"Jungwoo! Jungwoo!"
Sebuah panggilan membuat pemuda bergigi kelinci itu menoleh ke kanan dan ke kiri. Tapi tidak ada siapa-siapa. Saat ia menengok ke belakang, ternyata ada sosok Jungkook di sana.
"A-Ajeossi!" Gerutu Jungwoo sambil memegangi dadanya. Kemudian bibirnya mengerucut dengan lucu. Kedua pemuda itu sedang berada di sebuah perpustakaan. Tidak ada siapa-siapa di sana kecuali mereka.
"Mwo Hae?" Tanya Jungkook sambil duduk di samping Jungwoo. Ia memperhatikan buku tebal yang sedang di baca oleh pemuda itu.
"Kau menyukai buku bertema berat seperti ini?" Tanya Jungkook heran.
"Hanya untuk mengisi waktu, Ajeossi. Ajeossi sendiri apa kabar?" Tanya Jungwoo sambil menutup buku tebal di hadapannya.
Jungkook tak menjawab. Ia justru menatap wajah Jungwoo dengan sangat lembut.
"Mengapa Ajeossi melihatku seperti itu?" Tanya pemuda bergigi kelinci itu salah tingkah.
"Setelah aku pergi, kau akan menjaga Jin Hyung kan?"
Jungwoo terdiam. Ia menatap sosok Jungkook yang duduk di sampingnya dengan pandangan terkejut.
"Berjanjilah padaku, Jungwoo-ya! Kau akan selalu berada di samping Jin Hyung apapun yang terjadi."
"Joesonghaeyo, Ajeossi. Sepertinya aku tidak bisa menjanjikan hal itu. Aku bukan siapa-siapa. Aku..."
"Berhentilah mengatakan hal itu, Jungwoo! Kau tidak perlu memikirkan ucapan Jin Hyung."
"Tapi yang diucapkan oleh Seokjin Ajeossi memang benar. Aku bukan siapa-siapa."
"Kau salah, Saeng. Jin Hyung tidak pernah menganggapmu sebagai orang lain. Dalam hatinya, Jin Hyung sudah menganggapmu seperti keluarganya sendiri. Bagi Jin Hyung, keberadaanmu sama pentingnya denganku."
Ucapan Jungkook membuat Jungwoo kehilangan kata-kata. Ia tidak percaya dengan ucapan sosok yang sangat mirip dengannya itu.
"Jeongmal?" Tanya Jungwoo dengan dahi berkerut. Jungkook mengangguk.
"Mulai sekarang, kau harus menjaga Jin Hyung. Apapun yang terjadi, kau harus selalu berada di sisinya. Tugasku kini sudah selesai, Jungwoo-ya."
Jungwoo seketika berdiri. Ia menatap Jungkook dengan mata berkaca-kaca. "Seolma...."
Jungkook mengangguk. Air mata Jungwoo menetes perlahan di pipinya.
"Uri Hyung... Dia sudah bisa memaafkan dirinya sendiri."
"Jeongmal yo?" Tanya Jungwoo lagi dengan air mata yang semakin deras membasahi pipinya.
"Semuanya berkat dirimu. Sejak kau tinggal di mansion, perlahan-lahan, Jin Hyung bisa memaafkan dirinya sendiri. Apa yang ia lakukan untuk menolongmu, sedikit demi sedikit bisa menebus rasa bersalah yang selama ini membelenggu dadanya."
"Jadi ... Ajeossi mau pergi? Ajeossi sudah tidak menderita lagi?"
Jungkook tersenyum lembut. Ia menyentuh wajah Jungwoo dengan kedua tangannya. Ia cium kening pemuda itu selama beberapa saat hingga membuat mata Jungwoo terpejam.
"Gumawo, Jungwoo-ya. Mulai sekarang, kau dan juga Hyungdeul harus bahagia. Tugasku kini sudah selesai."
"Ajeossi...."
"Uljima! Seharusnya kau bahagia karena sekarang aku sudah bebas dari belenggu yang Jin Hyung ciptakan untukku. Jika kau menangis, aku tidak akan tenang meninggalkanmu di sini."
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Me, not Him! (Can I Hope? Book 2)
FanfictionCan I Hope? Season 2 Setelah orang tuanya meninggal, Jeon Jungwoo hanya ingin dicintai dan diterima oleh orang-orang di sekelilingnya. Saat mengenal Seokjin, Yoongi, Namjoon, Hoseok, Jimin dan Taehyung, ia mengira bahwa Tuhan sudah berbaik hati men...