28. Hang out?

2.4K 141 3
                                    

-----

Setelah perjalanan bisnis selama dua minggu ke luar kota, hari ini Asher akhirnya kembali ke kantor. Suasana gedung terasa familiar, dengan dentingan lift yang naik turun dan langkah-langkah cepat para karyawan yang sibuk.

Asher menempelkan kartu karyawannya di mesin absensi di lobi, mendengar bunyi bip yang khas. Senyumnya mengembang tipis saat menyapa beberapa rekan kerja yang lewat, sesekali menganggukkan kepala sambil melanjutkan langkahnya.

Namun, suasana tenang itu seketika pecah.

“Kak Asherrrr!” terdengar teriakan nyaring dari belakang.

Asher nyaris tak sempat berbalik ketika seorang gadis berlari ke arahnya dan memeluknya erat. Isabella, dengan energi khasnya, seperti biasa tidak pernah ragu mengekspresikan kegembiraannya. Pelukan itu cukup kuat hingga membuat Asher sedikit terhuyung, tapi dia tersenyum sambil menepuk punggung Isabella pelan.

"Hey, Bella," sapanya lembut, berusaha menjaga profesionalitas di tengah lobi yang ramai. "Kamu kangen, ya?"

"Iya kak! Semenjak kakak gak ada, aku sama Pak Callum, sumpah, dia ngasih kerjaan gak kira-kira banget!" keluh Isabella sambil mengerucutkan bibirnya.

Asher hanya tersenyum kecil mendengar keluhan itu. "Pak Callum memang suka begitu, tapi tenang aja, aku udah balik sekarang."

Mereka berdua berjalan menuju meja Asher, melewati deretan meja karyawan lain yang sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Asher sesekali melirik ke arah beberapa tumpukan dokumen di mejanya yang sudah menunggu untuk ditangani.

"Ya ampun, Kak! Lihat tuh meja kakak," Isabella mengangkat alis, heran melihat betapa banyaknya berkas yang menumpuk. "Kayak nggak ada habisnya, kan? Nih liat, semua itu dari Pak Callum. Pas dia bilang 'santai aja', padahal aslinya aku disuruh ngurusin setengahnya."

Asher tertawa kecil, mengambil tempat duduknya dan mulai membuka dokumen di tumpukan teratas. "Jadi dia nitipin sebagian ke kamu? Nggak heran kalau kamu sibuk banget."

"Banget!" Isabella duduk di pinggir meja Asher, menggoyangkan kakinya. "Tapi sejujurnya... aku senang juga sih kalau Kakak udah balik. Kantor ini rasanya kosong banget tanpa Kak Asher."

"Loh, kan ada Kak Tyler," ujar Asher sambil merapikan dokumen di mejanya dan mulai membacanya.

"Dih, dia mah bercanda mulu!" keluh Isabella, memutar mata kesal. "Terus ngeluh mulu, bilang kangen Kak Luke ini, Kak Luke itu. Padahal kerjaannya dia juga aku yang ngerjain! Jahat, ya? Padahal aku di sini cuma magang."

Asher tertawa kecil, menyandarkan punggungnya di kursi. "Ya, namanya juga Tyler. Nggak bisa serius kalau soal kerjaan. Tapi nggak apa-apa, anggap aja pengalaman."

Isabella tersenyum kecil, lalu menghela napas panjang. "Tapi aku juga nggak sabar nunggu Kak Luke balik. Soalnya cuma dia yang bisa bikin Kak Tyler kerja beneran."

Asher hanya tersenyum simpul, menunduk kembali ke berkas yang ada di tangannya. "Tyler emang butuh sedikit dorongan," gumamnya setengah bercanda.

Asher melirik ke arah Isabella yang terlihat agak bete. "Pulang kerja mau ikut hang out nggak? Tapi aku sama temen-temenku."

Isabella mendongak, ekspresinya sedikit lebih cerah. "Hang out? Hmmm... siapa aja temennya? Jangan-jangan, temen-temen kantor lagi."

Asher tertawa kecil. "Nggak, bukan temen kantor. Temen lama. Kamu kenal salah satunya, sih—Tyler bakal ikut."

Isabella pura-pura merenung sejenak, bibirnya mengerucut. "Hmmm, kalau ada Kak Tyler, berarti aku bakal jadi babysitter lagi. Tapi, kayaknya seru juga sih, ikut aja deh."

Caught in boss's grip (BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang