Bab 32 Dikit Lagi..

1.2K 194 38
                                    

"Lepasin sialan!!" teriak Prim, ia sedari tadi memberontak minta dilepaskan.

"Tidak akan.." ketus Becky.

Saat ini Papa Mama Armstrong dan juga Becky Freen sudah ada di ruangan tempat dimana Mike dan juga Prim dikurung. Mereka berempat sepakat akan membawa Prim dan Mike ke kantor polisi hari ini juga.

"Lepasin kami!! Atau kalian semua akan tahu akibatnya!!" ucap Mike.

"Apa yang akan kalian lakukan? Kami akan memasukkan kalian ke penjara setelah ini.." ucap Papa Armstrong.

"Penjara? Kalian punya bukti?" ucap Prim sinis.

"Kamu mau melihat bukti kami?" ucap Papa Armstrong.

"Hahahahha kalian tidak mungkin mempunyai bukti tentang tindakan kami, aku sudah menghilangkan semua jejak..." ucap Mike.

"Kalian akan melihatnya saat di kantor polisi nanti.." ucap Mama Armstrong, ingin rasanya ia menampar Mike dan juga Prim saat ini, tapi Mama Armstrong menahannya karena tidak mau melihat menantu kesayangannya ketakutan.

"Terserah!!" teriak Prim.

"Hei Becky sialan!! Ini semua karena dirimu!! Aku akan membalas semua perbuatanmu!! Aku akan memperkosa dan membunuh istrimu dengan tanganku sendiri!! Tunggu saja hahahhaa.." teriak Mike.

Mendengar ucapan yang dilontarkan Mike tentang Freen, membuat kekesalan yang sedari tadi Becky tahan langsung memuncak. Tanpa berkata apa-apa, Becky langsung maju dan memukul wajah Mike berkali-kali hingga mengeluarkan banyak darah di sekitar mulutnya. Becky tidak terima Mike mengatakan hal itu kepada istrinya.

"Aku pastikan kau akan mati ditangan ku hari ini!!" ucap Becky dengan tangan yang tak henti-hentinya memukul Mike.

Mike hanya diam dan tidak membalas apapun, karena saat ini kedua tangannya diikat di sebuah kursi.

Melihat Becky melakukan hal itu, Papa dan Mama Armstrong hanya diam dan membiarkan Becky, karena mereka juga kesal dengan ucapan Mike barusan. Sedangkan Freen yang melihat hal ini pertama kalinya, ia sempat terdiam beberapa saat karena kaget dan kemudian jatuh pingsan.

"Freeeeeen..." teriak Mama Armstrong saat melihat menantunya pingsan.

Mendengar teriakan Mama Armstrong, Becky langsung menoleh dan melihat istrinya sudah jatuh di lantai tak sadarkan diri. Becky langsung menghampiri Freen dan segera mengendong Freen untuk membawanya ke mobil.

"Papa sama Mama urus mereka dulu, biar Becky yang urus Freen.." ucap Becky dengan wajah terlihat sangat khawatir.

"Iya nak.." ucap Mama dan Papa Armstrong.

Setelah itu, Becky langsung berlari kecil membawa tubuh Freen yang pingsan masuk ke dalam mobil mereka dan setibanya disana, Becky langsung membaringkan Freen di kursi belakang mobil dan mengusap-usap pelan lengan serta pipi Freen secara bergantian untuk membangunkannya.

"Sayang bangun.." ucap Becky khawatir.

"Sayang..."

"Sayang..."

Becky terus memanggil Freen sambil mengusap-usap pipinya. Hingga beberapa saat kemudian, akhirnya Freen tersadar dari pingsannya. Melihat hal itu, Becky langsung membantu Freen untuk duduk secara perlahan dan memberikannya air putih.

"Sayang kamu baik-baik sajakan?" ucap Becky dengan wajah yang masih panik setelah memberikan Freen air putih.

"Kamuuu...."

"Kenapa sayang..."

"Kamuuu memukulnya, aku takuttt.."

"Maafkan aku sayang, a..aku janji tidak akan memukul siapapun didepanmu lagi.." ucap Becky sambil membawa Freen kedalam pelukannya.

Kamu dan Dia (Beckfreen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang