Ch 22 : Pilihannya Sendiri

5K 325 51
                                    

Melihat wajah syok Rosalie, Lova tersenyum.
Mengeluarkan hpnya dari tasnya. Ia
menunjukkan rekaman yang berjalan ke wajah Rosalie. "Kali ini gue nggak lupa ngerekamnya"

"Tadinya gue mau dengerin hasil rekaman ini ke mereka tapi siapa yang tau Tuhan berpihak ke gue" ucapnya menggoyangkan hpnya mengubah
Rosalie menjadi pucat sempurna.

.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.

Tersenyum puas melihat wajah pucat Rosalie. Lova menoleh ke arah teman angkatannya.

"Kalian udah denger sendiri kan, kalau gue jauh dari rumor yang tersebar. Semua itu cuma karangan Rosalie yang iri sama gue" jelasnya lagi yang sekali lagi membuat Rosalie tertekan.

"Gue kira dia temen yang baik, karena saat itu gue baru pindah nggak kenal siapa-siapa tapi siapa yang kira kalau dia bakal nusuk gue kayak gini" tambah Lova lagi yang langsung di timpali yang lain.

"Sumpah gue masih kaget dengernya. Bisa-bisanya selama ini kita ketipu kayak gini"

"Gila sih, pinter banget lo mainnya Rosalie"

"Ngejelekkin Lova segitunya tapi ternyata lo yang  busuk disini"

"Hilang respect gue ke ini orang. Harusnya lo minta maaf ke Lova bukannya malah marahin dia"

"Bener, minta maaf Rosalie lo udah keterlaluan banget"

Dengan itu Lova tersenyum puas. Tak sia-sia ia datang kesini. Akhirnya namanya berhasil di bersihkan. Walapun butuh bertahun-tahun, kebenaran tetap terungkap.

"Lo mungkin berhasil ngebohongin teman satu angkatan selama bertahun-tahun Rosalie, tapi lo lupa kalau gue itu juara 1 sekolah, otak yang pinter bakal terus berguna" ucap Lova mencibir mempermalukan Rosalie lebih jauh.

"Artis terkenal yang punya banyak fans tapi ternyata pernah ngebully temennya"

"Gila sih bakal jatuh banget karir si Rosalie kalau sampe tersebar"

"Mana artis papan atas yang terkenal baik hati itu? Gue yakin juga cuma karangan doang"

Mendengar itu, Rosalie langsung berteriak. "Diam!! Lo semua diam!" teriaknya membuat semua orang kaget.

"Lo semua nggak tau apa-apa. Gue nggak kayak gitu, gue mati-matian supaya bisa sesukses sekarang, ini hasil kerja keras gue! jangan ngehina kerja keras gue kalian!"

"Emang sinting" balas yang lain.

"Ck, nggak waras"

Love In The Purple SeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang