POV Rickson
Gue menegakkan badan gue dan kembali merenggangkan kakinya. Dan mulai menggenjot dengan kecepatan tinggi. Gue suka ketika akhirnya Natasya mulai berkata-kata binal seperti barusan. Dia masih terus meracau binal seperti tadi. Menyebut kontol, memek, ngentot secara terus-menerus ketika gue makin kencang menggenjot memeknya.
Lima menitan gue menggenjot memeknya Natasya dan gue ngerasain kalo memeknya mulai meremas batang kontol gue, dan akhirnya berkedut kecil, dia orgasme...
"Ahhhh Rickk.... Akuu sampee... Ahhh ngentot...! Enak bangeet ngentot... ahhh!" Natali mengumpat vulgar menikmati orgasmenya.
Gue kemudian menurunkan kecepatan genjotan gue di memeknya. Memeknya masih berkedut sekitar lima detikan yang terasa di batang kontol gue.
"Stop dulu Rick... Memek aku masih ngilu.." mohonnya kepadaku sambil kedua tangannya menahan perutku.
Gue pun mencabut kontol gue dan meraih kepalanya kemudian gue kecup ringan bibirnya. Gue pengen dia menikmati orgasmenya ini, gue tau ketika wanita sedang mencapai puncak kenikmatannya mereka pengen diperlakukan dengan kasih sayang dan perlakuan lembut. Maka mereka akan semakin ingin kita puaskan. Dan gue lakukan itu terhadap Natasya saat ini.
"Nat, nungging dong.. Gue pengen doggy style!" ucap gue sambil menarik tubuhnya dan memposisikan pantatnya yang bahenol ini tepat di hadapan kontol gue. Natasya pun mengikuti arahnya dengan pasrah.
Ketika gue rasa posisi lubang dan ujung kontol gue udah pas. Gue mulai menekan kontol gue masuk secara perlahan. Gue bener-bener menikmati setiap gesekkan yang terjadi antara kontol gue dan dinding memeknya. Shit..!! Gue ngerasa lobang memeknya jadi berasa makin sempit.
Ketika kontol gue sepenuhnya masuk sampai habis gue tekan. Gue ngerasa kontol gue bagai diremas dari dalam.
"Aaaahhhhh.... Mentook sayaang.... Kontolnya mentok.. hhhmpsss" Natasya meracau dan kemudian membenamkan kepalanya di atas bantal menahan sodokan gue.
Gue mengangkat kaki kiri gue dan kaki kanan tetap pada posisi berlutut. Setelah gue rasa kuda-kuda gue udah cukup pas. Gue mulai menarik mundurkan pinggul gue dari kecepatan pelan menjadi semakin cepat. Memeknya merespon dengan semakin kencang menghimpit batang kontol gue. Gue merasakan kenikmatan yang teramat sangat dengan posisi ini.
Gue liat Natasya hanya bisa pasrah menerima gempuran kontol gue di belakangnya. Kepalanya mulai bergerak liar, tubuhnya berguncang indah gue liat dari posisi ini. Sangat menggairahkan...
"plok... plok.... plok... plokkk... plokkk..."
"Achhh... yeeeaash... Aahssss... ahh..ohh.." suara benturan pinggul gue di pantatnya yang semok itu bercampur desahan kami berdua yang bersahutan semakin menaikan birahi gue sendiri.
Gue bergerak makin cepat menjemput orgasme gue sendiri. Sekitar lebih dari lima menitan gue menggempur pantatnya gue ngerasa semakin dekat kepada puncak kenikmatan ini. Dan benar, puncak yang gue rasain semakin berkumpul di selangkangan gue karena kontol gue terus dihimpit eratnya cengkeraman memeknya Natasya.
"Nat, gue mau keluar..!" ucap gue kepada Natasya.
"Jangan di dalem Rick!" jawabnya di tengah-tengah gempuran kontol gue yang semakin gue percepat.
Lalu ketika gue ngerasa pejuh gue udah diujung, gue tarik kontol gue dan gue beranjak ke arah wajahnya. Sambil tangan kanan gue mengocok kontol gue yang udah diujung ini, tangan kiri gue menarik wajahnya ke arah kontol gue. Lalu gue arahkan kontol gue ke mulutnya, dia mengerti maksud gue dan mulai membuka mulutnya supaya kontol gue bisa masuk ke dalam situ.
Natasya menyedot kuat ujung kontol gue, sementara gue semakin mempercepat kocokan di batang kontol gue ini. Gue akhirnya gak bisa nahan lagi...
"Croot..!! Crooot...!!! Crott..!! Crooootttt...!!"
Kontol gue mulai mengisi mulut Natasya dengan pejuh gue. Dia masih terus menghisap dengan kencang seperti vacum rasanya. Seperti ingin menyedot pejuh gue sampai habis.
"Arrrgghhh.... Shittt....!!" gue mengerang menikmati mulutnya yang menyedot kontol gue ketika gue lepas pejuh gue.
Sekitar sepuluh detikan kontol gue masih dihisap oleh Natasya. Keliatannya dia menelan semua pejuh gue sampai habis, ketika dia melepas kontol gue dan gue liat ke dalam mulutnya pejuh gue bersih tanpa sisa.
"Gila bener nih service bininya si Nicky." batin gue.
Gue liat setelah dia meneguk tetes pejuh gue yang terakhir, dia tersenyum ke arah gue. Gue masih memegangi kepalanya dan memandang ke arahnya.
"Sinii... Peluuuk.." ucapnya manja meminta untuk dipeluk.
Oke lah, she deserve it! Dia layak banget diperlakukan sebagai seorang ratu. Dan gue pun merebahkan badan gue di sisinya, lalu gue kecup dahinya dan menarik tubuhnya lebih erat ke badan gue. Gue peluk lembut dan hangat tubuh istri sahabatku yang baru memberikan kepuasan luar biasa sesaat yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perubahan dalam Pernikahan (Cuck Old Warning)
Romansa"Lo asli beruntung banget dapet si Natasya, Nick! Gue nyari-nyari yang kayak model istri lo sampe sekarang belum ketemu juga. hahaha" " Haha sial lo, namanya rejeki anak sholeh tau" Begitulah sedikit candaan kami ketika membahas istriku. Memang keti...