35. Rindu yang dibayar tuntas

1K 146 106
                                    

Mulai sekarang aku akan target voted minimal seratus aku baru up ya, jdi kalo belum penuhi target aku gak akan up

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mulai sekarang aku akan target voted minimal seratus aku baru up ya, jdi kalo belum penuhi target aku gak akan up.

Siap dengaan gebrakan cerita seorang LadyHong?
Happy reading🤍

____________________

"Kau yakin ini akan disiarkan live juga di televisi nasional Jepang dan Paris?" Tanya Keiji sedikit memutar-mutar halus tiap jarinya dengan raut menegang dan khawatir atas tindakan yang akan dilakukan mereka.

Hari itu, Masen dan Keiji baru saja tiba di Indonesia untuk melanjutkan misinya. Mereka menunggu di hotel pusat kota, yang dahulu biasa ia dan Rahagi kunjungi jika libur. Segeranya pun Edmond ikut tiba di hotel tersebut, gegas merakit sebuah rencana mantap yang sebenarnya akan mengancam nyawa mereka.

Seminggu sebelum hari itu, Masen sudah mengumumkan di sosial medianya yang sekarang telah diikuti jutaan followers itu untuk bergabung di live streamingnya malam ini. Ia berkata bahwa di live tersebut, dia akan mengungkap semua rahasia rumah sakit jiwa yang pernah ia kunjungi.

"Ide kau gila, Masen!" Telunjuknya memanah ke arah Masen yang sedang berdiri di dekat jendela.

"Kau bilang di area rumah sakit itu banyak sniper? Bagaimana jika kita ditembak?" Gertaknya lagi.

"Sebenarnya ini juga akan mengancam posisi kita di dunia berita, tapi apapun itu akan aku lakukan demi membongkar semua ini." Edmond membuka jas kebanggannya itu dan melipatnya rapi di kursi.

"Ini masih siang, tak apa jika kalian mau mundur aku mengerti." Masen melipat tangannya dengan santai.

Lalu Keiji ikut bangkit menyelaraskan posisi mereka, "sebenarnya apa yang kau rencanakan? Apa pegangan kau sehingga kau bisa santai untuk melakukan hal senekad ini?"

Masen tersenyum sambil mengangkat ponselnya berupaya menunjukan sosial media miliknya disana, "setidaknya aku bisa berharap karena ini."

"Apa yang kau perlihatkan? Foto-foto ketampanan mu yang memuakan itu?" Hardik Keiji yang membuat Edmond ikut tertawa.

"Tidak, bodoh. Lihat ini, berapa juta pengikut ku. Kau juga tahu kan saat ini nama ku sedang ada dipuncak, apapun yang sedang aku lakukan pasti menjadi sorotan." Masen menyanggah pengartian Keiji terhadapnya.

"Jadi selama ini kau mati-matian menjadi relawan, di Jepang dan Paris hanya untuk mendapatkan atensi mereka? Kau ini sebenarnya ingin membantu Shiloh atau ingin menjadi selebgram, hah?" Masih saja Keiji tak memahami arti followers di zaman sekarang.

Mantra Wanita Sinting Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang