Bab 12

1K 2 0
                                    

Perlahan kusentuh bagian kewanitaanku sendiri, basah! Lendir kewanitaanku berproduksi secara instan! Aku bingung awalnya melihat kondisi tubuhku sekarang, libidoku bisa secara tiba-tiba naik seperti ini.

Tubuhku sejurus kemudian bergerak menuruti naluriku untuk naik ke atas ranjang dimana Rickson tertidur, dengan sangat pelan sekali tentunya. Aku bergerak ke sisi dekat pahanya. Kupandangi sesaat batang kejantanan Rickson yang merupakan sahabat suamiku ini. Dan tanganku bergerak lebih cepat dari kontrol otakku ternyata. Sebelum aku berpikir untuk menyentuhnya, tanganku sekarang sudah bergerak ke arah selangkangan Rickson.

Ketika aku menyentuhnya, aku hanya berani mengelus secara perlahan sekali batang kejantanan sahabat suamiku itu. Pikiranku melayang ke beberapa saat yang lalu ketika suamiku memancingku untuk menjilat dan menghisap dildo yang dia katakan sebagai penis Rickson sahabatnya.

Sekarang tanganku lebih jauh lagi bergerak, sekarang penis Rickson sudah ku genggam seutuhnya, walaupun masih setengah lemas. Di genggaman tanganku saja sudah terasa cukup mantap. Kemudian tanganku bergerak perlahan sekali mengocok batang penis yang sedang berada di tanganku ini, sambil melirik ke arah wajah Rickson memastikan apakah dia terbangun atau tidak.

"Amaan...!!!" pikirku sambil melanjutkan mengocok perlahan batang penisnya ini.

Tiba-tiba aku merasakan kalau batang penis ini perlahan mulai membesar, aku masih melanjutkan kegiatan tanganku. Tidak beberapa lama, terlihat ukurannya sudah maksimal kurasa. Aku menggenggam penuh pangkal batang penis Rickson sekarang, dan masih tersisa segenggaman lagi menurutku. Penisnya mengacung begitu indah, begitu gagah menurutku. Aku semakin horny melihatnya....

Kegilaanku mulai bertambah saat tiba-tiba keinginanku untuk mencium dan menjilat batang yang gagah itu muncul.

Aku merasa sangat binal.

Perlahan mulutku mendekat dan menyentuh ujung penis itu. Kucium sedikit, bau khas kejantanan yang semakin memabukan.

Aku kemudian sedikit membuka mulutku, dan mulai kujulurkan lidahku menjilati kepala penis Rickson yang gagah ini. Aku semakin terpancing karenanya. Sekitar beberapa detik aku menjilati ujung penisnya yang sexy itu. Aku mulai membuka mulutku lebih lebar dan menggerakkan kepalaku semakin turun untuk memasukkan batangnya Rickson ke dalam mulutku. Sejurus kemudian aku mulai menghisap, menyedot, sambil mengelus pelan bagian batangnya yang tidak mampu untuk kumasukkan ke dalam mulutku seutuhnya. Entah mengapa aku mulai terhanyut dengan aktifitasku ini. Yang ada di pikiranku hanyalah ingin menikmati batang kejantanan Rickson yang sedang berada di dalam mulutku ini.

Cukup lama aku melakukan hal ini, aku tidak tau seberapa lama. Yang jelas aku merasa sangat menikmati. Dalam pikiranku, aku sedang melakukan apa fantasi yang diminta suamiku untuk menghisap batang penis sahabatnya di mulutku dan memasukkan penisnya di lubang vaginaku. Dan sekarang, aku sedang melakukan salah satunya!

Aku merasakan rasa gatal sedikit dan lembab di bagian kewanitaanku. Aku pikir aku sudah terpengaruhi fantasi suamiku sendiri.

"Sluuurpss...slurrrpss....slurrpss.."

Suara hisapan mulutku di penis Rickson terdengar pelan begitu merangsang di telingaku.

"sluurpss... ahhhh" aku melepaskan hisapanku, kulihat batang penis Rickson terlihat basah karena air liurku. Sedikit mengkilat kulihat karena terpantul cahaya lampu tidur yang sedikit redup di dalam kamar ini.

Aku melirik sekilas ke arah kananku melihat apakah dia terganggu tidurnya karena aktivitasku di selangkangannya ini. Aku merasa dia masih tertidur pulas sehingga aku semakin merasa tenang melanjutkan aktivitasku ini.

Kemudian kurenggangkan kaki kirinya dan aku berpindah ke tengah diantara kedua kakinya. Sambil sedikit menungging aku melanjutkan aktivitasku ini. Dengan posisi ini aku bisa lebih leluasa menikmati batang penis milik Rickson.

Aku merapikan rambutku dengan sedikit menggelung menggunakan ikat rambutku. Dan mulai melanjutkan jilatanku dari arah bawah tubuhnya. Kupegang erat batangnya, dan mulai menjilatinya. Lidahku mulai menyusuri pangkal penisnya menuju ke ujung penisnya yang bentuknya seperti jamur itu. Aku semakin terbius dengan batang penis sahabat suamiku ini. Mungkin jika dilihat dari arah pintu, posisi kami akan sangat terlihat begitu hot.

Mengingat itu, aku melirik ke arah pintu kamar memastikan tidak ada yang melihat aktifitasku. Setelah merasa aman, aku melanjutkan dengan memasukan batang penis Rickson dan menyedotnya dengan penuh gairah.

Tanganku yang satunya kuarahkan ke bawah, ke bagian kewanitaanku yang sekarang sudah basah oleh lendir nafsuku sendiri. Sambil aku terus menghisap batang penis Rickson, aku menggosok-gosok klitorisku yang mengakibatkan nafsuku menjadi naik tak terkendali.

Ketika kurasakan aku akan mendapat orgasme akibat perbuatan tanganku di bagian kewanitaanku. Aku merasakan di mulutku batang penis ini seperti berkedut. Dan benar saja, ketika kuhisap lebih kuat, penis Rickson menyemburkan cairan putih kentalnya ke dalam mulutku.

Tubuhnya terasa sedikit bergerak ketika semburan sperma itu keluar, aku tidak terlalu menyadarinya pada saat itu. Dan aku yang dalam kondisi tidak siap, berusaha menampung cairan sperma milik Rickson di dalam mulutku. Karena jumlahnya cukup banyak, aku merasakan penis itu beberapa kali menyemprotkan spermanya ke dalam mulutku, terpaksa aku menelan sperma itu sampai habis.

"glekk..glekk.." aku menelannya. Ini sperma kedua selain milik suamiku yang aku minum.

"Enak juga rasanya.."pikirku dalam hati.

Tidak sempat berpikir lebih lama, aku merasakan orgasmeku akan datang karena aku tetap menggosokan jari tanganku di klitorisku ketika aku sedang menikmati cairan kental milik Rickson tadi.

Dan benar, tidak sampai 5detik, aku mendapatkan orgasmeku.

"Ahhsss... mpphhh...." suara desahanku tertahan batang penis Rickson yang masih berada di dalam mulutku sambil menikmati gelombang orgasme yang menerpaku.

Tubuhku terasa lemas namun puass.

Di Mulutku masih tertanam batang penis Rickson yang aku merasa kondisinya masih keras. Aku yang masih terbuai, tapi mulut dan lidahku secara reflex masih bergerak di batang penis Rickson untuk membersihkan lelehan sperma yang masih tersisa sedikit disana.

Sesaat kemudian aku merasakan gerakan dari tubuh sahabat suamiku ini. Aku yang kaget, langsung mengangkat kepalaku melepaskan penisnya dari mulutku, dan kemudian menatap ke arahnya dengan perasaan tidak menentu. Kulihat wajahnya antara kaget, puas, bingung, dan tidak percaya akan apa yang dilihatnya, terpancar ambigu dari wajahnya.

Kemudian pada saat yang bersamaan aku dan dia saling membuka mulut ingin mengatakan sesuatu.

"Nat...!"

"Rick...!!" ucap kami secara bersamaan...

Perubahan dalam Pernikahan (Cuck Old Warning)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang