Ch 1 : One Night Stand 🔞

34.1K 396 6
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Hotel Malione terletak di tengah pusat kota, menjadi hotel pilihan pertama bagi pengunjung yang datang ke kota tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hotel Malione terletak di tengah pusat kota, menjadi hotel pilihan pertama bagi pengunjung yang datang ke kota tersebut.

Meskipun jam sudah menunjukkan angka 1 pagi, aktivitas di loby hotel tak sepi sama sekali. Di lantai kamar suite, di lorong panjang yang terang, beberapa staff hotel lewat dengan beberapa pekerjaan.

Melewati pintu kamar 101 yang tertutup dengan tenang. Tapi di balik pintu yang tenang itu, udara yang seharusnya dingin karena ac justru terasa panas.

"Uh enggak... hiks tolong lepasin" wanita yang kondisinya telanjang di atas kasur king size itu menangis dan memberontak, sedangkan pria yang bertelanjang dada tapi masih mengenakan celana hitam panjangnya, tanpa menjawab langsung menarik pinggang wanita itu ke arah selangkangannya. Tanpa foreplay sama sekali, pria itu menghentakkan miliknya masuk begitu saja.

"Ugh...sakit" Wanita itu menjerit kesakitan dengan mata terpejam, tangannya meremas sprei menahan rasa sakit yang luar biasa.

Lubang perawannya yang selama 25 tahun ia jaga di terobos masuk dengan paksa. Rasa sakit yang luar biasa itu membuat semua perlawanannya sebelumnya menghilang, kenyataan bahwa ia diperkosa membuatnya kehilangan perjuangan, air mata sakit dan jijik bersatu mengalir dari sudut matanya.

Mencengkram pinggang ramping itu dengan kuat, pria itu menghentakkan pinggulnya ke depan sekali lagi. "Akh!" Spontan jeritan wanita itu terdengar bersamaan dengan desah puas sang pria yang berhasil masuk sepenuhnya.

Melihat miliknya terbenam seluruhnya ke dalam lubang sempit itu, pria itu mendesis. Vagina wanita itu sangat ketat, miliknya langsung dijepit dan di hisap oleh lubang yang kini berkedut-kedut.

"Shh, sialan" umpat pria itu menggigit bibirnya dengan mata meredup menikmati sensasi. Kenikmatan yang mengalir di pembuluh darahnya menciptakan rasa haus ingin lebih, tanpa memikirkan keadaan wanita di bawahnya pria itu mulai menarik miliknya keluar dan mendorongnya masuk dengan keras lagi.

"Thwop...ah...nggh" Hentakan keras itu menciptakan suara hantaman kulit yang memekak. Gerakan pinggul yang intens dan cepat membuat tubuh wanita itu tersentak-sentak bersamaan dengan decitan ranjang.

Love In The Purple SeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang