Bab 6

1.1K 3 0
                                    

"Masa bodo lah, dipikir entar..!!"

POV Rickson

Gue dapet undangan kerjasama bisnis di kota P dari partner gue waktu di Jakarta dulu, tapi sekarang dia tinggal di kota P dan mengembangkan bisnis di sana. Akhirnya hari kamis gue berangkat dari stasiun gambir jakarta menuju kota P menggunakan kereta api kelas eksekutif, sayang di kota tersebut tidak ada bandara karena mungkin belum masuk hitungan bisnis yang menguntungkan pemerintah. Maklum, kota nya belum begitu besar tapi sudah cukup berkembang.

Gue langsung teringat sahabatku yang sekarang tinggal dan menetap di ibu kota provinsi Jawa Tengah. Mengingat jarak kota P dan kota tempat tinggal sahabat gue itu tidak terlalu jauh, maka kuputuskan untuk mengunjunginya setelah urusan bisnis gue selesai.

"Nick, hari Jumat ini gue mau main ketempat lo ya bro, gue lagi ada urusan di kota P, sekalian mampir tempat lo deh. Kangen gue sama lo udah lama juga gak ketemu kita." kata gue kepadanya lewat sambungan telepon.

"Oke! Siap bos! Jam berapa sampe sini?" jawab sahabat gue sambil menanyakan jadwal tiba gue besok jumat.

" Gue ambil kereta pagi. Jam 9an gue sampe sana mungkin. Jemput ya! bisa kan?" tanya gue kepadanya.

"Yaelah kayak sama siapa aja lo Rick! Lagian gue kan freelance. Jadi flexible aja lah. Bisa diatur bos." jawabnya menyatakan kesediaannya menjemput kedatangan gue jumat besok.

Gue mau sedikit flashback tentang cerita kedekatan kami. Sahabat gue ini berprofesi sebagai pedagang online kecil-kecilan. Masih teringat ketika sahabat gue ini beberapa waktu dulu ketika menyampaikan niatnya untuk memulai bisnisnya sekarang ini, namun terkendala oleh modal pertama dan berniat meminjam sejumlah dana sama gue. Gue pun dengan sangat senang hati membantu sahabat gue ini walaupun nominal yang dimintanya cukup lumayan besar juga, sekitar 25 jutaan. Tapi itu gak sebanding ketika gue inget jasa-jasa dia ke gue waktu dulu gue juga baru saja merintis bisnis gue ini. Dia yang paling semangat support gue ketika yang lain, bahkan keluarga gue sendiri gak sampe sebegitunya kayak Nicky sahabat gue ini, bahkan rela meminjamkan sepeda motornya buat gue pake keliling pasar buat jualan ayam potong. Sampai akhirnya gue bisa beli armada sendiri lewat keuntungan dan suntikan modal dari bank, dan gue bermaksud membalas jasanya dengan membelikan sepeda motor baru untuknya karena sepeda motornya yang kondisinya sudah tidak bagus lagi, dia menolak niat gue itu dengan alasan yang sangat membuatku tersentuh sangat dalam.

"Udah, gak usah Rick! Mending duitnya buat tambahan modal usaha lo yang udah mulai berkembang itu. Gue masih bisa pake motor itu buat gue pake lah, walaupun butut tapi motor itu sudah banyak kenangan. Salah satunya jadi saksi sejarah kesuksesan temen gue dalam merintis usaha. Gue ikut bangga kalo inget itu, dan gue mau ini jadi motivasi gue buat sukses kayak elo!" jawabnya ketika menolak secara halus niat gue membelikan motor baru untuknya.

Dari situ gue punya niat apapun nanti ketika temen gue ini kesulitan dan butuh bantuan, gue pasti akan bantu dia sebisa mungkin.

Oh iya, gue sahabatan sama dia mulai ketika kita kuliah bareng. Dan gak tau gimana, kita langsung klik ketika kami mulai ngobrol dan dekat. Kedekatan yang terjalin diantara kami gue bisa bilang itu deket banget. Gak usah ditanya udah beberapa kali gue dan dia nginep di rumah salah satu diantara kami. Gue tau selera cewek kesukaannya, dia pun juga tau selera gue. And what??? Selera kita ternyata sama! Ini bener-bener kampret-faktor yang ada diantara kami, mungkin ini juga yang bikin kita udah kayak soulmate kali ya..

Dia pernah deket sama cewe yang dia naksir, sesuai kriteria dia pastinya. Dan kriteria gue juga sayangnya... Hahaha

Pas kita deket, gue sempet dikenalin sama cewek itu. Dan kalian bisa tebak, gue jadi ikutan naksir. Yaa gimana guys, idaman gue banget soalnya. Wajah manis chubby gitu, body semok, pantat bahenol. Kan gue banget ini mah! Hahaha

Pernah ketika kita bertiga lagi ngobrol, gue yang secara naluri flirting juga ke cewek itu. Mungkin karena terlalu frontal flirting gue, Nicky sampe kayak nyadar gitu ketika momen gue lagi flirting ke gebetannya. Sampai suatu malam, ketika gue sama sahabat gue ini nginep bareng di rumah gue. Gue denger dia mengigau sambil menyebut-nyebut nama gue. Karena gue belum tidur, jadi gue bisa denger jelas apa yang diucapkan ketika dipengaruhi alam bawah sadarnya.

"Hmmm.... Rick, kalo lo pengen deket sama Syela. Gue rela ngasih dia buat lo Rick."

"Lo itu sahabat gue, apapun gue kasih supaya lo seneng..."

"Apapun Rick... apapun...." kata dia waktu ngigau pas dia tidur, suaranya lirih banget, tapi gue bisa denger jelas apa yang dia ucapkan.

Gue sampai kaget ketika dia mengigau selama itu. Iya, ngigaunya sepanjang itu! Gue sampe bingung tadinya dia beneran ngigau apa kerasukan setan.

Ketika gue nginget-nginget lagi kenangan kebersamaan gue sama sahabat gue ini. Gue sampe senyum-senyum sendiri, gue bahagia, senang dan bangga punya sahabat kayak dia. One of the best part of my life ketika gue punya sahabat yang supportnya ke gue kayak yang diberikan Nicky ke gue.

Back to this day, ketika gue sampe di kota S setelah kurang lebih satu atau dua jam perjalanan menggunakan kereta ini. Gak tau juga sih yang bener satu apa dua jam, orang gue tidur selama perjalanan tadi, untung gue bangun pas udah mau sampe. Kalo nggak, kebablasan deh gue. Hahaha

Sampai di stasiun, gue langsung menuju smoking area. Karena mulut gue udah asem nahan supaya nggak merokok di dalem kereta. Ternyata dari arah sana ada sosok yang gue kenal sedang melambaikan tangannya ke arah gue, sahabat gue sudah menunggu gue di sana. Langsung saja gue menuju ke arahnya, dan memeluknya dengan erat. Kangen banget gue sama dia, udah hampir dua tahun gak pernah ketemu selain keep contact lewat chatting dan telepon.

Di perjalanan menuju ke rumahnya, kami banyak mengobrol tentang kehidupan kami. Jujur, ada satu yang gue iri dari dia. Dia bisa menikah dengan wanita yang menurut gue selera kita banget. Gue turut happy ketika tau dia akhirnya nikah sama Natasya, istrinya sekarang. Gue pernah ketemu beberapa kali sama Natasya waktu dulu pas Nicky bawa calon istrinya ini ke Jakarta, kesan pertama waktu gue liat calon istri sahabat gue ini; Daamn... Maaann!!! You are so lucky to have her as your lady, I want too..maann!! Dan waktu sahabat gue ini nikah, gue malah ngebayangin momen malam pertama mereka, tapi gue yang jadi tokohnya, bukan si Nicky...!! Hahahaha

Perubahan dalam Pernikahan (Cuck Old Warning)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang