Ch 2 : Selamat Jadi Bajingan Dax

53.6K 1.2K 61
                                    

"Lo bukan pacar gue, kenapa lo bisa ada disini?" tanyanya lagi yang kini memaksa mendapat jawaban.

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.

Memegang name tag di tangannya, pria yang sudah berubah dari bajingan brengsek menjadi pengusaha muda tampan nan kaya itu mengenakan jas biru tua, duduk tak santai di kursi kerjanya.

Ruang kerja dengan papan nama Direktur Eksekutif Malione Hotel berada di lantai paling atas hotel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ruang kerja dengan papan nama Direktur Eksekutif Malione Hotel berada di lantai paling atas hotel. Pemilik hotel tempat terjadinya malam panas itu mengerutkan alisnya membaca nama wanita yang baru saja ia tiduri yang ternyata staff hotelnya.

"Lova..." gumamnya sejenak yang kemudian  melempar name tag itu ke dalam laci mejanya.

Pria itu menyandarkan tubuhnya dengan kerutan alis yang makin dalam. "Gimana bisa ini terjadi?" bisiknya tak percaya ia sampai kelepasan saat mabuk. Terlebih bukan dengan pacarnya tapi dengan wanita lain.

Keegan Dax Malione merupakan anak tunggal dari pasangan Vincent Malione dan Leora Malione, putra pertama dari Lonan Malione (Komisaris Malione Group).

Pria yang di panggil Dax itu merupakan Direktur Eksekutif dari Malione Hotel & Mall. Pria dengan tinggi 186 cm itu memiliki rambut hitam pekat dengan mata hitam kelam. Pria yang sudah memiliki pacar bernama Rosalie ini, terkenal cerdas seperti Papanya dan memiliki wawasan paling luas di antara cucu Lonan yang lain.

Tapi untuk pertama kalinya, cacat terjadi pada Dax, ia tidur dengan wanita yang tak ia kenal, yang ternyata staff hotelnya sendiri. Dax ingat, kemarin ia menghadiri pertemuan di hotel miliknya. Ia memang meminum wine, tapi rasanya tak sebanyak yang pantas membuatnya mabuk. Dan disana juga ada Kethan, sepupunya, putra dari adik Papanya.

"Hah, sialan" Dax dengan mudah mengetahui penyebabnya.

Bersamaan dengan kernyitan dahinya yang tak kunjung normal, suara bel pintu kantornya berbunyi. Menekan tombol untuk membuka pintu, setelahnya wanita yang bernama Lova Berliana Asterin yang baru saja ia baca di name tag tadi muncul bersama asistennya, Isahan.

Love In The Purple SeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang