Bab 20 Apakah ini..

988 173 44
                                    

Pukul 4 sore..

Becky baru saja tiba di Bangkok setelah pulang dari Phuket. Penampilan Becky sekarang semakin menyedihkan, mata yang sembab dan baju yang sangat tidak rapi.

Saat ini Becky sedang mengendarai mobilnya menuju ke rumah, ia ingin beristirahat sebentar sebelum menceritakan apa yang sudah terjadi antara dirinya dan juga Freen kepada kedua orangtuanya. Mau tidak mau, Becky harus menceritakan ini semua.

Mendengar Freen mengatakan kalau ia tidak mencintai Becky, membuat harapan Becky untuk memperbaiki semuanya sirna. Becky tidak ingin memaksa Freen untuk hidup dengannya jika Freen tidak mencintainya, itu sama saja Becky akan menyakiti hati Freen.

"Mungkin ini semua karma untukku, karena sudah mempermainkan pernikahan sejak awal.." ucap Becky disela-sela ia mengemudi.

"Papa sama Mama pasti kecewa kepadaku..." ucap Becky lagi.

Beberapa saat kemudian..

Saat Becky sibuk dengan pikirannya sambil mengemudi, tanpa Becky sadari, ada sebuah mobil yang mengikutinya dari belakang. Mobil tersebut melaju dengan kecepatan sangat tinggi dan tiba-tiba langsung menabrak mobil Becky dari belakang.

Becky yang kaget, langsung kehilangan kendali dan malah menabrak sebuah mobil yang sedang melaju dari arah depan.

Hingga...

Brakk

Mobil yang Becky kendarai terguling beberapa meter dari tempat kejadian. Orang-orang disekitar yang melihat kejadian tersebut, langsung menelpon polisi dan juga ambulance.

Disisi lain...

"Hahahah mampus!! Aku yakin Becky akan mati dalam kecelakaan ini.." ucap Prim tertawa puas.

"Betul sayang, aku juga yakin dia akan mati dalam kecelakaan ini. Lihat saja mobilnya berguling-guling.." ucap Mike sambil mengemudi.

"Ini akibat dia berani memutuskan hubungan denganku dan membohongiku.." ucap Prim.

"Iya sayang, jadi sekarang kita kemana?"

"Kita ke luar negeri, kita harus menghilang beberapa bulan, karena kedua orangtua Becky pasti akan mencari pelaku penyebab kecelakaan anaknya.."

"Hmm baiklah, ke negara mana kita?"

"Kita ke Inggis dulu, sampai disana baru kita bahas lagi.."

"Apa uang kita cukup sayang?" tanya Mike.

"Kamu tenang saja, uang hasil memanfaatkan Becky cukup untuk membiayai kita selama beberapa tahun. Jadi kamu tidak perlu khawatir.." jawab Prim.

"Baiklah sayang, aku kira uang kita tinggal sedikit. Aku takut kelaparan saat di negara orang nanti.." ucap Mike.

"Kamu tenang saja, selagi ada aku, kita gak akan kelaparan. Aku bisa memanfaatkan oranglain.." ucap Prim.

"Kamu sangat jenius.." ucap Mike.

"Tentu saja, ini semua karena kecantikanku. Semua orang pasti cepat terpukau dengan kecantikan seorang Prim.." ucap Prim bangga sambil mengibaskan rambutnya.

"Kamu benar sayang, aku aja sampai tidak bisa lepas darimu.."ucap Mike.
.
.
.
Kini Becky sudah ada di sebuah rumah sakit, kecelakaan yang baru saja Becky alami cukup parah hingga membuatnya harus masuk ke Intensive Care Unit (ICU).

Kedua orangtua Becky sudah diberitahu tentang kecelakaan anaknya dan saat ini mereka sudah ada di rumah sakit juga. Saat mendengar kabar ini, Mama Armstrong sempat pingsan, karena ini pertama kalinya ia mendengar kabar seperti ini. Apalagi anak satu-satunya yang menjadi korban dalam kecelakaan ini. Sedangkan Papa Armstrong, ia sama terkejutnya dengan Mama Armstrong, tapi ia masih bisa menahan diri untuk tidak menangis, karena ada Mama Armstrong yang harus ia kuatkan.

Waktu berlalu..

Tak terasa sudah 1 jam lebih dokter melakukan tindakan kepada Becky di dalam ICU. Hal ini membuat Papa dan Mama Armstrong semakin khawatir dengan anaknya.

Hingga beberapa saat kemudian, dokter keluar dari ruang ICU dan menghampiri Papa dan Mama Armstrong.

"Bagaimana anak saya dok?" tanya Papa Armstrong.

"Kecelakaan yang pasien alami cukup parah, apalagi di bagian kepala pasien. Untuk saat ini saya sudah melakukan beberapa pengecekan kepada pasien. Tapi meski begitu, kita harus menunggu hingga ia sadar, agar kita tahu apa yang pasien rasakan saat ini. Jadi mohon tunggu.." ucap dokter.

"Dia akan sadar secepatnyakan dok?" tanya Mama Armstrong, ia sangat khawatir.

"Kita doakan semoga ia cepat sadar.." ucap dokter, karena ia sendiri masih belum bisa memastikan apakah Becky akan cepat sadar atau tidak.
.
.
.
Keesokan harinya..

Saat ini waktu sudah menunjukkan pukul 8 pagi, terlihat Papa dan Mama Armstrong masih terjaga untuk menantikan anaknya bangun. Sejak kemarin, Becky belum juga sadarkan diri, hal itu membuat Papa dan Mama Armstrong tidak tenang.

Hingga..

"Pasien sudah sadar.." ucap dokter setelah keluar dari ruangan ICU.

"Anakku...bisa kami menemuinya?" tanya Mama Armstrong.

"Hanya satu orang yang bisa masuk dan ada hal yang ingin saya sampaikan juga.." ucap dokter.

Mendengar hal itu, Papa Armstrong pun memutuskan untuk masuk terlebih dahulu menemui Becky. Sebelum itu Papa Armstrong harus mencuci tangan dan juga memakai baju pengunjung yang telah disediakan. Setelah itu, Papa Armstrong masuk ke dalam ruang ICU untuk melihat Becky.

"Sayang..." panggil Papa Armstrong, tapi Becky hanya diam dan tidak menanggapi panggilan Papanya.

"Sepertinya pasien mengalami amnesia, karena saat saya bertanya tentang dirinya, ia tidak mengingat sama sekali. Bahkan ia tidak tahu namanya sendiri.." ucap dokter.

"Apa? Ini tidak mungkin dok.." ucap Papa Armstrong kaget mendengar ucapan dokter barusan, hingga ia tidak bisa menahan tangisannya.

"Pasien mengalami benturan keras dibagian kepalanya, sehingga membuat beberapa saraf di otaknya terganggu. Hal ini yang membuat pasien mengalami lupa ingatan.." ucap dokter.

"Ini bisa sembuhkan dok?" tanya Papa Armstrong.

"Bisa, hanya saja kita tidak tahu berapa lama ingatannya akan kembali seperti semula. Tapi biasanya, ingatan pasien bisa berangsur-angsur kembali jika mendapatkan dukungan dari keluarga, teman ataupun seseorang yang ia cintai. Pasien juga akan diberi obat untuk meredakan gejala.." ucap dokter.

Papa Armstrong terdiam, ia memandang Becky dengan tatapan sedih bercampur harapan.

"Saya keluar sebentar dok.." ucap Papa Armstrong, ia akan memberitahu hal ini kepada Mama Armstrong.

"Baik.." ucap dokter.

"Bagaimana?" tanya Mama Armstrong saat melihat Papa Armstrong keluar dari ruang ICU.

Papa Armstrong pun langsung menceritakan apa yang dokter katakan kepada Mama Armstrong. Hal itu sontak membuat Mama Armstrong menangis dan tidak percaya dengan semuanya yang terjadi.

"Semua akan baik-baik saja, kita akan membantu Becky mendapatkan ingatannya kembali.." ucap Papa Armstrong sambil memeluk tubuh Mama Armstrong.

"Bagaimana jika dia tidak bisa mengingat lagi? Aku gak mau Becky ku yang dulu berubah menjadi Becky yang baru.." ucap Mama Armstrong.

"Tidak sayang, Becky pasti akan mengingat semuanya kembali. Kita hanya perlu bersabar menunggu hal itu.." ucap Papa Armstrong.

Tiba-tiba..

"Maaf, apa kalian mengenal seseorang yang bernama Freen?" tanya dokter setelah keluar dari ruang ICU.

"Freen? Dia menantu kami, istri dari Becky. Ada apa?" tanya Papa Armstrong.

"Pasien menyebut nama Freen, ia hanya mengingat nama itu. Saya harap kalian bisa membawa Freen kesini, mungkin dengan adanya Freen, bisa membantu pemulihan pasien.." ucap dokter.

"Baik dok, saya akan membawanya kesini.." ucap Papa Armstrong.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
---------
Kalian jangan bosan ya 😅

Jangan lupa vote atau beri komentar..
👻👻🤓

Kamu dan Dia (Beckfreen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang