Ch 18 : Anak yang Nggak Disayang

6.1K 325 61
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Saat itu sudah malam, berbeda dengan hari minggu kemarin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat itu sudah malam, berbeda dengan hari minggu kemarin. Kali ini Lova diantarkan Dax pulang ke rumahnya.

Kali ini pria itu benar-benar menyetir. Duduk di samping Dax setelah apa yang mereka lakukan membuat Lova tak nyaman. Tapi apa boleh buat itu bagian dari kontrak kerjanya.

Menatap ke luar jendela mobil dengan terus diam, saat itu suara Dax terdengar.

"Kenapa Kethan keliatan akrab sama lo? Dia terus aja ngeliatin lo"

Perkataan itu membuat Lova berbalik. Menatap Dax yang kini fokus menatap ke depan, menyetir dengan satu tangannya dan tangan lain menyangga ke pintu mobil.

"Itu sih karena gue cantik" Jawab percaya diri Lova membuat Dax menoleh dengan ekspresi datarnya yang membuat wanita itu seketika terbahak.

"Bercanda" tambahnya kemudian dengan tawa.

"Tapi kalo lo mikirnya kami akrab itu sih pasti berkat lo" ucap Lova santai membuat alis Dax berkerut.

"Gue?"

"Ya, berkat lo yang ninggalin gue gitu aja di tempat yang bahkan baru pertama kali gue datengin, alhasil gue balik sama dia"

Mendengar itu Dax menoleh dengan cepat ke arah Lova. "Kethan nganterin lo pulang?"

"Iya, dia yang nawarin lebih dulu ya" balas Lova cepat.

Menekan pegangan stir. "Kethan bukan cowok yang baik, lo bahkan udah liat kelakuan dia di kapal kayak gimana. Dan lo masih mau balik sama dia?" Tanya tak percaya Dax.

Menghembuskan napasnya kesal. Lova memiringkan tubuhnya menatap Dax. "Jangan bilang lo pura-pura lupa sama kelakuan lo di kapal? Lo sama aja brengseknya kayak Kethan, bedanya lo beruntung karena ada gue disitu, sedangkan Kethan pas apesnya, nggak mungkin kan dia nyeret sepupu ceweknya" lawan Lova membuat Dax mendecakkan lidahnya.

Kini Dax tau, melawan Lova termasuk hal yang sangat sulit di dunia ini.

"Jangan ngeliatnya dari sisi negatifnya aja, kalo aja nggak ada Kethan lo coba mikir gue pulangnya harus gimana? Lo mah enak bawa anak orang terus lo tinggalin gitu aja. Sedangkan gue disana pusing, nggak tau dimana dan nyari taksi kemana" gerutu Lova mengeluarkan amarahnya membuat Dax diam.

Love In The Purple SeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang