"Khandava?"Gayatri menatap peta dengan tatapan tidak berdaya, dia diberi tugas untuk memakmurkan tanah yang penuh dengan monster ini?
Selanjutnya misi yang diberikan pada Duryudana adalah tanah Kalinga, tanah ini dikenal sangat miskin. Hey~ dilihat dari manapun, entah mengapa aku merasa ini tidak adil~
Duryudana itu anak Raja, dia kaya dan tentunya dapat mengatasi masalah kemiskinan. Bagaimana dengan ku? Aku diminta mengatasi monster-monster itu?~
"Jangan khawatir, bukankah aku ada disini? Kamu bisa memanfaatkan ku loh"ungkap Karna dengan kesungguhan, Gayatri menatapnya sebentar, kemudian tersenyum dengan rasa terima kasih.
"Terima kasih banyak, tapi aku tidak bisa mengambil bantuan mu begitu saja. Jika tidak, maka Paman dan Keponakan itu akan mempertanyakan usaha ku~ Terutama, Paman Sangkuni. Dia benar-benar orang yang sangat pintar untuk menjatuhkan lawannya. Kita tidak boleh memberikan kesempatan padanya untuk melihat kekurangan ku"
"Begitu, aku mengerti. Tapi jangan ragu untuk meminta bantuan ku saat kamu butuh"
"Sungguh, aku tidak tau apa yang harus ku lakukan tanpa mu. Terima kasih selalu menjaga ku, Karna"melihat senyuman Gayatri yang seperti mentari, hati Karna berdegup kencang. Dia terbatuk-batuk untuk menetralkan perasaan geli yang cukup menyenangkan ini.
"Ada apa? Apa kamu sakit?"
"Hahaha... Bukan apa-apa, jangan khawatir "
***
Khandava!
Merupakan sebuah tempat dimana selain monster yang bermunculan, ada juga tanaman obat yang langka. Selain tanaman obat berharga, banyak pula sumber daya alam yang melimpah disana. Sayang sekali, semuanya tidak dapat dimanfaatkan karena keberadaan berbagai macam monster.
Dalam kisah Mahabarata, Khandava adalah tempat yang nantinya akan diubah oleh Pandawa menjadi Kerajaan Indraprasta.
Selanjutnya, di tempat ini. Pandawa akan mendapatkan musuh tangguh yang bernama Takshaka! Takshaka adalah seorang raja suku naga yang memiliki kesaktian yang besar.
Dalam kisah Mahabarata, dia memerankan tokoh antagonis yang membenci Pandawa, hal ini terjadi karena Pandawa membakar tempat tinggalnya yaitu Hutan Khandava, dimana saat itu rekan-rekannya telah tiada.
Ada juga versi lainnya, yaitu Takshaka yang telah melakukan kejahatan dimana-mana dan menyerang para Pandawa serta rakyat Pandawa dengan bisa beracunnya. Dia melakukan ini karena Pandawa telah memasuki wilayah tempat tinggalnya.
Singkat cerita, Takshaka adalah musuh para Pandawa pada kisah aslinya. Lalu bagaimana dengan Gayatri? Apakah itu akan berakhir menjadi musuh atau teman?
***
Akhirnya disinilah Gayatri, dia saling bertatapan dengan Raja suku Naga, Takshaka!
"Apa gerangan yang membuat mu kemari? Tuan Putri Hastinapura?"Takshaka menatap sinis padanya, menurut informasi yang didapatkannya. Gayatri kemari untuk mengambil rumahnya, sehingga dapat dibangun sebuah kota manusia.
"Aku kemari untuk membuat sebuah kota yang layak huni untuk manusia, aku tidak tau apakah aku akan disambut?"Gayatri tersenyum dan melangkah kearahnya. Dia tidak ingin berselisih, sebaiknya mari bernegosiasi dahulu. Jika tidak berhasil, maka jalan kekerasan adalah pilihan terakhir.
"Konyol, mengapa aku perlu menyambut manusia lemah seperti mu? Nak, ketahuilah bahwa aku tidak menyerang mu karena melihat wajah Bisma Yang Agung, tapi jika kamu tidak mengerti hal baik dan tidak, untuk dirimu sendiri. Aku tidak segan untuk membunuh mu!"
"Begitukah?~ Bagaimana jika kita berbincang-bincang terlebih dahulu? Atau mari kita bertaruh?"Takshaka menatap dengan tatapan konyol, seorang Tuan Putri yang dibesarkan dalam sangkar indah, apa dia pikir dapat bertaruh dengan ku?~
Sudahlah, lupakan saja. Jika aku bisa menyelesaikannya dengan cepat tanpa menyinggung Hastinapura, maka itu adalah yang terbaik. Bagaimanapun semua orang takut dengan ketenaran Bisma Yang Agung.
"Apa taruhannya, nak?"
"Tebak tiga teka-teki, selama kamu menjawab dengan benar. Aku akan menuruti mu, jika aku benar maka kamu yang menuruti ku"
"Setiap warna berada dalam suatu kanvas yang akhirnya membentuk lukisan, setiap warna yang berbeda memberikan keindahan. Jika demikian, apakah itu?"Gayatri tersenyum dan memandang Takshaka yang tertegun.
"Hiduplah saling berdampingan, itu jawabannya"
"Ya ampun! Seratus untuk anda~"Gayatri bertepuk tangan, sedangkan Karna memiliki tanda tanya besar pada kelakuannya. Sebenarnya apa yang kamu lakukan, Putri Gayatri?
"Hidup ini penuh warna, meksipun warna terkadang bertolak belakang dan membuat tidak nyaman. Bagaimana kamu tau jika belum mencobanya?"
Takshaka menatapnya dengan tatapan menyelidik, apa artinya ini? Pertama jawaban teka-teki yang pertama adalah hidup berdampingan, lalu teka-teki kedua artinya mengapa kamu tidak setuju hidup berdampingan hanya karena sebuah persepsi yang belum tentu kebenarannya.
Meskipun tidak ada yang salah dengan ucapannya. Tetapi ini adalah kehidupan dia dan bangsanya. Selama manusia memasuki tempat tinggal mereka, Takshaka yakin tidak akan ada kedamaian. Karena manusia selalu identik dengan kerusakan! Selanjutnya, karena perbedaan ras kami. Aku yakin akan terjadi konflik yang berkesinambungan, tidak bisa membiarkan ini terjadi. Karenanya.......
"Cukup! Aku tidak ingin terlibat lagi, sebaiknya kita tentukan pemenang dari kepalan tangan yang terkuat!"
"Begitu"Gayatri cukup menyayangkan karena tidak dapat mengambil jalan damai, padahal aku sudah menulis lusinan teka-teki dan memilih yang terbaik~
Sudahlah, seharusnya memang beginilah pikiran para raja kan? Mereka akan menyerahkan mahkota jika dia mengetahui kebenaran, bahwa mereka tidak mampu melindungi mahkotanya.
***
Bersambung ~
See you
KAMU SEDANG MEMBACA
Variabel Mahabharata
FantasyBagaimana jadinya jika kisah yang kita kenal selama ini, tiba-tiba berubah karena adanya suatu variabel? Apakah akan berakhir baik, atau sebaliknya? Entahlah... Siapa yang tau? Yang jelas, ini adalah kisah ku! Kisah ku sebagai adik bungsu dari para...