21. Kali Ini Tidak Sendiri

55K 8K 11.8K
                                    

21

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

21. Kali Ini Tidak Sendiri

Terkadang tak ada salahnya untuk mengeluh kepada seseorang. Itu tidak akan menjadikanmu lemah. Justru bisa jadi setelah itu kamu akan semakin kuat.

Sebab kamu tahu bahwa kalau pun jatuh, kamu tidak akan sendiri. Masih akan ada orang yang bersedia membuka tangannya dan menampung tiap keluhanmu.

Lembayung

***

🥂 10k comments and 6k votes for next 🥂

***

Baca fake chat part 31 dulu di instagram nonamerahmudaa ya! Ini wajib dibaca biar paham kenapa Maha ntar tiba-tiba marah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Baca fake chat part 31 dulu di instagram nonamerahmudaa ya! Ini wajib dibaca biar paham kenapa Maha ntar tiba-tiba marah.

Jangan lupa vote biar updatenya cepet!

***

Hening terasa begitu menusuk kala Maha berada di mobil Radja. Pria itu sama sekali tak buka suara barang sepatah kata pun. Jujur saja, saat ini Maha juga merasakan hal yang sama, tidak ingin bicara sama sekali. Berat rasanya mengungkit apa yang Radja lihat tadi, namun Maha tahu ia tak bisa seperti ini terus. Harus ada penjelasan yang ia utarakan.

Jadilah Maha memutuskan untuk buka suara kala mobil mereka telah sampai di depan rumah. Rumah yang sudah lama tak Maha singgahi. "Aku sama sekali ngga ada utang sama dia, Mas. Jadi Mas tenang aja, urusanku sama Admoejo cuma—"

Radja memotong perkataan Maha dengan memukul klakson mobilnya. Ia kemudian menatap adik perempuannya dengan tatapan yang begitu dalam. "Itu hal pertama yang bisa kamu jelasin ke Mas? Cuma itu?" tanya Radja. Bahkan tangan pria itu sudah kuat-kuat meremas stir mobil di depan.

"Apalagi yang lebih penting dari utang kita?"

"Kamu!" Radja menjawab tanpa ragu. "Kamu adik aku, Maha. Kamu ... Ya Tuhan ..." Suara Radja bergetar bahkan hanya karena menatap adik perempuannya masih berusaha terlihat baik-baik saja. "Maha ... kamu adik Mas, sama kayak Rama, kamu juga penting. Untuk apa Mas berusaha keras di sini kalau bukan buat kamu? Buat adik-adiknya Mas," ujar Radja.

LembayungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang