Bab 24 Kita Bikin...

1.1K 177 29
                                    

Saat ini Becky dan Freen memutuskan untuk istirahat karena waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam.

"Langsung mau tidur?" tanya Becky sambil ikut berbaring di samping Freen.

"Iya, mataku sudah sangat mengantuk.." jawab Freen.

"Tapi, aku belum mau tidur.."

"Kenapa? Apa kamu perlu sesuatu?"

"Aku masih mau mengobrol denganmu sayang.."

"Besok saja, sekarang lebih baik kita tidur.."

"Yaaah padahal ada yang mau aku bicarain.."

"Kalau begitu, katakanlah sekarang. aku akan mendengarkannya.."

"Lusa, aku berencana mau langsung masuk kerja ke perusahaan Papa sama Mama.."

"Kerja? Kamu masih sakit baby, bahkan ingatanmu belum pulih.."

"Iya, cuma aku harus kembali ke rutinitasku yang dulu, agar ingatanku cepat kembali. Kalau aku hanya di rumah saja, mungkin ingatanku akan lama kembalinya.."

"Apa kamu bosan berhadapan denganku setiap hari di rumah?" tanya Freen dengan tatapan sedih di matanya.

"Tii..tidak sayang, kamu jangan salah paham dulu. Aku mengatakan itu bukan karena bosan kepadamu atau apapun itu, aku cuma ingin ingatanku kembali dengan cepat. Supaya aku bisa mengingat semua hal.."

"Hm.."

"Apa kamu marah sayang?"

"Tidak.."

"Sayang..."

"Aku gak marah Becky Armstrong.."

"Kamu pasti marah, itu buktinya kamu panggil aku pakai nama.."

"Kalau aku melarangmu untuk tidak berkerja dulu, apa kamu mau mengikutinya?" tanya Freen serius.

"Tidak, aku akan tetap pergi berkerja. Aku gak mau membiarkan Papa mengurus perusahaan itu, dia sudah tua. Sudah seharusnya dia tinggal di rumah bersama Mama atau menikmati hari-harinya..."

"Baiklah, kalau begitu jangan bicarakan apapun kepadaku lagi.." ucap Freen langsung berbalik arah membelakangi Becky.

"Aku hanya bercanda.." ucap Becky lalu memeluk tubuh Freen dari belakang.

"...."

"Jangan marah, aku hanya bercanda. Aku tidak akan pergi kerja dulu sampai keadaanku sudah sedikit membaik. Aku akan di rumah atau pergi kemanapun bersamamu.." ucap Becky lalu mencium leher Freen.

Freen yang mendapatkan ciuman di leher dari Becky, membuat tubuhnya merinding. Apalagi saat tangan Becky dengan sengaja berusaha untuk masuk ke dalam baju Freen. Tapi dengan cepat Freen langsung menahannya.

"Aa..aku lagi datang bulan, jangan.." ucap Freen.

"Tidak masalah, yang atas masih bisa.."

"Taa..tapi.."

"Hanya sebentar, apa tidak boleh?"

"....."

"Aku anggap diammu sebagai izin sayang.." ucap Becky lalu memasukkan tangannya ke dalam baju Freen dan langsung meremas salah satu payudara Freen dari luar bra yang masih ia gunakan.

"Aku buka ya.." ucap Becky sambil membuka pengait bra Freen agar mempermudah tangannya untuk memegang payudara Freen.. Setelah itu, ia langsung meremas payudara Freen dan memainkan putingnya hingga mengeras.

"Ahhh.." tanpa sadar Freen mulai mendesah karena tidak kuat menahan gejolak gairah yang sudah meningkat akibat perbuatan Becky.

Hingga beberapa menit kemudian..

Kamu dan Dia (Beckfreen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang