"Aku menginginkanmu..." ucap Becky langsung mencium bibir Freen dan memeluk erat tubuh Freen yang berada di atasnya.
Freen memberontak, ia tidak mau menanggapi Becky karena saat ini Becky sedang mabuk. Tapi semakin Freen memberontak, semakin kuat pula pelukan Becky kepada tubuhnya. Sehingga Freen tidak bisa berbuat apa-apa selain menerima apapun yang Becky lakukan.
Becky mencium bibir Freen dengan rakus, bahkan lidahnya kini sudah masuk ke dalam mulut Freen dan mengobrak-abrik isi mulut Freen dan juga sesekali menghisap lidah Freen. Sedangkan Freen, sama sekali tidak membalas ciuman Becky tersebut.
Hingga akhirnya, Becky membalikkan tubuh mereka berdua dan kini posisi Becky sudah ada di atas tubuh Freen. Ia menatap wajah Freen dengan tatapan penuh nafsu dan gairah.
"Bec, aku mohon lepasin.." pinta Freen, tapi Becky seolah tuli dan tidak memperdulikan ucapan Freen. Ia bahkan mulai meremas kedua payudara Freen dari luar pakaian dan mencium leher Freen hingga meninggalkan bekas kepemilikan disana.
"Ahhh.." desah Freen saat Becky mulai mengigit puting payudara dari luar pakaian.
Terlihat Becky tersenyum menyeringai mendengar desahan Freen barusan. Lalu ia mulai membuka baju tidur dan pakaian dalam Freen. Setelah itu, baru ia membuka seluruh bajunya. Kini Becky dan Freen sudah tidak memakai apapun lagi.
Setelah itu, Becky langsung menghisap puting pink milik Freen dengan satu tangan memainkan puting yang lain dan semakin lama hisapan Becky semakin kuat hingga membuat puting Freen mengeras.
Freen berusaha menahan desahannya karena tidak ingin membuat nafsu Becky semakin meningkat. Ia merasa seperti dipaksa berhubungan badan dengan Becky karena saat ini Becky dalam keadaan mabuk. Hal itu yang membuat Freen terus memberontak. Tapi kekuatan Becky lebih besar darinya, sehingga ia hanya bisa pasrah dengan semuanya.
Tanpa seizin Freen, Becky mulai menyatukan miliknya dan milik Freen, hingga membuat mata Becky terpejam menikmati sesuatu yang baru saja ia rasakan. Becky mulai menggoyangkan pinggulnya secara perlahan, lalu semakin lama ia menggerakkan pinggulnya semakin kuat. Hanya desahan Becky yang terdengar di dalam kamar ini, sedangkan Freen hanya diam dengan mata berkaca-kaca.
Ingin sekali Freen mendorong Becky saat ini, tapi cengkraman Becky di tangan dan juga tekanan yang Becky lakukan dibagian bawah sangat kuat.
"Ahhh ahhh yeahhh.." desah Becky sambil mempercepat gerakan pinggulnya dengan tubuh yang penuh dengan keringat.
Beberapa saat kemudian, tubuh Becky merasakan sesuatu yang ingin keluar. Ia semakin cepat menggerakkan pinggulnya hingga menimbulkan suara penyatuan antara miliknya dan juga milik Freen.
Hingga...
"Aahhhh Prim..." desah Becky saat ingin mencapai klimaks. Tapi Freen yang mendengar desahan itu langsung tersentak kaget dan mendorong tubuh Becky sekuat tenaganya, hingga membuat Becky jatuh dari atas tubuh Freen ke bawah kasur.
"Shitt!! Apa yang kau lakukan!!" kesal Becky dengan suara meninggi. Apalagi saat ini Freen menghentikannya saat belum mencapai klimaks, membuat emosinya memuncak.
"Hiksss hiksss.." Freen menangis, hatinya sakit saat mendengar Becky menyebutkan nama orang lain saat mereka sedang melakukan hubungan seksual. Apalagi nama orang yang disebutkan Becky tadi adalah nama wanita yang mengantarkan Becky pulang tadi.
Plak!!
Satu tamparan Freen loloskan ke pipi Becky dan hal itu sontak membuat Becky kaget dan memegang pipinya.
"Kauu!! Aku sungguh membencimu Becky Armstrong!!" ucap Freen lalu pergi keluar dari kamar mereka setelah memungut pakaiannya yang berserakan di lantai. Sedangkan Becky, ia terdiam beberapa saat hingga mulai menyadari apa yang baru saja ia lakukan.
Setelah itu, Becky langsung memakai bajunya kembali dan berlari mengejar Freen dalam keadaan tubuh yang sempoyongan karena efek minuman beralkohol tadi.
"Freen buka pintunya, maafkan aku.." ucap Becky sambil menggedor-gedor pintu kamar tamu. Ia melihat Freen masuk ke dalam kamar tersebut.
"Freen aku mohon maafkan aku, buka pintunya.." teriak Becky dengan mata berkaca-kaca.
"Maafin aku Freen.." teriak Becky.
Di dalam kamar tamu..
Freen hanya diam tidak mau memperdulikan panggilan dari Becky, saat ini ia menangis tersedu-sedu mengingat apa yang barusan terjadi. Freen bisa memaklumi tentang kelakuan Becky yang menyentuhnya dalam keadaan mabuk, tapi Freen tidak akan memaafkan tentang Becky yang mendesah sambil menyebut nama wanita lain.
"Hikss hikkss dia sangat jahat. Aku membencinya.." ucap Freen sambil menangis.
"Daddy Mommy, Freen butuh kalian disini hikss hikkss.." tangisan Freen begitu memilukan.
.
.
.
Pagi harinya..Becky terbangun terlebih dahulu dengan kepala yang sedikit pusing dan leher yang pegal. Semalaman Becky tidur di depan kamar tamu menunggu Freen keluar. Tapi sampai pagi, Freen tidak kunjung keluar dari kamar.
Becky merenggangkan otot-ototnya terlebih dahulu, lalu ia bangkit dan melihat jam dinding sudah menunjukkan pukul 8 pagi. Setelah itu Becky kembali mengetuk pintu kamar tamu tempat Freen berada.
"Freeen, apa kamu sudah bangun?" teriak Becky dari luar.
Freen tetap diam, ia tidak tidur semalaman karena kejadian tadi malam. Freen juga tahu kalau Becky tidur di depan kamar tamu, makanya ia tidak mau keluar.
"Freen aku tahu kamu pasti sudah bangun, aku mohon buka pintunya.." ucap Becky.
"Freen aku mohon buka pintunya atau aku dobrak saja pintu ini.." ucap Becky.
Mendengar hal itu, Freen pun bangkit dari duduknya dan berjalan menghampiri pintu kamar tamu. Lalu ia membuka pintu tersebut dan tampaklah wajah Becky yang terlihat cukup kacau.
"Freen.." panggil Becky saat melihat Freen dan sedikit berjalan mendekatinya. Tapi Freen buru-buru menjauh dari Becky.
"Aaa..aku mohon maafin aku Freen, aku salah, aku sangat bersalah. Aku mohon maafkan aku.." ucap Becky sambil berusaha meraih tangan Freen, tapi lagi dan lagi Freen menjauh.
"Aku sangat bersalah disini, aku mohon maafin aku. Tidak seharusnya aku melakukan hal itu. Aku janji, aku gak akan melakukan hal itu lagi kepadamu Freen dan aku janji aku akan memperbaiki semuanya. Aku mohon maafin aku.." ucap Becky dengan mata yang berkaca-kaca menahan tangis.
"Kita akan bercerai!! Aku akan mengurus surat perceraian kita.." ucap Freen setelah beberapa saat hanya diam.
Deg
Bagaikan disambar petir di pagi hari, ucapan Freen barusan sontak membuat Becky menitikkan air mata yang sedari tadi ia tahan. Becky tidak ingin bercerai dengan Freen.
"Ti..tidak Freen, aku gak mau cerai sama kamu. Aku mohon maafin aku hikkss hikss.." tangis Becky akhirnya pecah, ia langsung bersimpuh di hadapan Freen.
"Aku salah, aku sangat salah disini. Tapi aku mohon, kasih aku kesempatan kedua Freen. Aku akan memperbaiki semuanya, aku janji, aku gak akan seperti ini lagi.." ucap Becky.
"Tidak Bec, keputusanku sudah bulat. Aku akan mengurus surat perceraian kita. Pernikahan ini seharusnya tidak pernah terjadi, kalau saja aku tahu kamu sudah punya kekasih, aku gak akan menerima pernikahan ini.." ucap Freen lalu pergi meninggalkan Becky sendirian.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
---------
Aduh...Jangan lupa vote atau beri komentar..
👻👻🤓
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu dan Dia (Beckfreen)
RomanceRebecca Patricia Armstrong (Becky) Freen Sarocha Chankimha (Freen) Prim Chanikarn (Prim) . . . . . GxG 18+ Beckfreen