Bab 31 Lanjut..

999 194 30
                                    

Saat ini Becky dan Freen sudah ada di depan perusahaan Arm Company, mereka akan menemui Papa Armstrong untuk membahas tentang kejahatan Prim dan Mike.

Ini pertama kalinya Becky menginjakkan kakinya ke kantor setelah ia mengalami kecelakaan. Sebenarnya Becky ingin berkerja kembali, tapi Freen saat itu tidak mengizinkannya. Freen juga begitu, ini pertama kalinya ia datang ke kantor Arm Company, karena selama ini ia tidak pernah datang kesini.

"Ayo sayang.." ucap Becky sambil menggandeng tangan Freen masuk ke dalam perusahaan.

"Iya baby.."

Mereka berjalan beriringan disepanjang jalan menuju ke ruangan CEO. Banyak pasang mata melirik ke arah Becky dan juga Freen, apalagi ini pertama kalinya semua karyawan Becky melihat istri dari bosnya.

"Selamat siang bos.." sapa salah satu karyawan ketika melihat Becky.

"Siang.." jawab Becky sambil terus berjalan melewati setiap karyawan yang matanya curi-curi pandang ke arah Freen.

"Itu istri bos ya? Cantik banget.." bisik salah satu karyawan dan Becky bisa mendengar hal itu dengan jelas.

"Bos beruntung banget bisa dapat wanita secantik dia, aku juga mau..." ucap karyawan lain.

"Aku jadi penggemar istri bos sekarang, dia sangat cantik.." ucap karyawan yang lain juga.

Hampir semua karyawan yang melihat Freen, mereka langsung memuji kecantikannya. Mendengar hal itu, Becky tentu saja panas karena cemburu, ia tidak suka istrinya di puji oleh oranglain.

"Kalian kerja!!" teriak Becky sambil menatap tajam ke arah karyawannya yang sibuk curi-curi pandang ke arah Freen.

"Ba..baik bos.." ucap beberapa karyawan yang takut dan mereka langsung kembali fokus ke kerjaan.

"Baby, kenapa teriak gitu. Mereka jadi takut.." ucap Freen.

"Aku gak suka mereka memujimu dan curi-curi pandang gitu. Kamu itu istriku dan hanya aku yang boleh.." ucap Becky sambil merangkul pinggang Freen dengan posesif dan terus berjalan menuju ke ruangan CEO.

Freen hanya tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepalanya, ia merasa gemas dengan jawaban Becky tadi.

Tok tok tok..

Suara pintu ruang CEO di ketuk Becky...

"Masuk.." suara Papa Armstrong dari dalam ruangan. Setelah itu, Becky dan Freen pun langsung masuk setelah mendapatkan izin.

"Becky Freen? Kalian datang kesini? Ada apa nak?" tanya Papa Armstrong kaget saat melihat putri dan menantunya datang. Ia langsung berdiri dan mempersilahkan Beckfreen untuk duduk di sofa yang ada di ruangan CEO tersebut.

"Ada yang mau Becky kasih tahu Pa, makanya kami kesini.." ucap Becky sambil duduk, begitu juga dengan Freen.

"Apa itu?" tanya Papa Armstrong.

Becky menarik nafasnya gugup, ia takut dimarahin Papa Armstrong karena sudah berbohong dengan pura-pura amnesia.

"Kenapa kamu gugup gini? Apa yang terjadi?" tanya Papa Armstrong lagi.

"Jadi gini Pa, sebenarnya Becky tidak mengalami amnesia. Becky minta tolong ke dokter untuk mengatakan hal itu agar kalian bisa percaya. Alasan Becky melakukan ini, karena Becky ingin menangkap pelaku yang menyebabkan Becky kecelakaan dan saat ini pelaku itu sudah Becky kurung di ruangan kosong di dalam gedung yang terbengkalai. Becky sudah menyuruh bodyguard Becky untuk menjaga mereka.." jelas Becky.

"Kenapa dokter itu mau menolongmu?" tanya Papa Armstrong.

"Karena kami saling kenal, awalnya dia gak mau. Tapi karena Becky menjelaskan alasannya, akhirnya dia setuju.." ucap Becky.

Kamu dan Dia (Beckfreen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang