24. Pertempuran Dimulai
Katanya pernikahan itu awal yang membahagiakan. Sebuah janji suci yang mengikat pasangan dalam hubungan sehidup semati.
Namun tak semua merasa demikian. Ada sebagian yang merasa bahwa pernikahan adalah awal mula keterpurukan dimulai. Awal mula dari segala sumber permasalahan bermunculan.
Dan ada juga yang merasa bahwa pernikahan ialah awal mula dari sebuah pertempuran. Awal dari segala kepandaian diri akan diuji, untuk menentukan siapa yang akan menguasai medannya nanti.
Lembayung
***
🥂 12k comments and 6.5k votes for next 🥂
***
Apa yang ada di pikiran Maha saat menerima lamaran pernikahan tak langsung tersebut? Pasti banyak dari kalian bertanya-tanya soal ini.
Jawabannya mudah, ada kesempatan untuk menjadi Nyonya Admoejo—keluarga paling bergengsi dan paling berpengaruh di Indonesia. Jadi adakah alasan masuk akal bagi Maha untuk menolaknya?
Tentang calon suaminya, jujur saja sedari dulu Maha tidak pernah peduli dengan pernikahan. Ada ataupun tidak pernikahan di hidupnya, sepertinya tidak akan banyak merubah. Maha bukan tipikal perempuan yang ingin sekali menikah, punya impian hidup bersama lelaki yang dia cintai—ah, ini bukan tipikal Maha sekali.
Tetapi realistisnya, pada akhirnya kita pasti akan diharuskan menikah. Tertarik atau pun tidak, pernikahan sudah menjadi kenormalan dan keharusan bagi umat manusia. Berkeluarga adalah hal yang tidak akan bisa dihindari, kecuali kamu punya tenaga lebih untuk melawan kontruksi sosial, menulikan telinga terhadap banyaknya komentar orang di luar sana tentang pilihan untuk 'tidak menikah' mu itu. Dan jujur saja, Maha sepertinya tidak sebertenaga itu untuk melawan dunia hanya untuk tidak menikah.
Sekali lagi, menikah atau pun tidak, Maha tidak masalah. Selama hidupnya bisa lebih tenang, maka Maha tidak akan keberatan.
Mungkin saat ini kondisi perekonomian keluarganya sudah membaik. Radja sudah hampir melunasi utang-utang mereka. Bahkan Maha juga sudah punya bisnisnya sendiri. Tetapi ayolah semua itu tidak bisa dibandingkan dengan tawaran menjadi bagian Admoejo. Alias menjadi bagian Admoejo sama saja seperti mendapatkan jaminan finansial seumur hidup. Kekayaan tanpa batas, keterbebasan dari segi finansial.
Lupakan soal ambisinya sebagai business woman. Jika dia bisa mendapat kekayaan tujuh turunan tanpa perlu bekerja, kenapa harus repot-repot melelahkan diri?
KAMU SEDANG MEMBACA
Lembayung
RomanceMaha menjual dirinya kepada putra tertua keluarga Admoejo. Mungkin itu kalimat yang paling tepat untuk mendeskripsikan kondisi perempuan tersebut saat ini. Setelah bisnis rintisan keluarganya masuk dalam fase menuju kebangkrutan, Maha tidak memiliki...