Warning!
Part ini mengandung banyak sekali typo!
Happy Reading!
°°°°°Sudut bibir tipis itu tertarik ke atas mengukir senyuman manis--- semanis permen. Setangkai bunga mawar berwarna hitam berada pada genggamannya, kedua lubang hidungnya tidak ada henti-hentinya mengendengus--- mencium aroma manis alami yang ada pada bunganya.
Semilir angin mengembus pelan menerpa surai hitam legam itu, suara derasnya air terjun menjadi pengisi keheningan dua sujoli yang sedari tadi sibuk dengan dunia masing-masing. "Dari sekian banyak bunga mawar, kenapa harus mawar hitam, Jay?" tanya Ravin tanpa melihat ke arah lawan bicaranya.
Sang empu yang tengah menikmati sejuknya angin itu segera menoleh ke samping di mana Ravin berada, di dekat air terjun, tidak ada siapa pun selain mereka berdua. Jay maupun Ravin sedang duduk berdampingan di bawah pohon besar.
"Karena mawar hitam memiliki banyak makna. Makna yang lebih mendominasi dan cocok dengan hubungan kita selama ini." jawab Jay seadanya.
Salah satu tangan Jay terangkat mengusak rambut Ravin yang terasa sangat lembut. Ia tidak sembarang memilih bunga sebelum memberikannya pada Ravin, Jay mencari tahu dulu maknanya seperti apa. Ternyata bunga yang selama ini, yang sering dia temui dan disimpan dikamarnya ternyata cocok sebagai simbol dari hubungan mereka selama ini.
Kedua netra tajamnya menatap lembut remaja di sampingnya ini. "Ravin, kita mulai semuanya dari awal, ya?" Kalimat ini berhasil menghentikan aktivitas Ravin yang begitu sibuk dengan bunga mawar, tubuh lelaki manis terdiam kaku bagaikan patung.
Kepalanya perlahan menoleh ke samping memandang Jay dengan tatapan sulit diartikan, memulai semuanya dari awal? Apa Ravin akan menerima begitu saja? Jujur Ravin ragu untuk mengiyakan. "Kali ini lo bisa pegang janji gue, kalau gue ingkar lo bebas ngelakuin apa pun yang lo mau," ucap Jay seolah paham dengan keraguan Ravin.
"Gue janji, gue gak akan bersikap seperti di masa lalu--- gue bakal jaga lo semampu gue, gue gak akan pernah menoreh luka sedikitpun ke lo, gue gak akan buat lo sedih ataupun menderita. Gue janji." Setelah mengatakan itu Jay mengangkat jari kelingking nya ke depan Ravin.
Lelaki manis itu masih diam, ia sama sekali tidak membalasnya. Jay masih setia menunggu respon yang akan Ravin berikan padanya. Entah baik atau tidak, yang pasti Jay sudah menyiapkan diri dan mencoba menerima jika jawaban yang Ravin berikan tidak sesuai harapannya.
Decakan samar terdengar ketika kedua matanya menangkap respon Ravin yang menggelengkan kepalanya, ia ditolak? Raut wajahnya tidak bisa menyembunyikan rasa kecewanya, Jay menarik tangannya dengan perasaan gundah. "Maaf, gue gak bisa." tolak Ravin, ia menaruh mawar hitam itu di atas pahanya. "Kita gak tahu ke depannya bakal kayak gimana, Jay. Mungkin sekarang lo bilang janji, bisa aja beberapa hari kemudian lo berubah kayak dulu lagi."
"Tapi lo bisa pegang janji gue, Vin. Lo bebas ngelakuin apa aja ke gue kalau gue ingkar janji." Jay mengulang beberapa kata yang sebelumnya sudah dia ucapkan.
Ravin menganggukkan kepalanya, ia manaruh tangannya di atas punggung telapak tangannya. "Gue paham, tapi gue gak mau masuk ke dalam lubang yang sama lagi. Kondisi mental gue lebih penting, Jay." balas Ravin diakhiri dengan suara yang mengecil.
Hening, tidak ada respon apa pun yang diberikan oleh empunya. Semilir angin mengembus kencang melewati mereka berdua, tiba-tiba saja seekor kelinci berwarna putih mendekati kaki Jay, tanpa ada petir dan hujan mulut kecil yang memiliki dua gigi di depannya itu menggigit kaki Jay.
"AKHH!"
BRUKK!
"Shit!"
Mulutnya mengumpat saat dahinya terbentur marmer lantai. Kedua matanya mengerjap perlahan, cahaya lampu ruangan menyilaukan kedua matanya. Jay mengedarkan pandangannya sembari mengelus dahinya sendiri yang terasa nyut-nyutan.
![](https://img.wattpad.com/cover/376049392-288-k347302.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Unhealthy Relationship ✓
Teen Fiction[Revisi Berjalan!] Apa sih yang di harapkan pada hubungan yang tidak sehat? Cerita ini mengisahkan tentang dua orang remaja yang telah menjalin hubungan tidak sehat selama 1 tahun. Segala cara Ravin mencoba mengakhiri hubungan mereka atau kabur da...