________________________
Selamat membaca🌷
________________________Malam hari
Entah kenapa Andrea tiba-tiba sangat merindukan Jeffrey, ia ingin di peluk Jeffrey.
Kemudian Andrea keluar dari kamarnya lalu berjalan menuju kamar Jeffrey.
Andrea masuk ke dalam tapi ia tidak menemukan Jeffrey di sana, kemudian Andrea mengecek ke seluruh kamar, bahkan ia mencari Jeffrey di dalam laci tapi tetap saja tidak ketemu.
"Di ruang kerja kali ya".
Kemudian Andrea bergegas pergi ke ruang kerja Jeffrey yang tidak jauh dari kamar Jeffrey.
Andrea membuka pintu ruang kerja, terlihat Jeffrey yang sedang duduk dengan laptop menyala di depannya sambil memijit pelipisnya.
" Jeff? ".
Mendengar suara yang sangat ia rindukan, Jeffrey menoleh kemudian menyuruh Andrea masuk dan mengunci pintunya.
" Kemari sayang".
Jeffrey menepuk pahanya menyuruh Andrea duduk di pahanya.
Andrea hanya menurut saja karna sungguh ia juga ingin bermanja bersama Jeffrey entahlah ia pun tak tau kenapa.
Andrea duduk di paha Jeffrey, kemudian memeluk Jeffrey dan menyembunyikan wajahnya di dada bidang Jeffrey.
"Ada apa nyonya? Apa ada masalah?".
Andrea hanya menggelengkan kepalanya dan masih asik menghirup aroma Jeffrey.
" Kenapa kau sangat manja sekali sayang? Ada apa dengan mu hmm?".
Andrea mendongakan kepalanya kemudian menatap Jeffrey.
"Kenapa kau terus bertanya? Apakah aku tidak boleh bermanja padamu dan memelukmu?? ".
" Tidak bukan seperti itu sayang, kau boleh memeluk dan bermanja padaku, hanya saja ini bukan seperti dirimu. Tapi ini benar kau sayang bukan dirimu yang lain".
"Jeff? ".
" Yes honey?? ".
" Bagaimana jika aku hamil? Kau tau beberapa hari ini tubuhku terasa aneh, aku sering cepat lelah padahal aku tidak melakukan apapun, mood ku juga berubah-ubah, dan aku selalu menginginkan hal yang aneh".
"Apa kau merasa mual di pagi hari sayang? " Tanya Jeffrey.
"Tidak".
" Kau sudah mengeceknya? ".
" Belum, tapi aku sudah membeli alatnya hanya saja aku takut untuk mengeceknya, aku takut kejadian itu terulang lagi Jeff hiks".
Melihat itu Jeffrey langsung memeluk Andrea dan menenangkannya, perasaan bersalah itu muncul lagi di hatinya, ia tidak tau bahwa Andrea mengalami sedikit trauma setelah kehilangan bayi mereka.
"Sstt tenanglah sayang, jangan takut aku ada di sini bersama mu. Maafkan aku karna telah membuatnya pergi dan membuatmu ketakutan".
Andrea masih menangis di pelukannya, Jeffrey tak henti-hentinya mengecupi kepala Andrea dan meminta maaf.
Jeffrey baru pertama kali melihat sisi lain dari Rea, di balik sifatnya yang random ternyata ia menyimpan lukanya dengan baik sampai tidak terlihat oleh orang-orang.
Tak lama terdengar suara dengkuran halus, Andrea tertidur mungkin kelelahan sehabis menangis.
Jeffrey bangkit dari duduknya, menggendong Andrea menuju kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Stewart and His bodyguard
Teen FictionKisah seorang Andrea si bodyguard tampan tapi Manis yang selalu menarik perhatian tuannya . "Tidak ada yang aneh, hanya saja kamu terlihat menarik di mata saya"ucap Jeffrey "Huh bener-bener ya,Physical touch banget anjir sampe merinding gw" Andrea...