Saat ini Becky dan Freen sudah tiba di sebuah supermarket, mereka langsung masuk dan Becky tidak lupa mengambil satu troli untuk membawa belanjaan mereka.
"Apa yang akan kita beli?" tanya Becky.
"Supermarket ini.."
"Boleh, aku kaya kok.."
"Ckk menyebalkan.."
"Lah kenapa marah sayang, yang aku katakan itu benar. Aku kaya.."
"Iya iya, kamu diam dan ikuti aku saja.."
"Baik bossss.."
Setelah itu, Freen pun mulai memilih belanjaan apa saja yang akan ia beli, mulai dari bumbu dapur, sayur, daging, snack dan masih banyak lagi. Freen membeli untuk stock beberapa minggu, agar mereka tidak sering bolak balik ke supermarket. Selain itu, Freen juga tidak lupa membeli buah-buahan dan juga kebutuhan untuk mandi dan mencuci.
Hingga beberapa saat kemudian, satu troli yang Becky dorong dari tadi sudah penuh dengan belanjaan mereka.
"Troli kita sudah penuh, aku akan menaruhnya dulu di dekat kasir dan mengambil satu lagi, kamu tunggu disini yaa.." ucap Becky.
"Baiklah.."
Becky pun berjalan menjauhi Freen dan menuju ke kasir untuk meletakkan satu troli belanjaan mereka dan tidak lupa mengambil satu troli kosong. Setelah itu, Becky ingin kembali ke tempat Freen berada.
Tapi tiba-tiba..
Pundak Becky di tahan oleh tangan seseorang, ia pun langsung menolah ke belakang dan melihat ada Noey dan Irin.
"Kalian? Sedang apa disini? Bukannya kalian berdua harus berkerja di kantor?" tanya Becky, ia sudah tahu Noey dan Irin adalah sahabatnya, karena mereka berdua sudah memperkenalkan diri saat di rumah sakit waktu itu.
"Kami mau menghadiri rapat ke perusahaan lain, tapi sebelum itu kami mampir kesini untuk membeli minuman.." ucap Noey sambil menunjuk dua botol minuman di tangannya.
"Owh, kalau gitu aku permisi. Istriku sudah menunggu disana.." ucap Becky.
"Tunggu, ada yang ingin kami bicarakan.." ucap Irin sambil menahan tangan Becky.
"Ada apa?" tanya Becky.
"Ayo ikut kami dulu.." ucap Noey sambil menarik pelan tangan Becky menuju ke kamar mandi di supermarket.
"Kenapa kesini?" tanya Becky bingung.
Tapi bukannya mendapatkan jawaban, lengan Becky malah di pukul oleh Irin dan Noey.
Plak
"Oi kenapa aku dipukul.." ucap Becky sambil mengelus lengannya yang sedikit sakit.
"Kami tahu, kamu pasti pura-pura amnesia. Cepat katakan kepada kami, kenapa kamu melakukan ini?" ucap Noey berterus terang, ia sudah sangat kesal melihat tingkah Becky yang seperti ini, apalagi kepada mereka.
"Pura-pura?" ulang Becky.
"Ckk jangan sok tidak tahu Becky Armstrong, atau aku pukul kepalamu. Biar luka di kepalamu tidak sembuh.." kesal Irin.
"Aku memang tidak mengingat apapun.." ucap Becky.
Huft..
Helaan nafas Irin dan Noey.
"Kami sudah mengenalmu sejak lama dan kami tahu bagaimana gerak-gerik mu saat sedang berbohong. Kami sudah curiga sejak di rumah sakit kalau kamu tidak amnesia.." ucap Noey.
"Ta..." ucapan Becky terpotong.
"Cepat katanya yang sebenarnya, jangan menipu kami.." kesal Irin.
"Hmmm baiklah, aku sebenarnya memang tidak amnesia dan masih mengingat semuanya. Aku meminta dokter untuk mengatakan hal itu agar semua orang percaya, untung saja dokter itu kenalanku, jadi dia mau membantuku.." ucap Becky.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu dan Dia (Beckfreen)
RomanceRebecca Patricia Armstrong (Becky) Freen Sarocha Chankimha (Freen) Prim Chanikarn (Prim) . . . . . GxG 18+ Beckfreen