Chapter 41 : Love and Hate

1.3K 155 98
                                    

Yoko Pov

Setelah mengantarkan Faye ke Airport aku langsung pulang membawa mobilnya kembali menuju rumahku.

I know it is hard  to walk away from someone who you deeply in love. Call me naive and stubborn,  for me.. it is hard to cut her off and move on.
Just because she was hurt me it doesn't mean I can simply stop loving her.

And, it's fact.

Now my vision is burn, and I'm going to cry.

Aku menepikan mobil di pinggir jalan dan meremas stir kemudian kuat-kuat.

Tangisku pecah bersama semua kenangan ku dan Faye di dalamnya.

Should I give her a chance?

Ini serius aku masih berharap pada hubungan ini?

Ini aku waras gak sih?

I lost my ability to unlove her, to escape from this fuckin' feeling, I lost my sanity for real and my brain is totally off.

Again, bener kata Marissa My heart is an idiot when it comes to love.

Seperti hanya ada nama nya dalam tiap tetes darahku, sejauh apapun aku membencinya aku tetap kembali kepadanya.

Padahal sudah ribuan kali aku di hancurkan, ratusan kali aku disakiti seolah-olah aku tidak bisa mati.

Tapi...
Sampai detik ini aku tidak pernah bisa mengingkari bahwa Faye masih satu-satunya dan masih ada di dalam hatiku selamanya.

Kemana lagi aku harus membawa hatiku pergi, untuk menyelamatkan nya 'sekali lagi.

Siapkah aku untuk di patah kan lagi?

Siapkah aku menerimanya lagi?

Harusnya aku percaya lagi?

Dan lagi?

Talking sweet and reconciling, what if she's gonna break my heart? Tear my heart apart and destroy it into ashes?

Can I trust her?

Can I ?

Gimana kalau nanti dia gake nepatin janjinya? Ini aku harus nangis pake gaya apalagi jink?

Aku tidak pernah mengatakan bahwa aku telah memaafkannya, princess masih sakit hati banget ya babi!!

Tapi hati idiot ku ini susah diajak kompromi,  diam-diam aku masih berharap bahwa suatu saat nanti apa yang dulu aku miliki bisa kembali.

Faye, dan semua tentang kita.

Trauma, Trust issue, hopeless, denial, hate and love.

Semua berkumpul jadi satu di kepala ku, bagaimana aku menjelaskannya ya?

Aku masih membenci Faye dengan apa yang sudah dia lakukan, dan aku masih belum memaafkannya. Tapi aku tidak buta untuk melihat keseriusannya kali ini, dan semua usaha yang sudah dia lakukan untuk kembali membuatku percaya.

Usahanya untuk memperbaiki semuanya satu persatu. Membuat janji baru untuk mengganti janjinya terdahulu yang sudah ku buang ke tong sampah karena pengkhianatan itu.

Ini adalah murni Kebodohan ku, yang mengkultuskan cinta ku pada Faye membuat ku benar-benar hancur, jangankan untuk berpindah hati melupakannya saja aku tidak bisa.

Dan sekarang saat Faye datang kembali dan menawarkan diri untuk merawat hatiku yang sudah hancur di tumbuknya, bisa-bisanya aku berpikir untuk kembali memberinya kesempatan dan seolah membuang semua memori menyedihkan itu begitu saja.

"Tuhan, ini kedepannya mau gimana?.. Kenapa sih? Aku masih punya perasaan sama dia..hiks" Aku menangis sendirian di dalam mobil si bajingan, dan masih bisa mencium dengan jelas wangi parfumnya yang tertinggal disini.

DIE WITH SMILE  [FAYEYOKO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang