Bab 22

894 3 0
                                    

POV Orang Ketiga

"Haloo.. Iyaa pih" ucap Natasya ketika mengangkat telp dari Nicky suaminya.

"Halo mih, udah bangun?" tanya Nicky di ujung telp.

"Udah pih, papih udah selesai?"

"Belum mih, baru aja dateng orangnya nih."

"Ih, masih lama dong!" ucap Natasya merajuk kepada suaminya.

"Iya, ntar kalo udah selesai. Papih langsung pulang ke rumah kok"

"Mamih lagi ngapain?"

"Masih di kamar pih. Kenapa?"

"Rickson udah bangun belum mih?

"Ya nggak tau lah, mamih aja masih di kamar." ucap Natasya sambil melirik ke arah Rickson yang sekarang sedang memperhatikan Natasya yang sedang ngobrol di telepon bersama suaminya.

Mendengar itu, Rickson terlihat terkejut, dan seperti menahan tawanya karena ternyata Natasya sedang berbohong kepada suaminya yang berkata bahwa dirinya sedang masih berada di kamar. Padahal kenyataannya sekarang Natasya sedang bersama Rickson di ruang tamu dengan kondisi telanjang bulat setelah dipijat oleh Rickson dan sedang mulai masuk ke tahap servis selanjutnya.

Lalu Rickson kembali meletakkan tangannya di atas vagina Natasya dan mulai mengelus perlahan seperti tadi. Natasya yang merasakan itu, langsung melotot ke arah Rickson sambil menahan tangannya bermaksud menghentikan kelakuan Rickson.

"Udah kamu diem aja" bibir Rickson mengucap lirih hampir tanpa suara yang masih bisa dibaca oleh Natasya.

"Mamih di kamar lagi apa?" tanya Nicky tiba-tiba di ujung telp.

"Lagi tiduran aja pih, masih capek mamih." jawab Natasya masih cukup tenang.

"Hehehe... Capek enak dong tapinya" goda Nicky kepada Natasya.

"Hehehe... Iyaa gara-gara papihh... Aaaachh" ucap Natasya yang tadinya tertawa sebentar lalu tiba-tiba menahan desahan karena jari-jari Rickson sekarang sudah mulai menyusup ke dalam vaginanya.

"Eh, mamih kenapa?" ucap Nicky menyadari suara seperti Natasya menahan sesuatu.

"Ini pih, sebenernya mamih lagi mainan dildo yang semalam, gapapa kan pih?" jawab Natasya sekenanya mencari alasan.

"Hehehehe... Dasar mamih, pagi-pagi udah mainan itu."

"Syukur deh kalo mamih mulai suka pake itu" jawab Nicky dengan mengganti kata dildo menjadi kata 'itu' sambil melirik ke kiri dan kanannya, karena waspada obrolannya di telepon dengan istrinya ini terdengar orang lain di dekatnya.

"Iyaahh pih, mamih mulai suka..aah dildonya yang papih kasih. Makasihh yaach papih sayaang... aaach..." ucap Natasya yang sekarang sudah tidak takut suara desahannya dicurigai suaminya, karena pasti suaminya berpikir bahwa desahannya ini bukan karena dirinya sedang dirangsang vaginanya oleh Rickson sahabatnya itu, melainkan oleh dildo pemberiannya.

"Iyaa sayaang... Sama-sama... Papih seneng kalo mamih seneng kok" ucap Nicky sama sekali tidak curiga atas perkataan Natasya istrinya.

"Aaaachhh... hmmmphhs...seeshhh" desahan Natasya mulai menjadi-jadi karena Rickson sekarang sedang menjilati vagina nya, sambil terus mencolokkan jarinya di lubang vagina Natasya.

"Mam! Suaranya pelanin sih. Entar kedengeran Rickson lho." ujar Nicky tiba-tiba mendengar desahan istrinya yang cukup keras dirasa.

"Iyaacch.. Pih... Aaach... Enaaak pih..."

"Biariin si Rickson denger pih, biar nanti aku suruh bantuin aku mainin dildo di memek akuu...aaach...boleeh khaan papih sayaangss aach.." ucap Natasya mulai tidak terkontrol, malah sekarang dia mengatakan bahwa ingin Nicky mendengar desahannya. Dia tau suaminya tidak akan marah atas perkataannya.

Rickson yang mendengar hal itu hanya menggeleng sambil tersenyum tenang, dan melanjutkan kegiatannya merangsang vagina dari istri sahabatnya itu.

"Iyaa iyaa mih, suruh Ricki bantuin mamih aja sekarang." sahut Nicky menanggapi ucapan istrinya.

"Mih, klien papih udah dateng. Mamih lanjut aja, ini papih pake headset kok. Papih masih mau denger mamih mainan itu yah." ucap Nicky kepada istrinya, memberi tahu bahwa meeting akan segera dimulai karena kliennya sudah datang tapi juga mengatakan keinginannya mendengar istrinya bermasturbasi menggunakan dildo di dalam kamar, yang ada dipikiran Nicky seperti itu. Walau kenyataannya tidak demikian yang terjadi sebenarnya di rumah mereka sekarang.

"Iyaaach...pihhh... achhh"

Natasya makin mendesah karena Rickson semakin cepat mengocok memeknya sambil terus klitorisnya dihisap-hisap oleh Rickson yang membuat Natasya semakin tidak kuat menahan nafsunya yang sudah mulai tinggi.

"aaachh...piihh...enaaak pihhh..."

"mamih panggil Rickson kesini bantuin mamih yaach pih, biar lebiih enaakhh mamiih.. aaach..." ucap Natasya semakin meracau karena memeknya semakin terasa gatal ingin meledak.

"Eheehmmm..." Nicky hanya berdehem merespon racauan istrinya di ujung telepon yang dia dengarkan di wireless headset yang terpasang di salah satu telinganya. Perlahan Nicky yang sedang meeting itu, merasakan penisnya mulai mengeras, dia horny mendengar istrinya di tengah meeting dengan rekan bisnisnya. Tapi dia berusaha tetap berkonsentrasi membahas kerjasama yang sedang akan disepakati ini. Karena kalau deal ini berhasil tembus, keuntungan besar siap diterima oleh Nicky.

Perubahan dalam Pernikahan (Cuck Old Warning)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang