Yoongi menggendong tubuh Jungwoo dan membawanya ke dalam ruang keluarga. Ia letakkan tubuhnya di kasur yang tersedia di sana.
"Ajumma! Bawakan baskom berisi air dan handuk bersih!" Seru Yoongi kencang.
Tergopoh-gopoh Lee Ajumma menuju ruang keluarga dengan membawa baskom berisi air dan handuk bersih dan menyerahkannya pada Yoongi. Pemuda itu menerimanya.
"Ajumma, tolong ambilkan kotak P3K dan bantu mengobati bibirnya. Aku akan ganti baju sebentar." Ucap Yoongi sambil mengompres dahi Jungwoo dengan handuk yang sudah dibasahinya.
"Ye, Doryeonnim..."
Lee Ajumma segera mengambil perlengkapan P3K yang ada di dekat dapur lalu membawanya kembali ke ruang tengah. Ia segera membuka kotak itu dan mencari salep luka dan cotton Bud. Saat Beliau hendak mengoleskan salep pada luka di bibir pemuda itu, Lee Ajumma seketika terkejut saat melihat wajah yang ada di hadapannya. Ia menjatuhkan cotton Bud yang dipegangnya lalu menutupi mulutnya dengan kedua tangan. Kedua matanya berkaca-kaca.
"J-Jungkook Doryeonnim?" Desisnya lirih dengan air mata menetes. Tanpa sadar, Lee Ajumma satu langkah mundur ke belakang.
Yoongi yang menyadari bahwa Lee Ajumma akan terkejut melihat wajah Jungwoo, segera kembali ke ruang tengah setelah melemparkan tasnya di atas tempat tidur. Ia bahkan harus berlari agar cepat sampai. Benar saja. Lee Ajumma sangat terkejut melihat wajah pemuda yang tak sadarkan diri itu.
"Ajumma."
"Doryeonnim... I-itu... Itu J-Jungkook Doryeonnim?" Tanya Lee Ajumma sambil menangis.
Yoongi kini merasa sangat bersalah pada inangnya itu. Bagaimana ia bisa begitu bodoh? Lee Ajumma selalu menganggap Jungkook seperti anak kandungnya sendiri.
"Anibnida, Ajumma. Itu bukan Kookie. Kookie sudah meninggal empat tahun lalu."
"Ge-geundae..."
"Ajumma tenang dulu, biar kujelaskan siapa dia! Ye?" Pinta Yoongi dengan dahi berkerut. Lee Ajumma menatap Yoongi dengan tangan gemetar. Yoongi mengajak inangnya itu untuk mengatur pernapasan. Begitu perasaan perempuan paruh baya itu tenang, Yoongi mulai menjelaskan siapa sebenarnya pemuda yang saat ini berada di hadapannya.
"Anak ini bernama Jungwoo, Ajumma. Aku, Seokjin Hyung, Namjoon, Hoseok, Jimin dan Taehyung bertemu dengannya secara kebetulan di sebuah restoran Jajangmyeon. Anak ini bekerja paruh waktu di sana."
"Bagaimana bisa wajahnya sangat mirip dengan Jungkook Doryeonnim?"
"Aku juga tidak tahu, Ajumma. Setelah aku bertanya-tanya pada pemilik restoran Jajangmyeon yang memperkerjakan dia, Jungwoo ternyata anak yatim piatu. Orang tuanya sudah meninggal karena kecelakaan."
"Mengapa nasibnya juga mirip seperti Jungkook Doryeonnim?" Tanya Lee Ajumma sambil menangis.
"Lee Ajumma harus berhenti menangis. Jungwoo adalah Jungwoo, bukan Kookie. Uri Kookie sudah meninggal. Ye?"
Ucapan Yoongi membuat Lee Ajumma menahan tangisannya. Ia mengatur napasnya berulang kali agar lebih tenang dan air mata yang mengalir di pipinya berhenti. Setelah menghapus air mata di wajahnya, Lee Ajumma akhirnya mulai mendekati Jungwoo dan mengolesi luka yang ada di sudut bibir pemuda itu.
"Apa yang terjadi pada pemuda ini, Yoongi Doryeonnim?" Tanya perempuan paruh baya itu setelah selesai mengobati luka Jungwoo.
"Molla. Aku tadi melihatnya seperti sedang kesakitan. Saat aku menghentikan mobil, tiba-tiba anak ini pingsan. Ya sudah, aku bawa pulang saja."
"Hyung!" Panggilan seseorang menghentikan percakapan yang sedang dilakukan oleh Yoongi dan Lee Ajumma. Taehyung muncul di ruang tengah setelah meletakkan tas berisi bekal makanan yang tadi ia bawa di atas meja dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Me, not Him! (Can I Hope? Book 2)
FanfictionCan I Hope? Season 2 Setelah orang tuanya meninggal, Jeon Jungwoo hanya ingin dicintai dan diterima oleh orang-orang di sekelilingnya. Saat mengenal Seokjin, Yoongi, Namjoon, Hoseok, Jimin dan Taehyung, ia mengira bahwa Tuhan sudah berbaik hati men...