Bab 11

1K 2 0
                                    

Masa bodo lah, dipikir entar.....!!

"Aku, istri yang terbuai"

POV Natasya

Aku terbangun dari tidurku setelah tadi aku bercinta dengan suamiku, sesi bercinta yang lain dari biasanya. Kulihat ke arah jam dinding di kamarku, ternyata masih menunjukkan jam 02.00 dini hari. Aku masih berusaha mengumpulkan nyawa yang masih belum sepenuhnya kembali karena aku merasa badanku cukup lelah malam tadi sebelum aku tidur, sudah semenjak sore kami lumayan sibuk berkeliling kota mengajak sahabat suamiku yang sedang berkunjung ke rumah kami, ditambah tadi aku dihajar suamiku habis-habisan. Eiitsss.... Bukan dihajar dengan dipukuli lho pembaca, tapi dihajar enak! Hihihihi

Setelah aku cukup bisa menguasai kondisi badanku yang kelelahan ini, akupun bangun dari tidurku. Kulihat suamiku masih tertidur pulas dan masih belum mengenakan pakaiannya. Kurasa dia tadi langsung tepar setelah sesi bercinta kami. Aku masih melihat sebuah benda yang bentuknya mirip seperti penis pria dewasa yang masih tergeletak di atas tempat tidurku tepat di sebelahku. Malam tadi, kami menggunakan dildo ini ketika bercinta atas usul suamiku. Aku sebetulnya kurang suka dengan alat ini. Suamiku memberikannya sebagai hadiah kepadaku dulu ketika kami masih pacaran. Sampai tadi malam, belum pernah dipakai sebelumnya. Entah, aneh saja menurutku menggunakan penis mainan untuk dimasukan ke lubang memekku. Aku hanya mau yang asli!! hihihi

Setelah kesadaranku pulih sepenuhnya, aku merasakan di tubuhku terasa lengket seperti karena bekas sperma yang hampir mengering. Kusentuh dan kurasakan dengan seksama, dan benar ini sperma! Aku kemudian berpikir, sepertinya suamiku tadi malam tidak menembakkan spermanya di badanku yang saat ini kurasakan melumuri hampir semua susuku bahkan sampai ada yang ke leherku, aku ingat sperma suamiku malam tadi ditembakkan ke dalam memekku, bukan ke badanku! Lalu ini sperma siapa? Masa sperma Rickson, sahabat suamiku?

"Ahh.. Tidak mungkin!" batinku berusaha meyakinkan diriku dari kebingungan ini.

Aku tidak berpikir lebih jauh memikirkan hal ini, aku berpikir positif saja bahwa ini adalah sperma suamiku yang mungkin setelah aku tidur, dia masih on dan bermasturbasi sendiri lalu menyemprotkannya di tubuhku setelah aku tidur.

Karena sekilas ketika aku tidur tadi, sepertinya aku memang kayak ngerasa liat orang lagi mengocok penisnya di depanku. Pada saat itu, kondisiku tidak cukup kuat buat membuka mataku, kupikir itu sekedar mimpi saja. Dan aku memutuskan melanjutkan tidurku saja malam tadi.

"Tapi kalau ini sperma suamiku, masa jumlahnya sebanyak ini?" pikirku, sambil mengelap ceceran sperma ini menggunakan tissue yang aku ambil di meja dekat tempat tidurku.

Kemudian aku beranjak dari tempat tidurku menuju kamar mandi di dekat kamarku untuk membersihkan diri, setelah memakai pakaian tidurku yang berbahan tipis ini dengan dua buah tali tipis yang menggantung di pundakku kemudian aku beranjak keluar kamarku. Suamiku suka sekali kalau aku memakai baju tidur ini, sexy katanya. hihihi

Setelah aku keluar kamar tidurku, aku tidak langsung menuju ke kamar mandi. Melainkan ke arah ruang keluarga untuk mengambil air minum dingin di dalam kulkas yang terletak di sana. Setelah aku minum untuk menghilangkan rasa hausku, sekilas aku melihat ke arah kamar tamu yang berada di arah seberang tempatku berdiri. Kebetulan pintu ruang kamar tamuku ini terbuat dari pintu ram nyamuk, sehingga sedikit tembus jika dilihat dari sisi luar maupun dalam. Sebenarnya di sisi dalam biasanya aku memasang gorden untuk menutup supaya tidak terlihat dari luar. Tapi kebetulan kemarin aku mencopot kain tersebut untuk dicuci, dan belum dipasang kembali karena aku kelupaan.

Entah angin apa yang menggerakkan tubuhku, aku justru melangkah mendekat kearah kamar tamu tersebut tempat dimana Rickson sahabat suamiku beristirahat. Setelah aku sampai tepat di depan kamar itu, aku kemudian berusaha melihat kearah dalam untuk mengetahui kondisi di dalam kamar tersebut, hal yang tidak seharusnya aku lakukan karena aku tahu ada pria yang tidur di kamar tersebut. Yang adalah sahabat suamiku sendiri.

Aku melihat Rickson tengah tertidur di ranjangnya, tapi yang membuat aku kaget dia tidur tidak menggunakan pakaian sama sekali. Apa dia tidak sadar kalau pintu kamar ini tembus pandang.

Akupun membuka perlahan pintu yang terbuat dari ramp tersebut secara perlahan. Rasa penasaranku lebih besar dari keinginanku untuk segera kembali ke kamarku dan suamiku. Dadaku berdegup cukup kencang sekarang. Semakin aku mendekat, aku semakin jelas melihat tubuh telanjang Rickson. Tubuhnya cukup terbentuk dengan baik, atletis dan terlihat kencang otot-otot yang menghiasi tubuhnya. Dan yang lebih menarik perhatianku adalah benda yang ada di selangkangan Rickson.

"Besarnyaa...." batinku.

Kondisinya terlihat sedang lemas, tapi ukurannya tetap terlihat cukup besar yang membuat aku terkesima. Aku lalu teringat dildo yang aku pakai pada saat aku dan suamiku bercinta tadi.

"Mungkin jika sedang tegang, ukurannya hampir sama dengan dildo yang tadi kupakai." pikirku.

Ketika aku bercinta dengan suamiku, dan memberiku rangsangan dengan menggunakan dildo milikku itu. Suamiku memancing fantasiku jika dildo yang sedang dimasukkan ke dalam lubang memekku itu adalah penis milik sahabatnya Rickson. Suamiku memang beberapa kali mengutarakan fantasinya untuk melihat aku disetubuhi oleh pria lain, bahkan digarap oleh dua orang sekaligus atau yang disebut Threesome. Aku anggap itu hanya untuk menambah sensasi kami saja ketika bercinta. Tapi aku bisa merasakan bahwa ketika kami berfantasi demikian, libido suamiku langsung meroket cepat. Tadinya aku mengikuti bermain fantasi suamiku itu hanya untuk menyenangkan suamiku saja, dan mengikuti alur nafsu kami berdua. Tapi lama-kelamaan aku juga menikmatinya, bahkan tadi malam ketika aku dan suamiku bercinta dengan dibantu dildo yang kubayangkan sebagai penisnya Rickson. Aku bisa mendapatkan orgasme sampai tiga kali kurasa. Sekarang, penis yang difantasikan tadi lewat sebuah dildo, terpampang jelas di depan mataku.

Tanganku kemudian bergerak ke arah tubuh Rickson yang sedang tertidur. Perlahan aku menyentuh, lebih tepatnya mengelus otot-otot yang tersebar di sekujur tubuhnya yang putih dan maskulin ini. Tiba-tiba aku merasakan bagian kewanitaanku seperti berkedut pelan, aku tau kalau aku horny saat ini.

Perubahan dalam Pernikahan (Cuck Old Warning)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang