"Si papih bisa-bisanya nyamain mamih sama motor butut punya papa dulu yaa....." celetuk istriku ditengah tertawa kami yang membuat tawa kami berdua semakin menjadi-jadi.
Kemudian pikiranku tiba-tiba melayang memikirkan bagaimana jika aku benar-benar berbagi istriku dengan sahabatku ini. Dimana kami berdua menggarap istriku secara bersamaan, disaat istriku menghisap kejantananku, disaat yang sama juga kemaluan istriku disodok oleh batang kejantanan Rickson yang aku akui cukup panjang itu. Dan kami berdua sama-sama menyemprotkan sperma kami kedalam mulut istriku sampai meluber saking banyaknya gabungan volume sperma kental kami. Lalu imajinasiku beralih dimana aku hanya melihat istriku dan sahabatku saja yang saling berpacu dalam desahan kenikmatan, sedangkan aku hanya melihat sambil mengocok batang kejantananku. Membayangkan itu saja, tanpa sadar kejantananku mengeras ketika aku masih saja menyetir mobil ini.
Dan tiba-tiba lamunan khayalanku itu hilang karena aku dikagetkan oleh teriakan Rickson...
"Nick, ikuti Nick...Ikuti....!!!" cerocosnya dengan sedikit suara yang sedikit lebih keras sambil menepuk-nepuk bahu kiriku.
Kamipun membuntuti perlahan dibelakang motornya, namun ternyata di perempatan depan mereka berbelok arah sementara kami terus lurus " yah..." ucap Rickson dengan sedikit nada kecewa.
"Hahahaha.... Sukurin kamu Rick, gak jadi dapet mangsa." istriku gantian mengejek sahabatku yang satu ini.
Istriku terus saja tertawa sambil menggoda Rickson yang sekarang terlihat kecewa karena 'pemandangan indahnya' sudah hilang di perempatan tadi.
"Seneng ya kamu Nat, liat gue sedih." kata Rickson meresponi istriku yang terus saja cekikikan mengingat kejadian tadi dan ekspresi lucu kekecewaannya.
"Awas kamu hati-hati ya, nanti kamu yang gue mangsa. Baru tau rasa kamu!" ucap Rickson sambil berakting menakut-nakuti istriku.
"Haahaahaha... Duuhhh.... akuuu takuuuuttt...!" jawab istriku dengan mimik mukanya yang dibuat-buat.
Aku hanya menggeleng-gelengkan kepalaku saja melihat kelakuan istri dan sahabatku ini.
Akhirnya tak berapa lama sampai di rumah, sebentar kami menonton tv, sambil minum kopi dan merokok kami berdua masih mengobrol sementara istriku pamit ke dalam kamar untuk ganti baju katanya. Sebelum beranjak ke dalam kamar, istriku masih sempat menggoda Rickson sambil berkata; "Dah ya, aku pamit ganti baju dulu. Kalian lanjut ngobrol aja. Rick, awas kamu nanti kalo tidur jangan sampe ngebayangin cewek bahenol yang tadi ya... Nanti sprei kamar tamuku susah nyucinya. hahahahha..." Ucap istriku tertawa menjahili sahabatku sebelum masuk ke dalam kamar.
"Kurang asem kamu Nat. Temen suamimu lagi bete gini malah diledekin." sahut Rickson sambil mengangkat tutup gelas berpura-pura ingin melempar ke arah istriku.
Beberapa saat setelah kami berdua ngobrol singkat. Aku akhirnya ijin pamit ke dalam kamar kepada sahabatku dengan alasan ingin tidur. Rickson tidak langsung masuk ke kamarnya ketika aku beranjak ke kamarku, mungkin dia mau melanjutkan menonton acara tv pikirku.
Ketika aku masuk ke dalam kamar, kulihat istriku masih belum tidur karena dia masih bermain handphone miliknya, mungkin sedang mengecek sosial media miliknya. Aku langsung rebahan di sebelah istriku sambil menarik istriku ke dalam pelukanku.
"Loh, si Rickson kamu tinggal sendirian di depan pih?" tanya istriku.
"Iya, aku mau tiduran sambil meluk kamu soalnya." jawabku sambil mengeratkan pelukanku pada istriku.
Istriku hanya tersenyum, sambil juga memelukku. Dalam pelukan itu, sesekali aku meremas pantatnya yang montok itu. Istriku hanya merespon dengan sesekali menjauhkan tanganku dari pantatnya.
Kemudian aku mulai menciumi leher istriku sehingga membuat istriku merubah posisi menjadi terlentang menerima pasrah cumbuanku.
"ahchh....hmmph..." suara desahannya terdengar lirih.
Ciumanku terus merambat turun ke atas payudara brutal milik istriku ini sambil aku menurunkan dasternya sedikit ke arah perutnya. Aku jilati payudara sebelah kanan istriku sambil meremas payudara sebelah kirinya. Setelah beberapa saat kurasakan puting payudara istriku mengeras, aku alihkan tangan kananku ke mulutnya. Aku masukan jari tengah dan telunjuk ke dalam mulutnya sambil digerakkan keluar-masuk, ternyata istriku meresponi gerakan tanganku itu dengan memegang sambil menghisap dan menjilat jari yang kumasukkan ke dalam mulutnya itu. Aku semakin terangsang mendengar desahan istriku yang keluar sambil terus mengemuti jari tanganku.
"Hisap terus sayang, kontolnya Rickson hisap terus." aku tiba-tiba mengucapkan kata-kata vulgar kepada istriku dengan maksud memancing imajinasi istriku. Ternyata istriku merespon dengan cukup atraktif kali ini.
"Ahhchhh... Slurrpppshh...." suara hisapannya di jariku yang semakin basah dengan air liurnya terdengar seksi menurutku.
Aku tetap melanjutkan memainkan payudara istriku, sambil melorotkan dasternya semakin ke bawah, sampai terpampang vagina milik istriku. Aku kemudian mengarahkan tangan kiriku yang sedang menganggur ke arah vagina istriku sambil mengelus pelan klitorisnya. Ternyata vagina istriku sudah cukup basah, tanganku semakin cepat menggesek klitoris istriku sampai akhirnya istriku mendapatkan orgasmenya.
"Aaahhh.... Aku dapat sayang..." ucap istriku mendesah sambil tangannya memegan erat tangan kananku di depan mulutnya.
"Tunggu bentar mih." Ucapku sambil bergegas berdiri dari kasurku menuju laci tempat dimana aku menyimpan dildo yang pernah kuberikan kepada istriku sebagai hadiah ketika kami masih pacaran dengan status LDR, dengan maksud untuk dipakainya ketika sedang horny namun aku tidak ada disampingnya, yang menurut pengakuannya belum pernah dipakai sekalipun olehnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perubahan dalam Pernikahan (Cuck Old Warning)
Roman d'amour"Lo asli beruntung banget dapet si Natasya, Nick! Gue nyari-nyari yang kayak model istri lo sampe sekarang belum ketemu juga. hahaha" " Haha sial lo, namanya rejeki anak sholeh tau" Begitulah sedikit candaan kami ketika membahas istriku. Memang keti...