Bab 26

701 2 0
                                    

Perjalanan Menuju Threesome:

Perjalanan Penuh Adrenalin dan Lendir

POV Natasya

Karena suamiku belum bisa dihubungi akhirnya kuputuskan untuk berangkat ke kawasan wisata di daerah Bandungan terlebih dahulu bersama dengan Rickson yang berjarak 45 menit perjalanan menggunakan mobil. Suasana pegunungan dipilih Rickson untuk mengisi waktunya selama berkunjung ke kota ini dengan alasan suasana yang lebih tenang dan sejuk. Nicky sebelumnya menawarkan dua opsi pilihan tempat refreshing kepada Rickson, pantai di kota Jepara atau ke kawasan sejuk Bandungan yang terletak di kaki gunung Ungaran. Rickson akhirnya memilih tempat yang sedang kami tuju ini setelah tertarik oleh informasi yang diberikan Nicky bahwa kawasan sejuk ini juga cukup terkenal dengan kehidupan malamnya.

Ketika mobil yang kami kendarai baru saja keluar dari kawasan perumahan kami yang terletak di wilayah barat kota ini, tiba-tiba ponsel milik Rickson yang diletakkan di konsol tengah antara kursi depan berbunyi dan langsung diraihnya kemudian mengikatnya.

"Haloo bro, gimana bro?"

"..........."

"Oh, gue kebetulan lagi di Semarang juga ini sekarang."

"Lagi main ke tempat temen lama gue di sini. Lo dimananya bro?"

".........."

Kudengar Rickson mulai mengobrol dengan lawan bicaranya di ponsel, tapi aku tidak tau apa yang mereka bicarakan karena aku tidak bisa mendengar juga apa yang dikatakan oleh lawan bicaranya itu.

"Hahahaha... Mana gue tau lah!"

"Elo lagi, gue aja disini kalo jalan dianterin temen gue terus kok."

".........."

"Eh, bentar Jeff"

"Eh Nat, kamu tau Hotel Zerrato? Semarang atas katanya" tanya Rickson tiba-tiba kepadaku.

"Iya, tau Rick" aku menjawab pertanyaan Rickson sambil menengok ke arahnya.

"Iya Jeff, ini istrinya temen gue tau katanya." ucap Rickson melanjutkan pembicaraan di ponselnya itu.

Sejenak kuperhatikan wajahnya ketika dia sedang menelepon sambil menyetir. Kuakui wajahnya cukup menarik setiap mata wanita yang melihatnya termasuk diriku mungkin, dan pembawaannya yang terbilang santai membuat siapapun akan merasa nyaman ketika berbicara dengannya. Dan itu yang kurasakan ketika aku berinteraksi dengannya, sosoknya yang menarik dan bentuk tubuhnya yang gagah hasil latihan fisiknya di pusat kebugaran membuat wanita sepertiku bisa merasa nyaman dan ingin terus berlama-lama berada di dekatnya.

Seperti beberapa waktu belakangan ini, kuakui aku cukup mengagumi sosoknya itu. Sehingga membuat aku terbuai sampai aku rela menabrak norma yang tidak seharusnya kulanggar, dimana aku bercinta dengan sahabat dari suamiku sendiri. Aku tidak bisa membayangkan jika suamiku mengetahui perbuatanku di belakangnya, apakah aku masih pantas untuk dicintai olehnya?

Tapi aku melakukan semua itu tidak dengan paksaan sama sekali, setelah persetubuhan pertama yang mana justru aku yang memulainya. Dan pergumulan pagi tadi ketika aku sedang menelepon suamiku aku melakukannya dengan sadar dan juga tanpa paksaan, tapi sialnya aku mulai menikmati apa yang terjadi. Bahkan aku ingin lagi...

"Oke bro, ntar gue mampir sebentar ke hotel lo nginep"

"Yang penting proposalnya sudah siap. Biar sekalian gue pelajari langsung."

"............"

"Oke, siap boss!" ucap Rickson mengakhiri obrolannya dengan temannya di telepon.

"Natt, ntar gapapa kan kita mampir sebentar ke hotel temen gue? Sekalian mau ambil proposal kerjasama soalnya."

"Heh! Haloo...haloo... Natt! Kok malah bengong?" ucap Rickson tiba-tiba menyadarkanku dari kekaguman dan lamunanku tentang dirinya. Tangannya sampai dikibas-kibaskan di depan wajahku karena aku masih tidak merespon atas pertanyaannya barusan.

"Eh! Iya..? Gimana Rick?" ucapku masih dalam kondisi kaget.

"Kamu kenapa bengong sambil ngeliatin gue gitu?" tanya nya masih penasaran atas kelakuanku.

Aku tidak menjawab pertanyaannya, aku merasa sangat malu kepergok olehnya ketika aku memperhatikan dirinya sampai terbengong seperti ini. Aku hanya bisa menundukkan kepalaku untuk menutupi rasa maluku. Ihhh aku jadi kayak ABG yang lagi kasmaran gini.

"Heh.. Ditanya malah nunduk gitu kamu nih." ucapnya sambil menyentuh kepalaku dengan lembut.

Kurasakan mobil berhenti di traffic light. Lalu akupun menghadapkan wajahku ke arahnya. Mulutku terasa berat ingin mengucapkan sesuatu kepadanya.

"Rick..." ucapku lirih sambil memandang ke wajahnya.

"Iya Nat?" Rickson membalas tatapanku.

Kugerakkan wajahku mendekat kearah wajahnya sambil tanganku memegang kedua pipinya. Lalu kucium dan kemudian kulumat bibirnya dengan penuh perasaan. Aku tidak khawatir orang di luar mobil ini melihat apa yang terjadi kepada kami berdua, karena aku tau bahwa kaca film mobil ini cukup gelap sehingga tidak terlihat dari luar. Dia yang menerima ciumanku secara tiba-tiba itu, sesaat kurasakan dia sedikit tidak siap lalu kemudian Rickson membalas lumatan bibirku. Selama lampu merah menyala selama kurang lebih 45 detik itu bibir kami terus saling melumat seakan ingin melahap satu sama lain, sampai terdengar kendaraan di belakang kami membunyikan klakson untuk meminta kami segera bergerak maju. Lalu kami pun melepas bibir kami dan Rickson mulai menjalankan mobil ini kembali.

"Belok mana nih Nat??!!" ucapnya dengan agak panik karena bingung akan kemana mengarahkan mobil ini.

Perubahan dalam Pernikahan (Cuck Old Warning)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang