Ch 26 : Hubungan Setulus Ini

5.7K 620 64
                                    

"Kalian berdua sejak kapan deket?" Tanya tiba-tiba Hiro membuat Lova kaget.

.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.

Meja mereka seketika hening. Menoleh pada Dax. "Nggak lama ini sih" jawabnya kikuk tak tau kenapa tiba-tiba Hiro jadi penasaran begini.

"Dari penampilan lo, pasti bukan staff biasa. Jabatan lo apa?" Tanya Hiro kali ini menatap pada Dax.

'Jadi lo merhatiin penampilan Dax, terus kenapa lo bawa dia kesini??' Batin Lova berteriak makin tak mengerti.

"Lo, lo,yang sopan, panggil abang, kak, atau mas gitu. Gue nggak pernah ya ngajarin lo nggak sopan gini" ucap Lova masuk dalam mode mengajari.

Berdecak jengkel, Hiro tetap menuruti. "Jabatan lo apa bang?" Tanyanya dengan nada seperti ke teman tanpa segan sama sekali.

Mendengar itu Lova mengernyit. 'Udah pake lo pake bang, Hiro lo emang pengen gue marahin deh kayaknya'

"Dax itu atasan gue" jawab Lova lagi sebelum Dax bisa menjawab.

"Bisa ya, atasan berduaan sama bawahannya selarut ini? nganter ke rumah sakit juga, bahkan ikut nemenin ke kantor polisi. Peraturan di hotel Malione boleh juga" ucapnya santai menyindir.

Lova mengernyitkan alisnya dengan masam. "Kita temen, ya bisa lah" jawabnya kemudian pura-pura santai.

"Temen bisa peluk-pelukan juga?"

Dengan itu Lova kalah. "Pelukan apaan? Tadi tuh bukan pelukan, gue hampir jatoh terus di tolongin, iya kan Dax?" Tanyanya meminta pertolongan pria yang sejak tadi hanya diam.

Tapi Hiro sekali lagi memotong. "Oh berarti ada yang pelukan beneran?" Tanya Hiro membuat Lova kehilangan kata-kata. Mencoba mengingat, ternyata memang banyak pelukan yang beneran.

Dengan itu, Lova menekan pelipisnya. Kenapa gue harus terjebak bersama dua cowok cuek yang nggak bisa di tebak ini, sih?? Ia tertekan.

Berdehem, Lova langsung mengalihkan pembicaraan. "Tau nggak seberapa kagetnya gue nerima telepon dari polisi tadi? Lo yang nggak pernah terlibat kasus apapun di sekolah tiba-tiba berantem, lebih parahnya masuk kantor polisi. Itu tuh ceritanya gimana? Kenapa kalian bisa berantem? Dan kenapa lo ngehajar dia segitunya?" Tanyanya masuk dalam pembicaraan yang serius.

"Dia berisik" jawaban yang cuek itu membuat Lova menganga.

"Berisik gimana?"

Tapi kali ini Hiro hanya diam. Tak menjawab sama sekali.

Menghela napasnya melihat kekeras kepalaan adiknya. "Hiro, berantem itu nggak akan nyelesain masalah. Apalagi sampe ke kantor polisi, resikonya tuh banyak banget, selain muncul dendam dari pihak korban, lo juga bakal kenapa-kenapa, riwayat sekolah lo yang bakal jelek, dan reputasi lo juga bakal ikut buruk" ucap Lova mencoba menasehati.

Love In The Purple SeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang