"Hanya tersisa satu kamar?"
Yuri tercengang saat melihat Jaden kembali dari bagian resepsionis dengan hanya membawa satu kunci. Tanda bahwa tersisa satu kamar saja yang bisa mereka pesan untuk bermalam di motel. Yuri mengusap wajahnya dengan frustasi. Ia ingin sekali memejamkan matanya yang sudah terasa berat ini, tapi bagaimana bisa dirinya tidur dengan tenang jika harus sekamar dengan laki-laki?
"Jaden, mungkin kau bisa tinggalkan aku di sini saja," usul Yuri, "aku akan menginap sendirian. Tidak apa-apa kalau kau mau pulang dan tidur di rumah."
Jaden tidak segera menjawab. Ia terdiam cukup lama dengan tatapannya yang tertuju ke arah Yuri. Rupanya, gadis itu masih tidak kehabisan akal untuk mencari cara lain agar mereka tidak tidur sekamar. Padahal, sebenarnya masih tersisa tiga kamar kosong, tapi Jaden sengaja memesan satu kamar saja demi membohongi Yuri.
"Jangan suruh Sebastian untuk menjemputku. Di malam hari seperti ini dia pasti sudah kelelahan," sambungnya, "aku akan pulang sendiri dengan naik subway besok pagi."
"Dasar, bagaimana bisa aku membiarkan seorang gadis menginap di tempat seperti ini sendirian?"
Enggan membiarkan Yuri membantah lagi, Jaden pun segera merangkul bahu gadis itu untuk menuntunnya masuk ke dalam kamar. Yuri mengernyit melihat Jaden yang tampak begitu gegabah. Biasanya, kalau Yuri tidak mau dibujuk, setidaknya pemuda itu akan mencoba meyakinkannya sampai dia bersedia. Tapi, kali ini Jaden tidak mau lagi memasang telinga untuk mendengarkan pendapatnya, lalu secara sepihak langsung membantunya berjalan untuk mengikutinya. Setiap perlakuannya memang tidaklah kasar, tapi Yuri dapat melihat adanya perbedaan dari sorot mata Jaden dan caranya memperlakukan gadis itu. Semuanya tidak selembut biasanya.
Ini seperti bukan sosok Jaden yang ia kenal.
"Baiklah, nona bisa langsung tidur saja."
Setelah memasuki kamar yang dipesan, Jaden pun mempersilahkan Yuri untuk tidur terlebih dahulu. Sedangkan pemuda itu melepaskan tas dan kemeja flanel yang menjadi outernya, lalu menggantungnya di kapstok. Menyisakan kaos putih polos yang tampaknya akan ia kenakan untuk tidur nantinya. Sedangkan Yuri masih berdiri dengan canggung lantaran merasa tidak nyaman. Ia lalu mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kamar. Ruangan ini terlihat cukup kecil dengan pencahayaan yang remang-remang, tercium pula aroma pengharum ruangan yang begitu sensual, membuatnya semakin takut untuk bermalam di sini dengan seorang lelaki. Terlebih saat Yuri menyadari adanya keranjang sampah transparan di dekat lemari. Walaupun keranjang itu belum penuh, ia dapat melihat tumpukan tisu kotor dan kondom yang sudah terpakai di dalamnya.
Sungguh, Yuri benar-benar ingin pulang sekarang. Ini sama sekali bukan tempat yang cocok untuknya.
"Tunggu apa lagi, nona?"
Yuri terjingkat saat tiba-tiba terdengar suara Jaden dari arah belakang. Ia pun menoleh, lalu mendapati sosok pemuda itu yang entah sejak kapan sudah berdiri tepat di belakangnya. Yuri sama sekali tidak menyadari kalau jarak mereka ternyata sudah sedekat ini. Apa karena penciumannya terlalu terdistraksi oleh bau pengharum ruangan?
"Berbaringlah."
Rasa takut yang hinggap di benak Yuri semakin menjadi. Memang benar kalau ia sedang mengantuk berat sekarang. Tapi haruskah Jaden berbicara dengan nada yang menunjukkan desakan seperti itu? Toh Yuri tetap akan tidur dengan sendirinya tanpa harus disuruh.
"Kita tidur di ranjang ini?" tanya Yuri, "berdua?"
"Tentu saja. Apa perlu aku tidur di lantai saja?"
Kalimat sarkas itu tidak lagi membuat Yuri berprotes. Tentu saja ia tidak mau kalau Jaden sampai berbaring di lantai yang dingin tanpa adanya karpet di atasnya. Gadis itu memang merasa tidak nyaman, tapi bagaimanapun juga ia tidak punya pilihan selain mencoba menyamankan diri di sini.
![](https://img.wattpad.com/cover/364039592-288-k192127.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear My Little Monster
Vampir[SEQUEL OF INTO THE BEAST LAND] Setelah pembantaian kaum vampir membawakan perdamaian, kehidupan pun berjalan dengan damai tanpa adanya peperangan lagi. Tak terasa, manusia sudah memasuki kehidupan modern pada abad ke-20. Jaden Johanson, mendapati...