Pukul 12 siang, terlihat Becky sudah rapi dengan setelan jas berwarna hitam yang ia gunakan. Hari ini adalah hari pernikahannya dengan anak dari sahabat Papanya.
Sejak Becky memutuskan untuk menerima perjodohan ini, Becky sama sekali belum pernah bertemu dengan wanita yang akan menjadi istrinya itu. Becky melimpahkan semua urusan persiapan pernikahan kepada kedua orangtuanya, karena Becky tidak mau repot-repot mengerjakannya bersama wanita pilihan Papanya itu.
"Kamu sangat keren Bec, padahal kamu perempuan. Laki-laki akan minder melihatmu.." ucap Irin memandang penampilan Becky.
"Calon istrimu juga sangat cantik, aku sudah melihatnya tadi sekilas. Kalian sangat cocok.." ucap Noey.
"Kamu melihatnya dimana?" tanya Becky penasaran.
"Aku melihatnya di belakang saat sedang memperbaiki riasan.." ucap Noey.
"Hmm..." jawab Becky.
"Kamu pasti akan jatuh cinta kepadanya, dia sangat cantik. Melihat wajahnya sekilas saja, aku sudah dapat menilai kalau dia orang yang sangat baik. Kamu beruntung Bec.." ucap Noey.
"Itu tidak mungkin, aku hanya mencintai Prim.." ucap Becky.
"Ssstt, berhentilah menyebut nama wanita lain saat dipernikahanmu ini Bec.." ucap Irin kesal.
"Aku hanya mengatakan yang sebenarnya.." ucap Becky.
"Apapun itu, setidaknya hargai pernikahan suci ini. Kalau kamu memang tidak mencintai calon istrimu itu dan hanya mencintai Prim, itu hakmu. Tapi tolong jangan menyebut nama wanita lain saat dipernikahanmu.." ucap Irin yang kesal dengan Becky.
"Hmm iya iya.." ucap Becky.
.
.
.
Kini Becky sudah berada di atas altar pernikahan, ia sedang menunggu calon istrinya berjalan menghampiri untuk mengucapkan janji suci pernikahan.Hingga beberapa saat kemudian, calon istri Becky mulai menunjukkan diri. Freen menggunakan gaun putih yang sangat indah, dengan rambut yang terurai membuat kecantikannya semakin terpancar. Bahkan para tamu undangan terkesima melihat betapa cantiknya calon istri Becky saat ini dan tanpa Becky sadari, ia juga termenung memandang wajah Freen hingga beberapa saat.
Freen berjalan secara perlahan di dampingi dua orang sahabatnya bernama Nam dan juga Heng. Mereka adalah sahabat yang sudah dianggap seperti keluarga. Apalagi saat ini kedua orangtua Freen tidak ada lagi karena kecelakaan yang merenggut nyawa mereka berdua, untung ada Nam dan Heng yang selalu menemani Freen baik senang maupun susah. Freen sangat berterima kasih kepada mereka berdua.
Kini Freen sudah ada di samping Becky, acara pernikahan pun mulai dilakukan. Kedua mempelai diminta untuk mengucapkan janji suci pernikahan.
"Saya Rebecca Patricia Armstrong menerima engkau sebagai istriku, menerima engkau menjadi pasangan hidupku dalam suka dan duka, aku akan selalu mencintaimu dan menyayangimu dan aku akan selalu menemanimu dalam keadaan sehat maupun sakit.." janji Becky.
Sekarang giliran Freen yang mengucapkan janji.
"Saya Freen Sarocha Chankimha, menerima engkau sebagai istriku, aku akan menemanimu dalam keadaan apapun, aku akan selalu setia kepadamu dan aku akan selalu berada di sisimu apapun yang terjadi.." janji Freen.
Semua tamu undangan bersorak bahagia setelah mendengar janji suci yang Becky dan Freen ucapan.
"Cium cium cium.." ucap para tamu.
Mau gak mau, Becky memajukan wajahnya dan mencium bibir Freen singkat, ia bisa merasakan bagaimana lembutnya bibir Freen saat ini. Sedangkan Freen hanya tersenyum malu mendapatkan ciuman dari Becky.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu dan Dia (Beckfreen)
RomanceRebecca Patricia Armstrong (Becky) Freen Sarocha Chankimha (Freen) Prim Chanikarn (Prim) . . . . . GxG 18+ Beckfreen