23. Konklusi dan Solusi

69.6K 9.2K 12.2K
                                    

23

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

23. Konklusi dan Solusi

Setengah kisah telah dipaparkan. Dan akhirnya kita sampai juga pada titik ini. Titik permulaan dari kisah yang sebenarnya akan terjadi.

Awal muara dari suara-suara yang tadinya menyaru.

Lembayung

***

🥂 11k comments and 6.2k votes for next 🥂

***

Baca fake chat part 34 dulu di instagram nonamerahmudaa ya! Wajib dibaca biar nyambung sama yang bawah!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Baca fake chat part 34 dulu di instagram nonamerahmudaa ya! Wajib dibaca biar nyambung sama yang bawah!

***

"Dendam sekali kamu sama perlakuan saya yang kemarin itu?" Dewan menyambut Maha yang masuk ke dalam mobilnya dengan pertanyaan tersebut. "Padahal sebelumnya kita pernah lebih dari itu, kenapa sekarang kamu jadi sensitif begini? Tiba-tiba harga dirimu jadi meroket tinggi, huh?"

"Mas, aku ngga mau ribut sama kamu." Padahal harusnya Dewan yang kesal lantaran Maha sudah mempermainkannya dengan sekian rupa. Namun sepertinya saat ini situasinya terbalik. Maha yang terlihat masih tak bisa diajak bicara.

Decakan pria itu terdengar diikut dengan jari telunjuknya yang menunjuk ke arah Maha. "This kind of attitude ... saya maklumi kamu sekali ini saja." Dewan kemudian mengambil totebag dari kursi penumpang di belakang dan menyodorkan kepada Maha. "Change your clothes with this."

Tanpa menunggu persetujuan Maha, totebag itu sudah ditaruh di pangkuan sang perempuan. Mau tak mau Maha pun membukanya. Terdapat sebuah mini dress berwarna coklat dengan bahan satin di sana.

"You need to dress like a slut," ucap Dewan enteng. "Bagaimana kamu akan meyakinkan Eyang Putri nanti kalau pakaianmu seperti perempuan baik-baik?"

LembayungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang