Bab 7 Kehidupan Baru Part 2..

779 147 27
                                    

Becky melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, ia terburu-buru karena takut Prim akan marah. Apalagi sedari tadi Prim sudah menelponnya beberapa kali dan mengiriminya pesan. Becky ingin membalas, tapi ia tidak bisa karena ada Papa dan Mama Armstrong tadi.

Setibanya di rumah Prim, Becky langsung melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah pacarannya itu dan ia mendapati Prim sedang duduk di ruang tamu dengan wajah kesalnya.

"Kamu sangat lama!!" kesal Prim.

"Maafkan aku sayang, tadi aku pergi sama Papa dan Mama untuk melihat rumah.." ucap Becky.

"Rumah? Rumah siapa?"

"Papa sama Mama membelikan aku dan Freen rumah baru karena habis menikah. Kami disuruh tinggal disana.."

"Owh pantes saja kamu tidak mengangkat telepon dan membalas pesanku, ternyata kamu lagi bersama dengan istrimu itu.." kesal Prim.

"Bukan begitu sayang, aku takut nanti Papa sama Mama marah. Kamu tahukan, kalau mereka marah, yang ada aku sama sekali gak bisa kesini.." ucap Becky lalu memeluk tubuh Prim dari samping.

"Jangan marah lagi ya, nanti aku cium loh.." bujuk Becky.

"Ckk aku kesal, udah dua jam lebih aku menunggumu disini.."

"Maafin aku, sekarang lebih baik kita pergi belanja oke? Kamu bisa membeli apapun yang kamu mau.."

"Kalau aku minta uang juga boleh?" tanya Prim.

"Uang? Kamu mau buat apa?"

"Belum tahu, buat pegangan aja.."

"Hmm baiklah, kamu mau berapa?"

"500.000 bath aja.." ucap Prim.

"Oke sayang, aku akan mengirimnya untukmu. Tapi sebelum itu, cium aku dulu.." ucap Becky sambil memajukan bibirnya ke arah Prim.

Cup

"Udah, jangan banyak-banyak.." ucap Prim setelah mencium singkat pipi Becky bukan bibirnya.

"Aku minta dibibir bukan dipipi.." cemberut Becky.

"Itu sama aja, udah ayok kita pergi. Aku sudah lama menunggumu.."

"Oke oke sayang, let's gooo.."
.
.
.
Kini Becky dan Prim sudah ada di dalam mobil menuju ke Mall untuk pergi belanja. Senyum di wajah Becky tidak pernah lepas setiap kali ia pergi dengan Prim, berbeda dengan Prim yang lebih fokus memainkan ponselnya.

"Asik banget.." ucap Becky.

"Aku lagi scroll medsos.." ucap Prim.

"Nanti aja sayang, lebih baik kamu fokus lihatin aku.." ucap Becky.

"Ckk males lihatin kamu terus, udah bosan.."

"Yaaah gitu banget sih.."

"Hmm ngomong-ngomong, dimana istrimu itu? Apa dia sendirian di rumah?" tanya Prim penasaran.

"Mungkin iya mungkin tidak.." ucap Becky.

"Kalau menurutku, pasti dia keluar juga. Gak mungkin dia mau di rumah sendirian. Aku aja bosan kalau sering di rumah.." ucap Prim.

"Hmm bisa jadi.."

"Kamu gak ada sentuh dia kan?" tanya Prim.

"Gaklah sayang, bahkan aku bicara sama dia hanya sesekali. Itupun untuk hal-hal yang penting aja.."

"Baguslah, semoga dia cepat gak betah dan memutuskan untuk berpisah samamu.." ucap Prim.

Entah kenapa, saat mendengar ucapan berpisah, hati Becky terasa sakit.

Kamu dan Dia (Beckfreen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang