Warning!
Part ini mengandung banyak sekali typo!
Happy Reading!
°°°°°"Gue harus cari lo kemana lagi?" Kalimat itu terus berputar dikepalanya sejak tadi, Jay mengendarai motornya sedikit melamun dengan kecepatan normal.
Jujur, Jay bingung harus mencari keberadaan Ravin kemana lagi. Lelaki manis itu benar-benar hilang tanpa meninggalkan jejak sedikit pun, jalanan sedikit ramai, jarum jam menunjukkan pukul 9 malam. Benda langit memancarkan cahayanya begitu terang dan tidak akan pernah bosan untuk dipandang.
Jay membelokkan stang motornya ke arah kiri, ia mengambil jalan pintas yang jarang dilalui masyarakat sekitar ketika haru sudah menjelang malam, jalannya sedikit jelek serta cahaya lampunya yang meredup. Ia tak menyadari jika di belakang nya terdapat kendaraan lain yang sedari tadi mengikuti, ketiga kendaraan itu menambah kecepatan mereka kemudian berhenti di depan menghalangi jalan Jay.
Lelaki itu tersadar, refleks dia mengerem mendadak dengan jantung yang berpacu cepat. Jika ia tidak menyadari dengan cepat, mungkin akan terjadi sesuatu yang tak diinginkan. Dibalik helm full facenya Jay berdecak kesal, siapa sih mereka sampai harus berhenti di depan dan menghalangi jalan?
Jay turun dari motornya setelah melepaskan helm full face. "Gak usah mentang-mentang jalanan sepi lo bertiga mau bikin masalah!" sentak Jay begitu melihat si pemilik ketiga kendaraan itu keluar.
Jay menajamkan kedua matanya untuk memperjelas pandangannya, sebuah topeng yang menutupi sebagian wajahnya itu terlihat jelas olehnya di tengah-tengah cahaya lampu ang akan meredup. Tidak ada tanggapan apa pun dari mereka ketika Jay menyentak.
Tiba-tiba saja, salah satu dari mereka melayangkan tangannya untuk memukul Jay namun sang empu, dengan segera menghindar. Lengah sedetik saja, wajah tampannya terkena sasaran empuk. Dan itu, berhasil membuat amarah Jay naik.
Dua orang lainnya yang sedari tadi diam tidak bergerak segera mengambil posisi mereka, kedua mata Jay membulat sempurna takala kedua sisi tubuhnya dipegang oleh mereka. "Apa-apaan, nih?! Lepas!" Jay memberontak berusaha membebaskan tubuhnya akan tetapi, tenaga mereka kalah telak meskipun ia memiliki tubuh bongsor dan tegap.
BUGHH!!
Hantaman keras itu berhasil menyapa rahang tegas milik Jay, kepala remaja itu menoleh ke samping. Dia melayangkan bogeman mentah tanpa Jay sadari pergerakannya, sang empu merengut tak terima, salah satu kakinya terangkat menendang keras perut orang itu--- tidak membuatnya merasakan sakit atau meringis, dia hanya mundur beberapa langkah.
Setelan jas serta benda lainnya yang berwarna hitam membuat Jay berpikir kalau mereka bertiga bukan preman atau begal yang sering ada di jalanan sepi seperti ini, mereka seperti seorang bawahan yang sudah dilatih khusus oleh bos-Nya langsung. Serta sebuah earpod menyumpal kedua lubang telinganya.
Cekalan pada lengannya semakin menguat, sekuat tenaga Jay memberontak agar cekalan tersebut terlepas. Usaha memang tak mengkhianati hasil, ia menginjak serta menyikut perut mereka dengan sisa tenaganya. Jay menjauh dari mereka.
BUGHH!
Jay membalas pukulan pada orang yang sebelumnya memukulnya, sedetik kemudian. Lampu jalanan yang meredup itu mati total membuat kondisi di sana gelap gulita tanpa cahaya sedikit pun, Jay menghentikan aksinya. Ia mengedarkan pandangannya ke arah lain, tidak ada apa pun yang bisa dia lihat selain hitam.
BUGHH!
Sebuah tongkat baseball berhasil menyentuh salah satu kakinya menimbulkan teriakan memilukan dari remaja itu, tubuh Jay meluruh ke bawah, dalam hatinya ia mengumpat kesal. "Lo pada siapa sih, anjing?! Gue gak pernah bikin masalah sama siapa pun! Siapa yang udah nyuruh kalian buat serang gue?!" Ia berujar marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unhealthy Relationship
Teen FictionApa sih yang di harapkan pada hubungan yang tidak sehat? Cerita ini mengisahkan tentang dua orang remaja yang telah menjalin hubungan tidak sehat selama 1 tahun. Segala cara Ravin mencoba mengakhiri hubungan mereka atau kabur dari kehidupan Jay...