Bab 37

866 1 0
                                    

Perjalanan Menuju Threesome;

One Step Closer!

POV Rickson

Gue masih shock setelah mendengar apa yang Nicky sampaikan ke gue barusan di telepon. Gue masih berusaha mencerna tentang apa yang gue denger, bahwa hubungan gue dan Natasya istrinya sudah diketahui olehnya karena dia menemukan bekas-bekas dari percintaan gue dan istrinya di rumahnya yang tercecer, serta baju tidur Natasya yang tadi digunakannya untuk membersihkan cairan pejuh gue yang gue buang di dalam memeknya. Gue nggak bisa mengelak ketika Nicky secara langsung bertanya dan meminta gue menceritakan apa yang terjadi antara gue dan Natasya selama dia pergi.

Gue merasa sangat bersalah kepadanya, sehingga tidak ingin membohonginya lebih jauh. Maka gue ceritain semua kejadian mulai dari awalnya sampai kejadian gue ngentot Natasya tadi ketika mereka sedang teleponan. Dan ternyata, reaksi Nicky sangat tidak diduga sama sekali. Tidak ada aura kemarahan dari sisi apapun yang gue tangkap dari suaranya ketika dia berbicara ke gue tadi, malahan dia memberikan izin ke gue untuk mengentot istrinya lagi dengan syarat gue harus merekam kegiatan ngentot gue dan memberikan hasil rekaman itu kepadanya setelah gue pulang dari sini.

Bahkan dia bilang tadi kalo dia tidak akan menyusul kesini untuk memberikan kesempatan gue "berbulan madu" bersama istrinya, istilah bulan madu itu keluar sendiri dari mulutnya. Gue semakin yakin kalo sahabat gue ini beneran gila atau terlalu mempunyai fantasi kelas dewa, yang mana dia ingin melihat istrinya sendiri dientot oleh pria lain.

Gue memang pernah membaca tentang ini di internet, banyak kisah yang bercerita tentang seorang pria yang justru terangsang hebat ketika melihat pacar atau istrinya dientot oleh pria lain, dan saat ini gue mengalaminya langsung. Pria itu adalah sahabat gue sendiri, dia sendiri yang 'menyerahkan' istrinya buat gue, dia udah milih gue jadi bull-nya, istilah mereka buat nyebut si pria yang mengengentot istri atau pasangannya itu. Oke, gue terima permintaan dia barusan, gue nggak akan mengecewakan dia, gue bakal wujudin fantasi kelas dewanya itu!

Gue liat Natasya sudah menutup telepon dari suaminya itu, gue sempat liat tadi dia seperti tertawa ketika sedang mengobrol dengan suaminya. Entah apa yang mereka bicarakan gue tidak tau, dan sekarang dia menatap gue yang berada di depannya sambil tersenyum, senyuman yang seperti ada sesuatu yang tersembunyi di baliknya. Lalu gue membalas senyumannya sambil berjalan mendekat ke arahnya.

"Eh, ngapain ini senyum-senyum begitu?"

"Suaminya gak bisa nyusul kesini kok malah kayak seneng gitu sih kamu nih?" ucapku sambil kemudian duduk di sebelahnya di atas sofa bed tempat dia tertidur dari semenjak kami datang tadi.

"Oh. Nicky bilang kamu juga kalo dia gak bisa menyusul karena hujan?" tanyanya merespon ucapan gue

"Iya katanya besok paling dia bisa nyusul kesini." kata gue selanjutnya.

"Kamu tau nggak tadi dia bilang apa yang ke aku?" tanya gue ke Natasya.

"Bilang apa emangnya?" Natasya bertanya balik ke gue.

"Mumpung kita lagi berdua di villa, katanya aku sama kamu disuruh honeymoon sekalian masa...."

"Kayak yang dia tau gitu kalo kita baru jadian. hehehe" kata gue ke dia menyampaikan apa yang Nicky ucapkan ke gue, tapi bagian kalo Nicky udah tau kami udah ngentot dua kali nggak gue sampein.

"Haah? Nicky ngomong gitu juga ke kamu? Aku pikir tadi ngomong ke aku aja."

"Emang dasar suami edan tuh orang, masa istrinya disuruh honeymoon sama orang lain. Hahahaha" Natasya berkata seperti itu lalu kemudian tertawa. Lucu sekali ekspresinya waktu tertawa barusan.

"Yaah anggep aja Nicky ngerestuin kalo kita udah pacaran yang... hehehe..." ucap gue sambil kemudian menarik lembut tubuhnya ke posisi sekarang kepalanya sedang rebahan di atas paha gue.

"Ihhh dasar. Memangnya kita pacaran? Kita tuh selingkuhan tau, pacar aku mah, eh suamiku mah ya cuma satu orang Nicky itu doang.. Wuuuu...." ucapnya sambil mencubit paha gue.

"Lah emangnya aku bilang kalo suami kamu itu aku?"

"Orang aku bilangnya cuma pacar kok. Wuuu"

"Eh. Tapi kalo mao dijadikan suami kedua sama kamu. Aku mau-mau aja kok! hehehe." ucap gue sambil tangan gue menarik kedua pipinya.

"Hahaha iyaa deh.. Suami keduaku yang ganteng..."

"Muach.." katanya sambil mengangkat kepalanya dan mencium singkat bibir gue lalu merebahkan kembali kepalanya di atas paha gue.

Kemudian gue mulai menundukkan badan gue mencoba mencium kembali bibirnya karena jujur gue akuin, suasana ini bener-bener syahdu gue rasain. Nggak berlebihan kalo gue bilang saat ini adalah waktu spesial banget buat gue, karena cuma ada gue dan wanita yang saat ini sedang berada di pangkuan gue.

"Muuach.." gue mulai mencium bibir seksinya, dan gue liat matanya terpejam menunjukkan kepasrahan atas tindakan gue ini.

Tidak lama gue mencium bibirnya, dan memang tidak ada lumatan panas ketika gue menciumnya barusan. Lalu Natasya menahan dan mendorong pelan kepala gue, kami bertatapan sesaat lalu gue liat senyuman manisnya tersungging di bibirnya.

"Bersih-bersih dulu yuk yaang." ucap Natasya masih dengan tersenyum manis ke gue.

Perubahan dalam Pernikahan (Cuck Old Warning)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang