29. Bekas Yang Masih Tertinggal

58.2K 9.5K 15.2K
                                    

29

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

29. Bekas Yang Masih Tertinggal

Perasaan manusia itu kompleks, dan sulit untuk dipahami. Bahkan terkadang ia juga menipu dirinya sendiri, memanipulasi sosok yang seharusnya menjadi yang paling tahu tentang dirinya sendiri.

Tapi percaya lah, seberapa kuat tipu daya itu dicoba untuk menutupi, pada akhirnya perasaan akan mencari jalan keluarnya sendiri.

Tidak akan ada yang bisa dihapus sepenuhnya. Bekas itu pasti akan selalu tertinggal.

Lembayung

***

🥂 12.5k comments and 7k votes for next 🥂

***

Baca chat di atas sebelum lanjut ke bawah!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Baca chat di atas sebelum lanjut ke bawah!

Aku saranin bacanya pelan-pelan, cerna tiap kalimat yang aku tulis, karena part ini salah satu part yang kesan secara emosionalnya cukup tinggi. Trust me, ini salah satu part terbaik setelah yang kemarin itu.

***

"Siapa lagi yang mau kamu undang?" Dewan mendadak bertanya kala mereka sedang berada di sebuah toko perhiasan—yang bahkan kata toko pun terlalu sederhana untuk menggambarkan tempat mewah bak rumah tersebut.

"Mmm ... keluargaku?" Maha yang saat itu duduk di sebelah Dewan menjawab.

"Selain itu," ujar Dewan. Pria itu menutup majalah berisi katalog perhiasan di sana. "This one," ucap Dewan kepada pekerja di sana, sembari menunjuk sebuah set perhiasan paling mewah di sana. Lihat saja berapa banyak berlian yang menghiasi tiap detail perhiasan tersebut. Dewan kemudian menoleh ke arah Maha, "Tidak ada orang lain yang mau kamu undang?"

LembayungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang