9. let me fuck you

10.3K 516 13
                                    

N) Bacanya pelan-pelan aja pls, kalo bisa bacanya sambil dengerin lagunya the Weeknd yang judulnya Call out my name.

---

Asher menatap Callum dengan gugup, pipinya memerah, dan napasnya mulai memburu. Perlahan, dia melingkarkan kedua tangannya di leher Callum, lalu bibir mereka bertemu dalam kecupan yang gemetar.

Callum merespon dengan menarik Asher lebih dekat, ciumannya berubah semakin dalam, menuntut. Dengan lembut namun tegas, Callum memaksa Asher membuka mulut, memungkinkan lidahnya untuk menjelajah setiap sudut, seolah mengklaim setiap inci.

Semakin lama, ciuman itu semakin panas, gairah di antara mereka membara, hingga panas tubuh Asher seolah menyatu dengan Callum, membakar batas di antara mereka.

Asher menepuk pelan dada Callum untuk memberi tanda bahwa ia kehabisan napas, sehingga Callum segera menghentikan ciumannya, napasnya juga terasa berat. Dia memandang wajah Asher dengan penuh gairah, sementara satu tangannya menyangga wajah Asher.

Ruangan itu telah dipenuhi dengan aroma feromon dari keduanya.
Udara di sekitarnya terasa begitu panas dan menggugah gairah. Callum mendekatkan wajah ke leher Asher untuk menghirup aroma feromon dan kemudian mencium serta menjilati lehernya.

Asher menggenggam kemeja Callum dengan erat, merasa tidak nyaman, dan mengeluarkan suara rintihan. "Nghh."

Callum berhenti sejenak, melirik Asher yang memeluknya semakin erat, tubuhnya jelas sudah mulai dipengaruhi oleh heat. Dengan cepat, Callum merogoh saku celananya, mengambil dompet, dan membukanya dengan gerakan terburu-buru. Di dalamnya, dia menemukan satu-satunya kondom yang selalu dia simpan untuk berjaga-jaga di situasi tak terduga seperti ini.

Callum menghela napas pelan, sedikit kesal. "Cuma ada satu." Gumamnya.

Callum segera mengangkat Asher dan membaringkannya di sofa yang terletak di dekat mereka, sementara tubuhnya berada di atas Asher. Mata mereka saling bertatapan, dan dalam sekejap, Callum kembali menekan bibirnya ke bibir Asher. Tangannya dengan lembut tapi tegas menjelajahi tubuh Asher, membuka satu per satu kancing kemejanya. Jemarinya meluncur turun, sampai akhirnya dia menarik celana Asher yang sudah basah karena cairan omeganya.

Saat ciuman itu terhenti, Asher mendesah pelan, seakan memprotes jarak yang tiba-tiba tercipta. Callum menarik diri sedikit, matanya menelusuri tubuh Asher yang kini hampir sepenuhnya terbuka. Sebuah senyuman penuh godaan terulas di bibirnya. "Damn, Ash. You look absolutely breathtaking."

Sebuah tangan melingkari leher Callum, menariknya untuk mencium bibir Asher lagi. Callum mendesis pelan, tapi dia pun kembali mencium Asher dengan ganas, dan menjilat bibir bawah Asher hingga akhirnya dia memaksanya untuk terbuka, menunjukkan mulutnya yang lembab dan basah. Kedua lidah mereka bertautan, menari dalam satu irama yang penuh gairah. Tangan Asher merambat, menarik-narik rambut Callum.

"Fuck, you're so sexy when you're needy."

Callum pun mendesah saat akhirnya bibir mereka terlepas. Kepalanya naik turun, dia bergerak turun, menyapa leher jenjang Asher, mengecup, lalu menghisapnya, bermaksud membuat banyak bekas kemerahan yang timbul.

Satu tangannya bermain-main dengan puting Asher yang sudah tegang, sementara tangan yang lainnya masih terus bergerak, mencari titik lemah dari tubuh Asher, dan akhirnya dia memijat penis Asher.

"Ahh, Cal..."

"Yeah? You like that, baby?" Callum mengelus kepala penis Asher pelan, menggesek-gesekkannya ke lututnya.

"C-Callum-"

"Yes, baby. Just let go."

Asher berteriak saat dia akhirnya menyemburkan seluruh cairan putih di tangan Callum. Matanya membola, dia menatap Callum dengan penuh ketidakpercayaan, namun kemudian dia menutup matanya, menerima setiap sentuhan yang diberikan Callum. Dia kembali mendesah, ketika tangan Callum yang masih berada di penisnya mulai mengocoknya.

Caught in boss's grip (BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang