Aftertaste

15 2 0
                                    

''Gracia bangun'' Tryan mencoba membangunkan Gracia.

''Ternyata orang seperti kamu berani juga melawanku dan aku baru tau jika kekuatan yang mereka punya itu berasal dari kalung milik ibumu''.

''Aku akan mencoba mengobati Gracia sebelum terlambat'' Tryan meletakan tangan-nya ke arah tubuh Gracia dan mengobati dengan kekuatannya.

''Kamu tidak akan mungkin bisa merebutnya dariku'' bayangan itu ingin menyerang Tryan dengan kekuatan Api.

Bayangan itu lalu menyerang Tryan hingga terpental dan terjatuh, kemudian bayangan itu ingin menghampiri Gracia lalu menyerap semua kekuatan Gracia, Tryan lalu mengingat bahwa dia pernah berjanji dengan diri sendiri bahwa akan menjaga dan melindungi teman-temanya dari bahaya, seketika bersamaan dengan Chika yang berada di rumah sakit sedang mengalami koma, lalu di tempat lain Jinan, Fiony dan Eric sedang melawan Typhon, kemudian Tryan berdiri dan menatap bayangan hitam itu sambil mengeluarkan kekuatan Api untuk menyerang bayangan itu namun bayangan itu berhasil mengetahui serangan Tryan dan akhirnya dia berhasil menghindari semua serangan dari Tryan.

Lalu bayangan merah itu tersenyum dan berkata bahwa semua umat manusia itu lemah namun kekuatan Api yang menyerang bayangan merah itu kembali muncul dan menyerap kekuatan bayangan merah itu, dan di tempat lain Feni menghampiri ke tempat Typhon untuk menolong Jinan, Fiony dan Eric sedangkan Zee menjaga Shani dan menunggu Tryan yang sedang menyelamatkan temannya itu, lalu di rumah sakit Ara menunggu dokter yang sedang memeriksa Chika.

''Ha...ha...ha..., dasar mahluk bumi bodoh cuman begitu saja serangan kalian ?'' Typhon itu tertawa.

''Baru kali ini aku melawan monster sebesar dan sekuat ini'' kata Eric sambil memegang perut, ''apalagi Bryan dan Hana mereka berdua malah seenaknya berpelukan disaat kita bertiga sedang melawan monster gila ini'' kata hati Eric melihat Bryan dan Hana.

''Eric awas'' Jinan menarik Eric dengan kekuatan Air.

''Astaga untung saja''.

''Eric kamu jangan melamun kita harus fokus''.

''Gara-gara mikirin sesuatu hal yang nggak penting gua sampai nggak fokus''.

''Eric awas belakang kamu'' Fiony menyerang ular itu dengan petir sehingga tersengat dan menjadi abu, ''hampir saja'' Fiony melihat Eric dengan kesal.

''Lagi-lagi aku hampir saja mengenai serangan itu kalau begitu aku harus melawan dia'' Eric mengeluarkan kekuatan api berwarna nila dan melesat dengan cepat lalu menyerang monster itu berkali-kali.

''Eric !'' Fiony dan Jinan terkejut.

''Ah..., ada apa dengan dia kenapa tiba-tiba dia menyerangku dengan cepat sekali''.

''Maaf monster sepertinya aku terlalu meremehkanmu ya !'' Eric berteleportasi di belakang monster itu dan menendangnya dengan kaki.

''Apa !'' Monster raksasa itu terjatuh.

''Jinan, Fiony sekarang''.

Jinan dan Fiony mengabungkan kekuatannya Air milik Jinan dan Petir milik Fiony untuk menyerang Monster itu, sehingga serangan mereka berhasil mengalahkan monster itu dan monster itu terjatuh dari atas dengan keras, Eric lalu bereleportasi ke arah monster itu lalu mengeluarkan tombak miliknya dan tombak itu mengeluarkan kekuatan cahaya putih lalu menusuk ke arah tubuh monster itu sehingga monster yang bernama Typhon itu hancur dan menghilang menjadi Api
''Eric !'' Fiony dan Jinan terkejut dengan sikap Eric lalu dan menghampiri-nya.

''Maafkan aku Kak Jinan, Fiony'' Eric pergi dengan berteleportasi.

''Jinan, Fiony'' Feni menghampiri turun dari mobil dan menghampiri mereka berdua, ''Monster raksasa itu dimana atau jangan-jangan kalian berhasil mengalahkan-nya.
''Eric'' kata Hana.

Flying High 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang