Bab 17 Fakta..

997 166 43
                                    

Keesokan harinya...

Becky terbangun dari tidurnya, semalaman ia hanya menangis hingga membuat matanya bengkak dan kantung mata yang terlihat jelas akibat tidur larut malam.

Becky tidak bisa tidur karena memikirkan Freen yang memutuskan untuk pergi dari rumah. Ia sudah mencoba menahan Freen untuk pergi, tapi Freen tetap pada pendiriannya.

Menyesal...

Itu yang Becky rasakan saat ini..

Ingin rasanya Becky memutar waktu, ia tidak akan bertindak seperti ini dari awal pernikahannya dengan Freen.

"Hikss hikkss.." tangis Becky kembali terdengar setelah beberapa saat ia melamun memikirkan apa yang sudah terjadi.

Nasi sudah menjadi bubur..

Becky tidak tahu dengan cara apa ia akan memperbaiki ini semua. Becky tidak ingin berpisah dari Freen. Ia akan memperbaiki segala sesuatu yang sudah terjadi, tapi Becky bingung harus memulai dari mana. Ia sudah salah mengambil langkah, yang membuat dirinya jatuh ke jurang yang penuh dengan duri.

"Aku harus menemui Noey dan Irin.." gumam Becky sambil menghapus air matanya.

Setelah mengatakan itu, Becky langsung bersiap-siap untuk berangkat ke kantor menemui kedua sahabatnya. Ia ingin menceritakan hal yang sudah terjadi antara dirinya dan Freen.
.
.
.
Kini Becky sudah ada di dalam ruang kerjanya, penampilan Becky tidak cukup baik seperti biasanya. Dasi yang tidak rapi, jas yang sedikit kusut dan juga rambut yang sedikit berantakan. Bahkan Becky belum sarapan pagi, karena seseorang yang biasanya menyiapkan itu semua sudah pergi.

Ceklek..

Noey dan Irin masuk ke ruangan Becky setelah menerima panggilan dari sahabatnya itu.

"Bec? Apa yang terjadi? Kenapa dengan penampilanmu sekarang? Sangat berantakan.." heran Irin saat melihat Becky.

"Kamu baik-baik sajakan?" ucap Noey khawatir, karena ini pertama kalinya ia melihat Becky seperti ini.

"Aa..aku menyesal.." ucap Becky dengan mata yang berkaca-kaca.

"Ada apa? Kenapa kamu menyesal?" ucap Irin sambil mengelus pundak Becky agar lebih tenang.

"Aku sudah membuat Freen pergi, aku menyesal.." ucap Becky dengan air mata yang sudah menetes di pipinya. Ia tidak sanggup menahan tangisnya setiap membicarakan tentang Freen.

"Apa yang terjadi? Kalian bertengkar?" tanya Noey.

Becky pun mulai menceritakan semua yang terjadi pada dirinya dan juga Freen malam itu. Mendengar hal itu, Noey dan Irin tersentak kaget dan tidak menyangka dengan apa yang terjadi.

"Jadi Freen udah pergi dari rumah?" ucap Irin dan Becky mengangguk.

"Bukannya ini yang kamu mau? Jadi kenapa kamu harus menyesal Bec. Kamu sendiri yang mengatakan kalau kamu tidak menyukainya dan ingin dia segera meminta cerai kepadamu. Jadi untuk apa kamu bersedih. Sekarang harusnya kamu senang karena bisa terlepas dari Freen dan kamu bisa menikah dengan Prim.." kesal Noey.

"Memang aku sering mengatakan itu, tapi sebenarnya dari dalam lubuk hatiku, aku tak ingin berpisah dari Freen. Aku masih terikat dengan Prim, hal itulah yang membuat aku bingung untuk bertindak lebih kepada Freen. Sejujurnya aku sudah menyukai Freen saat pertama kali melihatnya waktu pernikahan, dan seiring waktu, rasa sukaku berubah menjadi cinta. Aku sudah mencintai Freen, tapi aku bingung bagaimana caranya melepaskan Prim.." ucap Becky sambil menangis.

"Kenapa kamu harus bingung untuk melepaskan Prim!! Kamu tinggal memutuskan hubungan dengannya.." ucap Irin.

"Tidak mudah Rin, aku mengenal Prim bukan setahun dua tahun, aku tahu apa yang akan ia lakukan kalau aku memutuskan hubungan dengannya. Apalagi kalau dia tahu aku memutuskan hubungan dengannya karena Freen, ia akan bertindak nekat. Aku gak mau terjadi sesuatu kepada orang-orang yang aku sayangi, itu sebabnya hingga kini aku masih berpacaran dengan Prim.." ucap Becky.

"Aku tahu Prim hanya memanfaatkanku, aku tahu semuanya. Bahkan Prim punya kekasih dibelakangku, tapi aku berpura-pura tidak tahu agar dia tidak curiga. Aku sudah sering meminta seseorang untuk mengikuti Prim saat ia tidak bersamaku.." ucap Becky lagi.

"APA!!!" teriak Noey dan Irin.

"Kenapa kamu gak kasih tahu kami tentang ini semua? Kami bisa membantumu.." ucap Noey.

"Aku gak mau melibatkan kalian, aku takut orang-orang terdekatku akan terluka.." ucap Becky.

"Bec, kamu punya segalanya, kamu bisa menggunakan bodyguard untuk menjagamu dan orang terdekatmu. Lagi pula, kamu juga jago bela diri dan boxing. Jadi apa yang perlu ditakutkan dari Prim itu.." ucap Irin.

"Tidak semudah itu Irin, Prim sangat licik. Ia akan mencari cara agar bisa mendapatkan apa yang ia inginkan.." ucap Becky.

"Jadi itu sebabnya kamu seperti ini Bec?" tanya Noey dan Becky mengangguk.

"Seharusnya kamu menceritakan ini sejak awal, kami pasti tidak akan membuatmu menanggung ini sendirian hikss.." ucap Irin disertai tangisan. Begitu juga dengan Noey yang ikut menangis.

"Sudah, kalian jangan menangis. Biarkan aku saja.." hibur Becky.

"Hikss baiklah, jadi sekarang apa yang harus kita lakukan?" tanya Irin.

"Kita harus membuat Becky dan Prim putus.." ucap Noey.

"Bagaimana caranya?" tanya Becky.

"Tidak ada cara Bec, kamu hanya perlu mendatanginya lalu mengatakan kalau kamu sudah tahu semua kebusukannya di belakangmu.." ucap Noey.

"Tapi... bagaimana kalau dia melakukan sesuatu yang buruk kepada kalian dan juga keluargaku ataupun Freen, aku tidak mau itu sampai terjadi.." ucap Becky.

"Bec, kamu tenang aja. Semuanya akan baik-baik saja. Tidak akan ada yang terjadi, tidak usah takut kepadanya. Lagi pula, kami semua jago bela diri, jadi kalau ada apa-apa kami bisa melawan. Yang terpenting, kamu bisa lepas dari wanita ular itu.." ucap Irin.

"Itu betul Bec, tidak perlu takut. Semua akan baik-baik saja.." ucap Noey.

"Aku takut ia akan mencelakai Freen.." ucap Becky.

"Kamu tenang aja Bec, Freen pasti akan baik-baik saja, karena dia punya orang kepercayaan dari keluarga Chankimha. Katanya orang itu sangat menyayangi keluarga Chankimha seperti keluarganya sendiri. Jadi Freen pasti akan dijaga olehnya. Aku yakin pasti Freen punya bodyguard tanpa kita ketahui yang selalu memantau atau menjaganya dari jauh.." ucap Noey.

"Hmmm baiklah, kalau gitu aku akan menemui Prim sekarang. Setelah itu aku akan menemui Freen untuk meminta maaf lagi.." ucap Becky.

"Tapi tunggu dulu, ada yang mau aku tanyakan.." ucap Irin.

"Apa?" tanya Becky.

"Kenapa kamu menyebut nama Prim saat berhubungan badan dengan Freen? Kamu bilang tidak mencintai Prim lagi, tapi kenapa kamu menyebut namanya dan bukan nama Freen yang ada dihadapanmu?" tanya Irin.

"Aku sedang dalam pengaruh alkohol, aku sendiri aja gak sadar sama apa yang aku lakukan. Kalian tahu sendirikan? Kalau aku mabuk itu gimana. Aku akan merancau tidak jelas dan sering menyebut sesuatu yang tidak aku sukai. Itu sebabnya aku menyebut nama Prim karena aku tidak menyukainya.." ucap Becky.

"Iya ya, aku jadi ingat waktu Becky mabuk di pantai dulu. Dia teriak-teriak menyebut kerang hahahhaa.." tawa Noey.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
----------
Jangan lupa vote atau beri komentar..
👻👻🤓

Kamu dan Dia (Beckfreen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang