengecut!" Umpat Jungwoo dengan sangat kesal. Ia bahkan sudah tidak peduli pada rasa sakit yang ia rasakan pada tubuhnya.
Shi Won hampir menendang perut Jungwoo saat tiba-tiba ponsel berwarna biru yang dipegangnya tiba-tiba berdering. Tertera nama Seokjin Ajeossi.
"Wah... Lihat siapa yang menelepon?" Tanya Shi Won sambil memperhatikan layar ponsel yang menyala itu.
"Angkat saja! Kita lihat bagaimana reaksi orang itu jika dia melihat kondisi Jungwoo seperti ini." Seru Hyung Gu.
Jungwoo tersenyum mengejek. "Lebih baik kau tidak melakukan itu, Hyung Gu-ya. Kau akan menyesal." Tegur Jungwoo mengingatkan.
"Berhentilah membual, brengsek!"
"Terserah kau saja. Aku sudah memperingatkanmu." Ucap Jungwoo dengan lemas.
Shi Won akhirnya mengangkat panggilan itu. Ternyata panggilan Video. Muncul wajah Seokjin yang seketika menjadi sangat serius saat yang muncul dalam panggilannya bukanlah wajah Jungwoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Me, not Him! (Can I Hope? Book 2)
FanfictionCan I Hope? Season 2 Setelah orang tuanya meninggal, Jeon Jungwoo hanya ingin dicintai dan diterima oleh orang-orang di sekelilingnya. Saat mengenal Seokjin, Yoongi, Namjoon, Hoseok, Jimin dan Taehyung, ia mengira bahwa Tuhan sudah berbaik hati men...