Disisi lain..
"Jadi bagaimana?" tanya Mama Armstrong yang saat ini sedang di dalam mobil bersama Papa Armstrong. Mereka berdua baru saja keluar dari kantor polisi untuk menayangkan kelanjutan kasus kecelakaan yang Becky alami, karena sudah seminggu lebih pihak polisi masih belum bisa mendapatkan pelaku yang mencoba membunuh Becky.
"Papa juga bingung, karena mobil yang mereka gunakan untuk menabrak Becky sudah ditemukan, tapi jejak pelaku tidak ada. Papa yakin, pelaku sudah melarikan diri ke suatu negara. Jika itu terjadi, sangat sulit untuk kita menemukannya.." ucap Papa Armstrong.
"Bagaimana kalau kita minta bantuan Billy? Dia pasti punya kenalan seorang detektif yang sangat handal, karena kalau kita hanya mengharapkan polisi, kemungkinan besar kasus ini akan lama terungkap Pa.." saran Mama Armstrong.
"Hmm baiklah, Papa akan menemui Billy nanti. Semoga saja dia mau membantu.." ucap Papa Armstrong.
"Dia pasti akan membantu.." ucap Mama Armstrong.
"Iya, tapi jujur, Papa gak enak minta tolong ke dia.." ucap Papa Armstrong.
"Kenapa? Dia orang kepercayaan dari keluarga Chankimha, pasti dia akan membantu kita, karena kita orang terdekat dari keluarga Chankimha.." ucap Mama Armstrong.
"Itu betul, tapi karena Becky sudah membuat kesalahan kepada Freen, Papa jadi segan untuk meminta tolong.." ucap Papa Armstrong.
"Kesalahan apa yang sudah Becky buat?" tanya Mama Armstrong, karena ia belum tahu.
"Becky sudah berbuat tidak baik kepada Freen dari awal mereka menikah dan yang paling fatal, saat Becky menyentuh Freen, ia malah menyebut nama Prim. Hal itulah yang membuat Freen pulang ke rumah orangtuanya.." jelas Papa Armstrong.
"Apa?!!" kaget Mama Armstrong.
"Sebenarnya Freen akan mengurus surat perceraian mereka, tapi karena Becky mengalami kecelakaan dan lupa ingatan, Freen akhirnya memutuskan untuk membatalkan itu semua dan mau membantu kita merawat Becky. Tapi meski begitu, Billy sudah memperingati Papa, kalau Becky menyakiti Freen lagi, maka ia akan langsung membawa Freen.." ucap Papa Armstrong.
"Ya Tuhan, Mama gak nyangka Becky akan melakukan itu.." ucap Mama Armstrong.
"Itu semua karena dia masih berpacaran dengan Prim, padahal Papa sudah menasehatinya untuk segera putus.." ucap Papa Armstrong.
"Jadi dimana Prim sekarang? Bahkan dia tidak ada menunjukkan batang hidungnya saat Becky sakit.." ucap Mama Armstrong kesal.
"Papa juga gak tahu, mungkin dia takut bertemu dengan kita. Anak itu tidak ada sopan santunnya, Papa sangat tidak menyukainya. Tapi yang membuat Papa heran, kenapa Becky sangat mencintai Prim.." ucap Papa Armstrong.
"Mama juga bingung Pa.." ucap Mama Armstrong.
.
.
.
"Kamu lapar banget ya?" tanya Becky saat melihat Freen makan dengan lahap."Iya, karena aku belum sarapan dan ini sudah siang.." ucap Freen dengan mulut penuh dengan makanan.
"Pelan-pelan makannya, kamu akan tersedak nanti.."
Freen mengangguk..
Saat ini mereka sedang makan makanan yang sudah Freen pesan tadi, ada ayam goreng dan juga salad buah.
"Apa yang kamu sukai?" tanya Becky disela-sela ia makan.
"Tentang apa?"
"Semuanya.."
"Aku suka semuanya.." jawab Freen, ia malas menyebutkan kesukaannya satu persatu.
"Berarti kamu suka berenang bersama hiu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu dan Dia (Beckfreen)
RomanceRebecca Patricia Armstrong (Becky) Freen Sarocha Chankimha (Freen) Prim Chanikarn (Prim) . . . . . GxG 18+ Beckfreen