Setelah dirasa cukup lendir yang menempel di jarinya, lalu dia mengarahkannya ke mulut gue dan langsung kuhisap habis lendir yang ada di jarinya itu. Dia kembali memasukkan jarinya ke dalam lubang memeknya, tapi kali ini dia cukup lama mengobel memeknya sendiri, ternyata dia terangsang juga dan mulai bermasturbasi di bangku penumpang sana sambil menyandarkan tubuhnya di pintu dan satu kakinya disandarkan di dashboard dan yang satunya disandarkan di bangku pengemudi. Gue bisa melihat memeknya basah karena mulai memproduksi cairan lebih banyak.
"Anjrit!" umpatku dalam hati, nafsu gue mulai naik ngeliat Natasya lagi ngobel memeknya yang tembem itu dan mulai mendesah menikmati kegiatannya itu. Suara desahannya menggema di dalam mobil ini dengan cukup keras mengalahkan suara audio yang disetel dengan suara lembut.
Sekilas gue liat di depan ada toko alat bantu seks yang biasa tersebar di pinggir jalan, lalu gue pun mempunyai ide mesum lainnya. Gue arahin mobil ini kesana dan berhenti tepat di depan toko tersebut untuk membeli sesuatu.
"Tunggu sebentar yang!" Kata gue kepadanya yang masih bermasturbasi di dalam mobil ini, lalu gue pun membuka pintu pengemudi dan berjalan ke arah toko tersebut. Setelah gue memilih wireless vibrator, dildo getar, obat kuat, serta obat perangsang gue lalu membayar tanpa menawar dengan sejumlah uang yang disebutkan oleh penjualnya dan keluar menuju mobil yang gue parkir di depan toko tersebut.
Setelah gue masuk ke dalam mobil sambil membawa kantong berisi wireless vibrator dan dildo getar setelah gue sebelumnya mengambil obat kuat dan obat perangsang dan gue masukkan ke tas kecil milik gue yang gue bawa turun tadi.
"Kamu habis ngapain? Beli apaan sih yang?" tanyanya bingung sambil gue liat tangannya masih berada di memeknya itu.
"Beli ini!" sambil mengeluarkan kedua barang yang gue beli tadi. Lalu gue buka bungkusnya dan mengetesnya sebentar. Setelah gue pastikan berfungsi secara normal, gue serahkan wireless vibrator ke Natasya. Dia terlihat bingung tentang apa benda yang sedang digenggamnya itu.
"Taro di memek kamu yang! Pokoknya selama perjalanan sampai kita di villa nanti jangan kamu lepas ya!" kata gue meminta memasukkan benda itu ke memeknya. Dan diapun lagi-lagi menuruti permintaan gue.
"Kayak gini?" tanyanya memastikan bahwa dia sudah benar memasukan benda itu di memeknya.
"Sip! Pokoknya sampai kita nyampe di villa kamu gak boleh ngeluarin itu dari memek kamu ya!" kata gue kembali memperingatkannya supaya tetap memastikan benda itu tidak dilepas selama perjalanan.
"Iyaa pacar mesum!" Jawabnya singkat sambil memanyunkan bibirnya yang sexy itu.
Lalu gue pun kembali menjalankan mobil ini kembali, dan Natasya gue liat kembali mengelusi memeknya dan mendorong-dorong benda itu sedikit supaya tidak jatuh keluar dari lubang memeknya.
Gue lalu mengambil remote vibrator itu di atas dashboard dan mulai menyalakannya. Gue mulai dari getaran ringan dan terus menerus gue naikkan menjadi level medium. Natasya terlonjak kaget merasakan getaran yang disebabkan oleh benda itu di dalam memeknya.
"Ahhh... Rickkk... Iniii alatnya getar-getar di dalem yaang." Ucapnya kaget merasakan getaran di dalam memeknya.
"Jangan dikeluarin! Pokoknya kamu tadi sudah janji." ucap gue memperingatinya untuk tidak mengeluarkan alat itu. Gue mulai melihat Natasya berusaha menahan rangsangan yang diakibatkan getaran vibrator itu. Melihat itu, gue menaikkan getarannya satu level ke angka 6. Tubuhnya bereaksi menerima penambahan getaran yang gue kontrol.
"Aaachh.... Memek akuu sayaang...Memek akuuuhh gateel.. Achhh" Natasya mulai meracau akibat rangsangan yang cukup hebat di lubang memeknya. Tangannya gue liat tetap berada di memek gemuknya itu menutupi lubangnya menjaga alat itu tetap di dalam sana. Tubuhnya mulai bergerak meliuk akibat nafsunya mulai tinggi.
Gue kemudian menaikkan lagi level getarannya menjadi maximal di angka 10 indikator remote yang gue pegang ini. Dan reaksi yang ditimbulkan sungguh luar biasa. Tubuhnya langsung melonjak menerima getaran maksimal dari alat itu.
"Ricksonoo..ooh sayaaang aachhh...Memek aku banjiirrr... Aaach..." Natasya mendesah sambil berteriak. Lalu gue mengambil kaos miliknya yang ada di tengah dan menaruhnya di bawah memeknya yang benar-benar mulai becek. Gue nggak mau cairan memeknya tumpah di jok penumpang dan menimbulkan kecurigaan Nicky nanti. Perhatian gue saat ini sedikit terpecah, selain menikmati pemandangan yang menggairahkan tapi harus tetap memperhatikan kondisi jalan di depan, walaupun kondisi jalan tidak terlalu ramai tapi gue harus tetap waspada supaya tidak terjadi kecelakaan.
"Aaachhh.... Aku pengen kenciiing... Aaaachh keluaaarr sayaaang... Enaa...aaak aach..." Tubuh Natasya mengejang dan gue liat cairan memeknya mengalir sedikit di sela-sela selangkangannya. Kaos yang diletakkan di bawah memeknya sedikit basah akibat tertumpah oleh cairan yang mengalir disana. Lalu gue menurunkan getaran alat itu melalui remote yang gue pegang ke level 2 dengan getaran yang lembut.
Natasya masih tersandar lemas di pintu yang berada di punggungnya setelah mencapai klimaks dan terhempas oleh gelombang orgasme yang diterimanya. Tubuhnya masih bergetar sesekali menikmati sisa-sisa orgasmenya. Gue tersenyum merasakan kepuasan melihat kondisinya saat ini.
Ketika gue liat dia mulai bisa menguasai kondisinya itu. Gue bertanya apakah masih jauh lokasi yang kita ingin tuju ini. Lalu dia sedikit melihat ke arah depan sebentar.
"Udah mau sampe, itu di depan puter balik yang." katanya mengarahkanku.
Lalu gue mengambil posisi di sisi kanan jalan untuk mengambil jalan berputar seperti yang diarahkan Natasya tadi. Gue liat di depan ada pak ogah yang mengatur jalur berputar itu. Dan timbul niat iseng gue, ketika gue mulai berputar gue menekan penuh tombol pengatur kaca yang ada di konsol samping kanan gue, sehingga kaca di sebelah gue membuka lebar sampai ke bawah dan memberikan sedikit uang koin kepada orang yang mengatur jalur putaran tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perubahan dalam Pernikahan (Cuck Old Warning)
Romance"Lo asli beruntung banget dapet si Natasya, Nick! Gue nyari-nyari yang kayak model istri lo sampe sekarang belum ketemu juga. hahaha" " Haha sial lo, namanya rejeki anak sholeh tau" Begitulah sedikit candaan kami ketika membahas istriku. Memang keti...