Becky dan Freen baru saja tiba di sebuah hotel yang telah dipesankan oleh Papa dan Mama Armstrong. Mereka berjalan memasuki hotel secara terpisah, Becky berjalan terlebih dahulu dan membiarkan Freen berjalan sendiri beberapa meter dibelakangnya, dengan gaun pernikahan yang membuatnya kesusahan saat melangkahkan kaki.
Becky menghampiri resepsionis hotel dan menanyakan kamar yang sudah dipesankan oleh orangtuanya. Lalu pihak resepsionis memberikan kunci kamar tersebut kepada Becky.
"Terima kasih.." ucap Becky lalu berjalan ke arah lift untuk menuju ke kamar yang berada di lantai 5 hotel tersebut.
Becky melihat Freen yang kesusahan berjalan akibat gaunnya, tapi Becky membiarkan Freen dan hanya melihatnya. Hingga beberapa saat kemudian, Freen dan Becky sudah berada di dalam lift yang sama menuju ke kamar mereka.
Setibanya di dalam kamar, Becky langsung membaringkan tubuhnya ke kasur karena kelelahan. Sedangkan Freen, ia memutuskan untuk membersihkan diri karena merasa cukup gerah dengan gaun pernikahan yang ia gunakan tersebut.
Saat Freen ingin membuka gaunnya, tangannya kesusahan untuk meraih resleting di bagian belakang. Hingga ia pun memutuskan untuk meminta bantuan kepada Becky.
"Maaa..maaf, bisa aku minta tolong? Aku kesusahan membuka resleting gaun ini.." ucap Freen sedikit takut.
Mendengar hal itu, Becky menatap ke arah Freen.
"Kamu punya tangan, kenapa harus aku yang membuka resleting bajumu. Manfaatkan tanganmu itu, jangan manja.." ketus Becky lalu menutup matanya.
Ucapan Becky barusan langsung membuat hati Freen tergores dan ia memutuskan untuk berusaha sendiri membuka resleting baju tersebut meski harus bersusah payah terlebih dahulu. Setelah itu, baru Freen masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Setelah 30 menit Freen membersihkan diri, akhirnya ia selesai dengan aktivitas mandinya dan langsung keluar dengan tubuh yang ditutup menggunakan bathrobes. Lalu Freen berjalan menuju ke lemari dan mengambil satu pasang baju tidur yang sudah disiapkan dan kembali masuk ke kamar mandi untuk memakai baju tersebut.
Kini Freen sudah selesai, tinggal Becky yang masih berbaring di kasur. Melihat hal itu, Freen berinsiatif membangunkan Becky dan memintanya untuk membersihkan diri.
"Becky..." panggil Freen sambil menepuk-nepuk pelan pundak Becky agar ia bangun.
"Ehmmm.."
"Bangunlah, kamu belum membersihkan diri.."
"Ckkk biarkan aku tidur sebentar saja.." ucap Becky sambil menghempaskan tangan Freen yang ada di pundaknya.
"Baiklah.." ucap Freen lalu menjauh dari Becky dan berjalan ke sofa yang berada di kamar hotel tersebut.
.
.
.
Pukul 2 malam, tiba-tiba saja Becky terbangun dari tidurnya dan matanya langsung tertuju kepada Freen yang tidur di sofa."Kenapa dia tidak tidur di kasur, apa dia tahu aku tidak menyukainya?" gumam Becky.
"Ah terserah dia saja, lebih baik aku membersihkan diri.." ucap Becky lalu beranjak ke kamar mandi.
Sekitar 15 menit, Becky pun selesai dengan aktivitas mandinya. Ia sudah berpakaian dengan baju tidur yang senada dengan Freen, karena hanya itu yang disediakan di hotel ini. Jadi mau gak mau Becky menggunakan itu.
Becky berjalan secara perlahan menuju ke sofa yang sedang Freen gunakan untuk tidur, ia memandang wajah Freen yang saat ini sudah menjadi istrinya.
"Maafkan aku..." gumam Becky. Meskipun ia tidak mencintai Freen, rasa kemanusiaan Becky masih ada, sehingga melihat istrinya yang tertidur di sofa karena dirinya membuat Becky merasa bersalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu dan Dia (Beckfreen)
RomanceRebecca Patricia Armstrong (Becky) Freen Sarocha Chankimha (Freen) Prim Chanikarn (Prim) . . . . . GxG 18+ Beckfreen