Ch 12 : Nggak Tahan Lagi

158K 1.9K 93
                                    

"Belum gila kalo belum berhasil" sahutnya terkekeh membawa dua gelas itu ke tempat Dax dan Lova berada.

.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.

Tapi saat mereka datang, tiba-tiba langkah kaki kasar terdengar. Setelahnya, Kethan, pria yang sudah di marahi habis-habisan oleh Kakeknya. Datang ke arah Dax.

"Lo yang ngelakuin itu kan?" Tuduhnya membuat suasana seketika hening.

Mengabaikan tatapan bertanya dari sekitarnya. Kethan tampak marah mengepalkan tangan pada Dax. "Lo sengaja ngancurin proyek gue kan? Dan sekarang gue yang harus nerima amarah kakek, padahal itu semua kerjaan lo!"

Dengan itu semua orang terkesiap. Memandang Kethan dan Dax bergantian.

Lova yang berada di antara mereka berdua merasa gelisah. Posisi duduknya benar-benar tak aman.

Saat itu Dax bangkit. Berdiri dan mendekat pada Kethan. Segera menghalangi Lova dari sepupunya itu.

"Itu balasan dari tindakan lo sendiri" ucapnya santai dengan tatapan yang mengatakan seharusnya lo jangan main-main sama gue.

"Dari pada obat, lo harus main lebih jauh lagi" tambah Dax tenang membuat rasa malu menghampiri Kethan.

Di saat itu Andron tiba-tiba mendekat. "Hei hei, tenang-tenang, jangan berantem nanti kakek tambah marah" ucapnya membuat Kethan menoleh dan langsung mengambil minuman dari tangan Andron.

Melihat itu, pria itu kaget. "Jangan yang i...tu" ucapnya terputus karena Kethan sudah meneguk minuman itu hingga habis. Dan berbalik pergi begitu saja.

Andron dan sepupu tadi langsung meringis. Mereka salah target. Tak mau terlalu gagal, Andron memberikan gelas yang lain pada Dax. "Minum dulu, tanda damai" ucapnya cengengesan.

Melihat gelas itu, Dax menggelengkan kepalanya. "Gue nyetir" alasannya bergerak kembali ke tempat duduknya semula.

'Kacau sudah' pikir Andron.

Kemudian matanya menemukan Lova yang menoleh pada Dax. Seketika semangatnya menyala kembali.

"Kak Lova kemarin nonton konser Bruno Mars ya?" Tanyanya dengan wajah serius yang membuat Lova dengan spontan menggeleng.

"Ah, enggak"

"Hah Enggak? Tapi kok gue ngerasa I want to die with your smile" lanjutnya mengedipkan matanya, sambil menyodorkan gelas wine ke arah Lova, karena salting Lova tanpa sadar menerimanya sambil tertawa.

"Anjiing, berani banget di depan pawangnya langsung"

"Makasih" balas Lova malu.

"Sans" sahut Andron bangga.

"Eh, bukannya sama-sama?" Tanya Lova cepat membuat Andron sedikit bingung. "Biar kita sama-sama terus" lanjut Lova gombal yang menbuat pecah suasana.

"Suhu ternyata bosque"

Love In The Purple SeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang