Aku seringkali merasa bahwa hidup ini bagaikan sebuah lautan luas yang kadang terasa begitu sunyi. Di tengah hiruk pikuk dunia, terkadang kita semua membutuhkan sebuah pelabuhan kecil, tempat di mana kita bisa bersandar dan berbagi cerita. Dan pelabuhan kecil itu, bagiku, adalah sosok "seseorang untuk diajak berbicara".
Sameone to talk bukan sekadar teman biasa. Mereka adalah individu spesial yang mampu mendengarkan dengan sepenuh hati tanpa menghakimi. Mereka adalah cermin yang memantulkan kembali pikiran dan perasaan kita, membantu kita untuk lebih memahami diri sendiri. Dalam percakapan dengan mereka, kita merasa diterima apa adanya, tanpa perlu mengenakan topeng.
Ketika berbicara dengan seseorang yang kita percayai, beban di hati terasa lebih ringan. Rahasia yang selama ini kita pendam perlahan-lahan terungkap, dan seiring dengan itu, kita merasa lebih lega dan bebas. Mereka adalah tempat kita mencurahkan segala isi hati, baik itu kegembiraan, kesedihan, maupun kekecewaan.
Sosok seperti ini bisa jadi adalah sahabat karib, anggota keluarga, atau bahkan orang asing yang secara kebetulan kita temui. Yang terpenting adalah, mereka membuat kita merasa nyaman dan aman untuk menjadi diri sendiri. Dalam hubungan yang tulus, kita tidak hanya berbagi cerita, tetapi juga saling belajar dan tumbuh bersama.
Memiliki Sameone to talk adalah anugerah yang tak ternilai. Mereka adalah cahaya yang menerangi jalan kita dalam kegelapan, dan menjadi kekuatan yang mendorong kita untuk terus melangkah maju.
YOU ARE READING
Aku, Kamu, Kita : Simfoni kehidupan
PoetryPernahkah kamu merasa ada yang kurang dalam hidupmu? Pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa kamu merasa seperti ini atau seperti itu? Mungkin saja jawabannya terletak pada keluarga, tempat di mana kita pertama kali belajar tentang cinta, kehilangan...
