PT 43

405 57 11
                                    

Malam harinya, yuta menghampiri jaemin ke kamarnya. Semenjak berita yang Jeno sampaikan, dia belum sempat menanyakan kondisi sang anak dan memastikan keadaannya.

*Tok tok tok

Jaemin yang sedang duduk bermain handphone pun langsung bangkit untuk membuka pintu, tidak mungkin ia menunggu Jeno yang sedang mandi.

Saat membuka pintu kamar, jaemin cukup kaget dan berusaha menetralkan perasaannya begitu melihat yuta yang berdiri tegap di balik pintu.

" Ada apa, yah?" Tanya jaemin

" Ayah mau ajak kamu makan malam."

" Nana tunggu mas Jeno dulu, ayah duluan aja." Balas jaemin dan hendak menutup kembali pintu kamarnya. Namun, yuta malah menahan pintu tersebut.

" Na, tunggu!!!"

" Ada apa lagi, yah?"

" Apa ayah boleh masuk, ayah mau bicara sama kamu."

" Kenapa ga nanti saja, selesai makan malam." Tolak jaemin

" Ini persoalan kita. Ayah tidak mau ada orang lain yang dengar kecuali kamu dan Jeno."

Jaemin pun mengajak yuta masuk dan mempersilahkannya duduk di sofa yang ada di kamarnya.

*POV dapur

Doyoung dan anaknya saat ini tengah membantu Taeyeon dan Yeri memasak untuk makan malam.

" Kamu ga bisa masak ya, masa cuma motong wortel aja ga sama kaya gitu." Protes Yeri

" Maaf, tapi saya memang tidak biasa bekerja di dapur. Wajar kalau ada kesalahan kecil seperti ini. Lagian ini kan ga masalah." Bantah doyoung.

" Ga masalah gimana, kamu pikir tampilan makanan nya ga bakal jelek kalau potongannya kaya gini. Lagian, orang kaya kamu masa ga biasa ke dapur. Memangnya setiap bulan kamu mampu untuk bayar art. Anak kamu juga, udah seumuran gitu ga bisa masak juga. Menata makanan juga ga rapi. Kalian kan bukan dari keluarga berada, harusnya hal kaya gini itu lebih ahli. Pantes aja ya, cita-cita nya pengen kaya raya dengan cara instan. Nyonya winwin saja, yang dari keluarga kaya raya, pinter masak loh. Gimanapun, pria pasti lebih suka orang yang pinter masak. Apalagi seperti tuan yuta, kita aja harus ekstra hati-hati masak makanan buat dia, karena lidahnya udah terbiasa dengan masakan nyonya winwin yang rasanya sekelas resto mahal." Sindir Yeri

Taeyeon yang mendengar ucapan anaknya tersebut hanya bisa tersenyum. Dia tau maksud anaknya itu menyindir doyoung dan anaknya.

" Kalau kamu ga bisa masak, terus kamu di sini mau bantu apa?, meskipun ternyata kamu itu temannya tuan yuta, kalau kita bertamu ke suatu tempat, kita harus punya rasa sungkan. Ga enak kalau di bantu orang, kita malah enak-enakan saja." Ucap Taeyeon.

" Lalu saya harus apa?, saya harus gantikan kalian nyapu dan ngepel?, saya tidak di gaji untuk itu." Balas doyoung tidak kalah sewot.

" Numpang gratis dan di beri uang oleh tuan yuta itu jauh lebih dari gaji yang kami dapat. Harusnya kerjaan kamu lebih banyak dari kami. Jangan maunya gratisan doang, katanya juga mau cari kerjaan, kok malah di rumah Mulu. Udah kaya nyonya besar aja." Balas Yeri tak kalah sinis

" Ga usah nyindir kaya gitu Mulu, kamu mau saya ngapain disini?" Balas doyoung lagi

" Mending kamu ke ruang laundry deh sama anak kamu. Jangan bertengkar di dekat makanan seperti ini, ga baik soalnya." Balas Taeyeon.

" Jangan bilang ga bisa nyuci sama gosok juga." Sindir Yeri lagi.

" Yeri, sudah. Biarin mereka ke sana. Kamu jangan kaya gitu." Tegur Taeyeon.

Protect [ NOMIN ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang