Bab 25

731 2 0
                                    

"Nah gitu dong. Nggak usah malu-malu kalo ngomong kayak gitu."

"Ntar gue kasih kamu hadiah deh karena kamu udah nurut sama gue" Lalu gue pun bangkit melepaskan tubuhnya lalu mengecup pipinya. Natasya hanya tersenyum manis menerima ciuman gue.

Gue pun menyiapkan keperluan gue sendiri di dalam kamar. Sambil bersiap pikiran gue menerawang mengingat-ingat banyak hal yang gue nggak sangka bisa terjadi semenjak kunjungan gue kesini, ke rumah sahabat gue ini. Mulai kejadian semalam ketika gue terbangun karena Natasya lagi asik nyepong kontol gue, dan akhirnya kita pun bercinta. Lalu kejadian pagi tadi, ketika gue dan Natasya juga mengulangi sesi ngentot kami di sofa ruang tamu dengan kondisi Nicky sedang menelepon Natasya yang dia taunya bahwa istrinya sedang bermasturbasi di kamar tidurnya. Dan kejadian lanjutan di kamar mandi dimana dia memberikan servis oral ke gue sampai gue menyemprotkan pejuh gue ke dalam mulutnya lalu menelannya sampai tandas. Dan kejadian di kamar mandi tadi itu tanpa gue minta, Natasya sendiri yang berinisiatif memberikan servis mulutnya ke gue karena melihat kontol gue kembali ngaceng ketika kami sedang mandi.

Gue menggelengkan kepala gue mengingat itu semua. Dan tiba-tiba gue tersenyum mengingat siang ini gue dan Natasya bakal pergi berdua saja tanpa Nicky yang masih belum bisa dihubungi dari tadi setelah kami selesai mandi. Gue punya beberapa keinginan yang bakal gue sampaikan ke Natasya nanti, tapi gue belum tau apakah dia bakal memenuhi keinginan gue itu. Liat nanti aja lah, gue punya sesuatu buat dia supaya dia mengikuti keinginan gue. Dan kayaknya dia gak bakal nolak dengan apa yang gue tawarin ke dia.

Dan gue pun selesai mengepak semua keperluan gue. Ketika gue keluar kamar, gue liat Natasya juga udah siap. Dia mengenakan celana pendek yang cukup ketat seperti hotpants tapi agak panjang sedikit sekitar sepuluh sentimeter di atas lututnya, dan kaos berwarna merah dengan tulisan " I'm Addicted To You " di bagian dada, entah apa maksudnya menggunakan kaos bertuliskan kata-kata yang cukup provocative tersebut. Lalu kaos tersebut dilapisi cardigan berwarna hitam. Karena kaosnya yang agak ketat kurasa sehingga terlihat sedikit lipatan di perutnya yang menambah keinginan gue untuk memeluk tubuhnya yang montok itu karena rasa gemas melihat penampilannya.

"Udah beres semua?" tanya nya ketika melihat gue keluar.

"Udah, yuk!"

"Kamu udah bawa semua baju-baju nya Nicky?"

"Kita jadi nginap kan disana? Kamu sudah booking villa nya?" tanya gue ingin mengetahui persiapannya.

"Udah kok, nanti tinggal bayar aja sama orang yang jaga di sana."

"Baju-bajunya Nicky juga udah aku bawa nih." jawabnya sambil mengangkat tas yang berisi pakaian-pakaian mereka.

"Ya udah. Yuk berangkat!"

"Kunci mobilnya mana? Sini gue yang nyetir." tanya gue kepadanya menanyakan kunci mobil miliknya.

"Tuh di meja!" ucapnya sambil menunjuk ke arah kunci mobil yang terletak di atas meja televisi.

Setelah kami menaruh semua barang bawaan di dalam bagasi mobil ini. Gue pun memasang sabuk pengaman kemudian gue liat Natasya juga melakukan hal yang sama setelah sebelumnya dia menutup pintu pagar dan mengunci rumahnya.

"Kamu udah ngasih tau Nicky?" tanya gue.

"Udah!" Jawabnya singkat.

"Oke! Kita berangkat ya?"

"Kamu udah siap liburan bareng gue Nat?" tanya gue sambil tersenyum jahil kearahnya. Senyum mesum lebih tepatnya.

"Ihhh mukanya... Dasar Ricki mesum!" ucapnya geli melihat kelakuan gue sambil mencubit pipi gue.

Ternyata dia bisa membaca pikiran mesum yang ada di kepala gue. hahaha...

"Oke lah. Let's go kita liburan. Semoga menyenangkan!" ucap gue dalam hati.

Lalu gue pun mulai menarik rem tangan dan memasukan persneling mobil ke gigi satu. Lalu mobil ini pun bergerak mengantar kami ke tempat liburan yang akan kami tuju.

Perubahan dalam Pernikahan (Cuck Old Warning)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang