🍂 32 🍂

31 7 1
                                    

Seokjin dan Jungwoo baru dari rumah sakit demi memeriksakan kondisi pemuda berbahu lebar itu. Kata dokter tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Seokjin hanya terserang demam karena kelelahan. Oleh karena itu, dokter memintanya untuk selalu menjaga kesehatannya, istirahat yang cukup dan makan-makanan yang bergizi.

Kedua pemuda itu merasa sangat lega setelah mengetahui hasil pemeriksaan itu. Meskipun kondisi Seokjin belum 100% membaik, setidaknya keduanya tidak perlu merasa cemas selama beberapa waktu ke depan.

Setelah itu, keduanya segera menuju ke rumah. Yoongi terus menghubungi Seokjin dan memintanya untuk segera kembali.

Kim Family Mansion 

Saat Jungwoo masuk ke dalam ruang tamu, ia terkejut melihat Lee Ajumma yang berdiri di hadapan Kim Hyeongje. Perempuan paruh baya itu menatap lima bersaudara itu dengan sedih.

"Ige mwobnikka?" Tanya Seokjin yang baru saja masuk bersama Jungwoo.

"Doryeonnim..."

"Apa yang terjadi?" Tanya Seokjin sambil mendekat ke arah saudara-saudaranya.

"Ajumma ingin berhenti bekerja, Hyung."

"Andwae!!!" Jerit Jungwoo sambil berlari mendekati perempuan paruh baya itu. Lee Ajumma menatap Jungwoo yang seketika memegangi kedua tangannya. Kim Hyeongje menatapnya dengan bingung.

"Jebal, Ajumma! Jangan berhenti! Jika Ajumma berhenti, bagaimana denganku? Siapa yang akan mengajariku? Jangan tinggalkan aku, Ajumma! Jebal..."

"Joesonghabnida, Jungwoo-ya. Ajumma harus berhenti. Ajumma sudah tua."

Jungwoo menggelengkan kepalanya. Netranya berkaca-kaca. "Jangan pergi, Ajumma! Selama ini aku tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu, tapi Ajumma justru memberikannya padaku. Ajumma mengajariku banyak hal di rumah ini. Aku tidak mau Ajumma pergi."

"Jungwoo-ya..."

"Aku tidak mau kehilangan lagi, Ajumma. Aku sudah kehilangan Eomma dan Appa. Aku kehilangan keluargaku satu persatu. Aku tidak mau Ajumma pergi dari hidupku. Jebal..." ucap Jungwoo sambil menangis. Ia bahkan berlutut di hadapan perempuan renta itu.

Taehyung mendekati Jungwoo dan menyentuh pundaknya. Ia mengajaknya berdiri, namun pemuda itu tidak mau. Ia terus berlutut di hadapan Lee Ajumma sambil menangis.

Lee Ajumma mengusap rambut Jungwoo dengan sayang. Ia memandangi pemuda itu lalu mencium keningnya dengan lembut.

"Adeul..." Panggilan itu membuat Jungwoo terisak-isak. "Kau anak yang sangat baik. Ajumma beruntung bisa mengenalmu dan juga menyayangimu. Saat pertama kali Ajumma melihatmu, Ajumma menangis karena wajahmu begitu mirip dengan Jungkook Doryeonnim. Ternyata bukan hanya wajah yang mirip, nasibmu bahkan juga memiliki kemiripan dengan mendiang. Bagaimana mungkin Ajumma tidak jatuh sayang padamu?" Ucap Lee Ajumma sambil menghapus air mata yang membasahi wajah Jungwoo. Beliau lalu menuntun pemuda itu untuk berdiri.

"Geundae... Ajumma benar-benar harus berhenti bekerja. Ajumma sudah tua, sudah sering sakit-sakitan. Daripada hanya merepotkan, jadi Ajumma memilih untuk berhenti."

Jungwoo menggeleng-gelengkan kepalanya sambil terus menangis. Ia benar-benar tidak mau Lee Ajumma meninggalkannya. Ia menoleh dan menatap Taehyung yang masih berdiri di saampingnya. Kemudian ia menatap Kim Hyeongje yang berada di sofa. Ia segera mendekati Seokjin dan meminta pemuda itu untuk membujuk Lee Ajumma.

"Ajeossi! Jebal... Jangan biarkan Ajumma pergi! Aku tidak mau Ajumma meninggalkan aku, Ajeossi. Jebal! Lee Ajumma sudah seperti Eomma untukku, Ajeossi. Aku tidak mau kehilangan Eomma untuk kedua kalinya."

I'm Me, not Him! (Can I Hope? Book 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang